Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Bagai JLo, Perhatikan 4 Hal Ini Sebelum Mantap Balikan dengan Mantan

Pada tahun 2004 lalu, pasangan berjuluk "Bennifer" ini memang gagal mempertahankan hubungannya dengan alasan tekanan dan kehebohan media saat itu.

Hampir dua dekade kemudian, keduanya kembali bertemu di usia yang jauh lebih matang dan berpengalaman.

Namun perasaan yang dirasakan masih sama sampai akhirnya sempat tertangkap kamera tengah menghabiskan waktu berdua di akhir 2021.

Kisah JLo dan Ben Affleck ini mungkin membuktikan Cinta Lama Bersemi Kembali (CLBK) bukan hal yang tak mungkin.

Mungkin hal serupa juga bisa terjadi kepada kita, yang masih merindukan sosok mantan kekasih.

Tapi, untuk membuat hubungan kembali baik dan berhasil, tentu perlu usaha, kata Dr. Jenn Mann, terapis pernikahan dan keluarga asal Amerika Serikat.

Menurutnya, sebelum memutuskan untuk balikan dengan mantan, kita perlu menanyakan beberapa pertanyaan penting pada diri sendiri.

Misalnya alasan kita putus, apa usaha mantan untuk menjadi mantan yang lebih baik, atau perubahan apa yang membuat kita yakin bahwa kali ini hubungan berhasil.

Lalu, kita juga perlu memperhatikan apakah kita dan pasangan sama-sama bersedia ingin memperbaiki hubungan atau tidak.

“Kecuali kita dan pasangan telah berusaha mengubah diri sendiri dan benar-benar tumbuh, mengembangkan keterampilan baru, dan mempelajari hal baru, kemungkinan besar kita akan menemukan diri ada di posisi yang sama dengan waktu kita putus untuk pertama kalinya,” ujar Mann.

Untuk itu, Mann mengatakan bahwa kita perlu menebus kesalahan dalam hubungan sebelumnya dengan memperhatikan “empat R” sebelum mantap balikan dengan mantan seperti Jennifer Lopez.

Apa saja?

Jadi, mengatakan "maaf" saja tidak cukup.

Permintaan maaf yang bermakna harus mengungkapkan pemahaman tentang rasa sakit yang kita sebabkan dan menunjukkan penyesalan atas tindakan yang diambil.

Responsibility (Tanggung jawab)

Ada perasaan bertanggungjawab menunjukkan bahwa kita mengakui tindakan di masa lalu dan dampaknya, bahkan jika rasa sakit yang ditimbulkan tidak disengaja.

Ketika kita mengambil tanggung jawab, pasangan akan tahu jika kita memahami gawatnya situasi yang disebabkan dan menyadari kesalahan yang telah diperbuat.

Ketika seseorang tahu bahwa rasa sakitnya didengar, itu akan membantu perasaannya sembuh sehingga hubungan akan jadi lebih baik.

Remedy (Memperbaiki)

Seseorang yang berbuat kesalahan harus memperbaiki kerusakan yang ditimbulkan dan tidak mengulangi perbuatannya.

Memiliki rencana tindakan yang dapat mencegah kita berperilaku buruk bisa menjadi awal yang baik.

Misalnya, meninggalkan media sosial, berganti pekerjaan, menghadiri terapi, atau pergi ke rehabilitasi.

Menurut Mann, faktor remedy adalah yang terpenting saat seseorang ingin kembali menjalin hubungan dengan mantan kekasihnya.

Namun ia juga berpendapat, tak banyak seseorang yang berbuat kesalahan besar dalam hubungan membuat rencana tindakan itu.

Perlu diingat, tanpa adanya rencana tindakan, tak akan ada yang berubah.

“Menerima kembali seseorang yang sempat menyakiti hati kita namun ia tak berkomitmen untuk melakukan sesuatu yang berbeda, hanya akan menimbulkan perilaku menyakitkan yang sama,” ujar Mann.

Kecanduan dan gangguan kesehatan mental tanpa perawatan serta perselingkuhan juga bisa menjadi deal-breaker .

Jadi, Mann merekomendasikan agar kita move on jika mantan memiliki beberapa deal-breaker tersebut.

Kendati demikian, Mann mengatakan bahwa kembali bersama mantan bisa dilakukan jika hubungan berakhir karena waktu yang tepat.

Menurutnya, dalam kasus tersebut biasanya sepasang kekasih cocok satu sama lain, namun ada keputusan atau tahapan besar dalam gaya hidupnya yang tak cocok, seperti pernikahan atau memiliki anak.

Namun, bisa saja pasangan yang tak setuju akan suatu hal mengubah pendapatnya seiring waktu berjalan.

Jika seperti ini, kembali bersama dengan mantan cukup masuk akal.

Tapi perlu diingat, jangan terburu-buru.

“Ajak ia bertemu dan habiskan waktu bersamanya. Perhatikan apakah kta masih terhubung seperti dulu," katanya. 

Kita mungkin mendapati jika tak lagi memiliki perasaan padanya atau malah menyadari bahwa cerita kita bersama mantan baru saja dimulai.

https://lifestyle.kompas.com/read/2022/04/10/180000020/bagai-jlo-perhatikan-4-hal-ini-sebelum-mantap-balikan-dengan-mantan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke