Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Tips Merawat Orangtua yang Sakit

Oleh: Nika Halida Hashina dan Ristiani D. Putri

KOMPAS.com - Salah satu masa terberat sebagai anak ketika kita menyadari bahwa orangtua sudah memasuki usia lansia. Pada masa ini yang paling utama harus diperhatikan adalah kesehatannya.

Kebutuhan bukan hanya perihal finansial, tetapi juga emosional. Anak terpaksa harus siap menghadapi kompleksitas emosional orangtua yang kemungkinan akan mencari perhatian lebih.

Meskipun tidak ada penelitian pasti, namun masyarakat meyakini bahwa semakin tua usia seseorang, maka sikapnya akan kembali seperti anak-anak. Sering kali hal ini terjadi karena mereka merasakan kesepian dan tidak memiliki rutinitas yang padat seperti sebelumnya.

Terlebih, sakit yang dialami orangtua sering kali menjadi alasan mereka untuk mendapat perhatian. Akan tetapi, hal ini tidak berlaku untuk Kakek Nondo, ia tidak ingin merepotkan cucunya dengan dirinya yang sakit.

Drama audio ini merupakan hasil kolaborasi siniar Dongeng Pilihan Orangtua dengan Nirbita Nitisaroh, Bibit Pendongeng DISPUSIP Kota Surabaya, dalam episode bertajuk “Dongeng Asal-usul Mopoo di Sulawesi Utara”.

APA mengemukakan bahwa kebanyakan orang tua memilih untuk tidak tinggal bersama anak-anak mereka, tetapi lebih suka hidup mandiri. Namun, hal ini sepertinya tidak berlaku di wilayah Asia yang masih menjunjung tinggi bakti kepada orangtua.

Apa yang Harus Dilakukan untuk Merawat Lansia?

Masalahnya, banyak orang mencoba menyelesaikan dilema ini tanpa terlebih dahulu mendengar kebutuhan semua orang yang terlibat.

Hal pertama yang perlu dilakukan adalah mendiskusikan secara terbuka masalah potensial dalam menciptakan rumah tangga multigenerasi.

Melansir Huffpost, perubahan di dalam rumah memang perlu dilakukan. Dari mulai perubahan fisik seperti mengganti furnitur yang aman untuk lansia. Selain itu, perbaiki toilet dan bersihkan secara rutin untuk mencegah mereka terjatuh.

Kedua, pantau terus orangtua. Jika orangtua akan berada sendirian di rumah atau bersama pengasuhnya, temukan cara untuk mengawasi mereka. Saat ini banyak teknologi yang bisa dimanfaatkan, salah satunya adalah CCTV.

Ketiga, beri perhatian kepada mereka lebih sering. Seperti yang telah disinggung, orangtua akan mudah kesepian. Hal ini dikhawatirkan akan berdampak pada kesehatan mentalnya. Oleh karena itu, pastikan untuk mengunjunginya sesering mungkin.

Orangtua yang sudah lansia pasti berharap dapat menikmati waktu lebih bersama anaknya. Afeksi dan waktu yang dihabiskan bersama dapat meningkatkan suasana hati dan semangat mereka.

Jalan lupa untuk ajak orangtua bergerak sesering mungkin. Aktif secara fisik dapat membantu mereka menjadi lebih sehat dan kuat. Hal ini dapat dilakukan dengan membuat jadwal rutin untuk jalan pagi bersama mereka atau mengajak ke taman untuk menikmati suasana.

Selanjutnya, periksa kesehatan dan obat mereka secara berkala. Seiring bertambahnya usia, kesehatan menjadi hal yang paling terlihat perubahannya. Periksakan kondisi tubuh mereka ke dokter untuk memastikan kesehatan.

Jika tidak ditemukan penyakit yang mengkhawatirkan, minta kepada dokter untuk membuat jadwal pemeriksaan maksimal dua bulan sekali. Hal ini sebagai tindakan preventif jika ada penyakit yang tidak terdeteksi.

Selain itu, periksa apakah obat-obatan mereka terus diminum. Pastikan juga tidak mencampuradukkan obat-obatan mereka karena bisa menyebabkan penglihatan buruk, kehilangan ingatan, kantuk, dan lain-lain.

Terakhir, jangan lupakan diri kita sendiri. Merawat orangtua yang sakit, terlebih jika sakitnya cukup parah, akan menguras banyak tenaga. Dengan waktu yang tidak tentu, istirahat kita pasti terganggu. Maka dari itu, kita tidak boleh mengabaikan diri sendiri sampai jatuh sakit.

Hal ini dapat disiasati dengan makan bersama orangtua dalam waktu-waktu yang telah dijadwalkan. Perhatikan juga asupan yang dimakan karena makanan sehat akan membuat metabolisme tubuh lebih terjaga.

Cara Menjaga Diri Sendiri Saat Menjaga Orangtua yang Sakit

Dilansir dari Sante Cares, hal pertama yang harus dilakukan adalah berterima kasih kepada diri sendiri. Karena tidak semua orang mau dan mampu merawat orangtua dengan baik.

Bahkan, terkadang, beberapa dari kita merasa bersalah karena tidak dapat memenuhi 100 persen kebutuhan orangtua yang sudah lanjut usia.

Perasaan tersebut wajar, namun jika berlarut-larut, coba alihkan fokus untuk memikirkan apa yang sudah kita berikan. Ingat, tidak setiap anak akan turun tangan untuk merawat orangtua saat mereka tumbuh dewasa.

Perlakukan diri sendiri seperti apa yang kita lakukan terhadap teman atau kerabat. Pujilah usaha diri karena telah mampu memastikan orangtua kita aman dan sehat.

Selain itu, kita juga perlu untuk menemukan pengalih stres. Terkurasnya energi setelah merawat orangtua harus diimbangi dengan kegiatan untuk memperbarui tubuh dan pikiran.

Hal ini dapat dilakukan dengan mengikuti kegiatan rutin seperti meditasi yang dirancang untuk mengatasi stres sehari-hari. Cara lainnya, yaitu menyalurkan hobi, misalnya melukis, membaca, atau menonton serial di televisi.

Jangan lupa juga untuk berolahraga minimal 30 menit per minggu agar tubuh tetap bugar. Ingat juga untuk rutin minum air putih agar diri terhidrasi dengan baik.

Dengarkan kisah selanjutnya dari Nando dan kakeknya dalam audio drama Dongeng Pilihan Orangtua dalam episode bertajuk “Dongeng Asal-usul Mopoo di Sulawesi Utara” hanya di Spotify.

Pantau terus siniar Dongeng Pilihan Orangtua untuk memberikan edukasi kepada anak melalui cerita yang interaktif tiap hari Senin, Rabu, dan Jumat.

https://lifestyle.kompas.com/read/2022/04/28/070000720/tips-merawat-orangtua-yang-sakit

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke