Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Tips Menanam dan Merawat Lidah Buaya agar Tumbuh Subur

KOMPAS.com - Lidah buaya atau aloe vera adalah salah satu tanaman populer di kalangan pecinta tanaman hias.

Alasannya beragam, mulai dari manfaat medisnya, seperti melembapkan rambut kering atau membantu menangani sakit perut, hingga perawatannya yang mudah.

Ya, perawatan lidah buaya memang terbilang tak sulit. Sebab, tanaman yang merupakan keluarga sukulen ini dapat bertahan di cuaca ekstrem tanpa perlu banyak air berkat kandungan vitamin dan air dalam batang hijaunya.

Namun meski mudah, tentu ada beberapa hal yang perlu kita perhatikan sebelum memutuskan untuk menanam lidah buaya

Berikut tips untuk menanam, merawatm dan memanfaatkan lidah buaya, seperti dilansir dari Martha Stewart.

Menanam dan merawat lidah buaya di luar ruangan

Kunci untuk menanam lidah buaya di kebun adalah memastikannya berada di lingkungan yang tepat.

Stephania Gonzales dari Plant Provisions di Los Angeles menyarankan agar tanah berdrainase baik, alias tidak menggenang.

Selain itu, Gonzales juga menyarankan agar kita mengatur jadwal penyiraman bergantung pada musim untuk mencegah lidah buaya membusuk dan mati.

Intinya siram tanaman saat tanah atau medianya sudah kering hingga sedalam 5 cm.

Selain air, dokter tanaman di Horti, Chris Satch, mengatakan bahwa kita perlu memeriksa tanah tempat tumbuhnya lidah buaya.

"Sirami lidah buaya saat tanahnya kering. Ini berlaku dalam penanaman indoor maupun outdoor," kata Satch.

Penempatan tanaman juga penting. Pastikan lidah buaya mendapat sinar matahari langsung.

Gonzales pun meyakini bahwa ada dua hal yang paling dibutuhkan lidah buaya, yaitu banyak cahaya terang dan sedikit air.

Untuk itu, Marina Olshansky, pemilik layanan pengiriman tanaman dalam pot Vesca Botanicals menyarankan agar menanam lidah buaya dalam pot tanah liat. Alasannya, kelembapan dalam pot terakota lebih baik.

Lalu, pastikan pot memiliki lubang drainase. Sebab, lidah buaya tidak dapat terendam air.

Setelah tanaman aman di pot barunya, pastikan untuk menempatkannya di tempat dengan cahaya terang tidak langsung guna menghindari terbakarnya daun.

Terakhir, jauhkan tanaman ini dari hewan peliharaan. Pasalnya, lidah buaya berbahaya bagi hewan.

Memupuk lidah buaya

Lidah buaya bida dipupuk setiap 3 bulan. Namun bila medianya sudah cukup subur, jarak pemupukan bisa lebih panjang.

Sementara itu, New York Botanical Garden merekomendasikan agar kita memberi lidah buaya makanan organik dengan half-strength alias menggunakan pupuk hanya setengah dari yang direkomendasikan.

Lalu, hindari pupuk dengan kandungan nitrogen tinggi karena dapat merusak lidah buaya.

Mengembangbiakkan dan melakukan re-pot

Mengembangbiakkan lidah buaya akan mudah jika telah memiliki tanaman induknya.

Setelah lidah buaya menghasilkan cabang kecil (disebut pups), kita dapat membaginya dan menanamnya kembali di tempat lain.

"Kembangbiakkan anak lidah buaya yang tumbuh di pangkal tanaman dengan memotong tali pusatnya dan menanamnya kembali setelah tanaman memiliki 5 hingga 6 daun, baik dalam pot maupun succulent mix," kata Satch.

Memanfaatkan lidah buaya

Ada banyak cara untuk memanfaatkan lidah buaya.

"Salah satu cara populer untuk menggunakan lidah buaya adalah dengan memeras jusnya ke kulit untuk mengobati penyakit dan kulit terbakar," jelas Satch.

Untuk melakukannya, kita tinggal mengupas lapisan daunnya secara perlahan dan mengeluarkan lendir dalam daunnya, lalu oleskan langsung ke kulit yang sakit.

Lendir yang menenangkan, mengurangi peradangan, dan merangsang produksi kolagen itu juga dapat bekerja pada bagian lain dari tubuh yang membutuhkan sedikit perawatan ekstra, seperti rambut.

Kita juga dapat menggunakan cairan yang sama untuk meredakan sakit perut. Namun, sebaiknya kita membelinya di toko.

Pasalnya, membuat jus lidah buaya sendiri di rumah dapat berisiko memasukkan terlalu banyak daun luar, yang dapat menyebabkan perut sakit.

https://lifestyle.kompas.com/read/2022/04/25/163921020/tips-menanam-dan-merawat-lidah-buaya-agar-tumbuh-subur

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke