Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

10 Soft Skill yang Perlu Diajarkan pada Setiap Remaja

KOMPAS.com - Soft skill atau kemampuan yang kerap diasosiakan sebagai refleksi dari karakter seseorang tentu dibutuhkan oleh seseorang dalam menjalani hidupnya, baik di dunia kerja maupun membentuk hubungan dengan orang lain.

Untuk itu, sebaiknya berbagai soft skill dipelajari sejak masih remaja. Namun, apa saja soft skill yang perlu dimiliki setiap remaja? Berikut daftarnya.

Berkomunikasi secara efektif

Komunikasi yang efektif dapat membantu mengurangi kesalahpahaman, kebingungan, dan konflik.

Semakin cepat remaja dapat melakukan ini, akan semakin baik performanya di sekolah atau saat berolahraga. Hal ini juga baik untuk masa depannya.

Hal-hal seperti tugas laporan lisan di sekolah dapat menjadi awal proses pembentukan remaja untuk menjadi komunikator efektif sebelum terjun ke dunia profesional.

Integritas

Integritas adalah soft skill yang penting karena mereka yang memilikinya dapat membuat keputusan yang tepat, terlepas dari seberapa sulit situasinya.

Mereka yang memiliki integritas umumnya memang dilahirkan dengan keterampilan ini.

Ketika seorang remaja memiliki integritas, artinya ia jujur dan orang lain dapat mengandalkannya, terlepas dari situasi yang ia hadapi.

Bertanggung jawab

Jika seorang remaja selalu bertanggung jawab atas tindakannya, ia biasanya dapat memelihara suatu hubungan dengan baik, mulai dari hubungan pribadi hingga profesional.

Orang yang bertanggung jawab pun tentu dapat dipercaya. Semakin ia dipercaya, akan semakin baik pula hubungan yang ia jalani.

Dalam dunia kerja, orang yang bertanggung jawab pun akan menjadi karyawan berharga.

Team Player

Menurut The Balance Careers, perusahaan umumnya mencari team player yang baik karena orang seperti ini akan bersedia bekerja dengan orang lain untuk menyelesaikan pekerjaan.

Seorang team player memiliki banyak sifat positif, seperti kepemimpinan, kemampuan untuk mendengarkan, dan mampu berkolaborasi dengan orang lain.

Artinya, jika seorang remaja dapat menjadi team player yang baik, semakin siap ia untuk berkarier.

Menjadi professional

Menjadi profesional dalam dunia kerja mencakup banyak hal, mulai dari mengenakan pakaian yang sesuai, memiliki etos kerja yang baik, dan meninggalkan kesan yang baik pula.

Itulah mengapa penting bagi remaja untuk melatih ksoft skill satu ini.

Mengajarkan profesionalisme juga cukup mudah dilakukan oleh orangtua.

Misalnya, dengan mengajarkan remaja untuk menyerahkan tugas tepat waktu, mendengarkan guru, orang tua, dan teman-temannya dengan hormat, serta tidak terlambat saat diharapkan berada di suatu tempat pada waktu tertentu.

Semuanya mudah dipelajari bila soft skill ini dipraktikkan sejak usia dini.

Terorganisir

Keterampilan ini datang dari menjadi siswa yang baik. Artinya, ini adalah salah satu soft skill paling awal yang diajarkan kepada seorang remaja di sekolah.

Career Trend juga mengungkapkan bahwa saat orang-orang yang terorganisir dapat menjaga pikirannya tetap lurus, tidak mudah bingung, dan mengetahui kapan deadline suatu tugas.

Jika remaja memiliki soft skill ini, umumnya ia tidak akan melewatkan tugas dan dapat menggunakan waktunya dengan bijak untuk memprioritaskan pekerjaan rumah yang harus diselesaikan.

Soft skill ini akan diperlukan di dunia kerja, baik untuk kepentingan sebuah tim maupun individu.

Memiliki etos kerja yang baik

Memiliki etos kerja yang baik artinya dapat memastikan bahwa semua proyek dapat selesai tepat waktu dan dilakukan dengan benar, bahkan jika perlu upaya ekstra untuk mewujudkannya.

Hal ini bisa diajarkan kepada remaja saat ia mengerjakan pekerjaan rumahnya.

Ketika remaja menyelesaikan tugas sekolahnya dengan baik, ia menunjukkan kepada gurunya bahwa ia bangga dengan apa yang mereka lakukan.

Lalu di dunia kerja, soft skill ini dapat membuat atasan anak percaya padanya soal pekerjaannya.

Self-Motivation

Self motivation merupakan soft skill yang biasanya telah menjadi bagian dari sifat seorang remaja.

Soft skill ini bisa diajarkan dan diasah, namun, tetap perlu faktor internal untuk mendapatkannya.

Dikutip dari Harappa, self-motivation sendiri dapat diartikan dengan tidak bergantung pada dorongan untuk menyelesaikan sesuatu.

Namun, motivasi itu bisa berkurang jika tidak terus-menerus dilatih. Jadi, memiliki tujuan pribadi dan profesional untuk memperkuat self-motivation adalah salah satu kunci sukses di dunia profesional saat remaja.

Memecahkan masalah

Konflik dapat merusak hubungan jika tidak ditangani dengan baik.

Menurut The Conover Company, ketika remaja tidak membiarkan konflik berlarut-larut dan menemukan cara untuk mengatasinya, artinya ia memiliki kesempatan untuk memperkuat hubungan dan mencapai suatu tujuan.

Itulah sebabnya mempelajari keterampilan ini sejak dini bermanfaat. baik bagi anak-anak, remaja, dan orang dewasa.

Beradaptasi

Adaptasi berarti memiliki kemampuan untuk menangani perubahan.

Mereka yang dapat menghadapi keadaan yang berubah biasanya akan lebih mudah menangani liku-liku kehidupan. Artinya, beradaptasi adalah soft skill penting yang harus dimiliki remaja.

Cara mudah beradaptasi dapat diajarkan kepada anak-anak saat mereka pindah sekolah, mengikuti kursus baru, memahami bahwa satu tugas mungkin perlu lebih dipioritaskan, dan masih banyak lagi.

Ketika perubahan-perubahan dalam kehidupan ini dapat diatasi dengan mudah, remaja tentu tidak akan kesulitan untuk beradaptasi dari kehidupan di sekolah ke kehidupan di bidang profesional.

https://lifestyle.kompas.com/read/2022/04/08/084833720/10-soft-skill-yang-perlu-diajarkan-pada-setiap-remaja

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke