Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

11 Fakta Mengejutkan tentang Ular Cobra

Masih ada setidaknya 11 hal unik dan bahkan mengejutkan terkait jenis ular ini. Mari simak fakta berikut.

Racun cobra kaspia dapat menyembuhkan kanker

Studi tentang efek racun ular pada sel kanker sedang berlangsung, dan cobra kaspia tengah menjadi sorotan.

Telah terbukti bahwa racun cobra kaspia bisa membunuh sel-sel kanker sambil meninggalkan sel-sel non-kanker.

Tentu saja, perkembangan ini dapat mengarah pada pengobatan garis depan yang dapat digunakan dalam memerangi kanker.

King cobra menyantap pit vipers (ular beludak)

King cobra memang memakan ular lain, tetapi fakta bahwa ular ini pun menyantap ular yang amat berbisa adalah hal yang mengejutkan.

King cobra mampu memakan ular beludak sepanjang tiga meter dan membuktikan bahwa yang dimangsa bukan hanya ular yang masih kecil.

Faktanya, ular adalah 30 persen "santapan" dalam total konsumsi makanan king cobra.

Sehingga, jelas king cobra kebal terhadap racun dari ular lain. Jadi tidak masalah apakah ular beludak atau ular lain yang bakal disantap. 

King cobra liar menyantap sampah plastik

Sampah plastik terkadang berbau seperti daging yang menyebabkan ular memakannya.

Hilangnya habitat alami menyebabkan ular hidup di daerah tercemar, di mana situasi ini biasa terjadi.

Seekor king cobra yang diamati akhirnya mati karena menelan plastik.

Cobra dimangsa luwak

Luwak dikenal memiliki gerakan yang lebih cepat daripada ular cobra, dan seekor luwak hanya perlu mendaratkan satu gigitan untuk menjatuhkan ular tersebut.

Lalu, satu hal yang pasti, luwak tak mempan dengan bisa ular cobra. Tubuh luwak ternyata memiliki tolerasi terhadap bisa, sama halnya dengan oposum di Amerika Utara.

King cobra terbesar ditemukan di Malaysia

Dengan panjang yang mencapai 2,7-3,6 meter, king cobra memang dinobatkan sebagai ular berbisa terpanjang di dunia.

King cobra terpanjang di dunia tercatat mencapai ukuran 5,7 meter, dan ditemukan di Malaysia pada April 1937.

King cobra memiliki bentuk ramping, dengan berat yang ringan, sekitar 6-9 kilogram, terlepas dari bentuk tubuhnya yang panjang. 

Cobra memiliki telur yang lentur

Telur ular memang dikenal kasar dan lentur. Kemungkinan, hal ini disebabkan karena telur ular memiliki kolagen dan keratin.

Ya, sebuah studi menemukan, telur cobra China memiliki keratin yang biasanya membentuk kulit telur unggas.

Namun, serat keratin lentur dalam telur ular lebih tersebar dibandingkan kulit telur hewan lainnya.

Kelenturan telur-telur ini bukan tanpa alasan, namun untuk melindungi telur dari kerusakan saat dijatuhkan ke dalam liang, sekaligus untuk menghindari lecet saat bergesekan dengan kotoran.

Bisa spitting cobra dapat menyebabkan kebutaan

Bisa spitting cobra yang mengenai mata bisa menyebabkan kebutaan.

Dalam sebuah studi pada sembilan orang korban, dua di antaranya mengalami kebutaan, dan semua korban mengalami gejala keracunan.

Partikel “airborne” dari bisa spitting cobra dapat sebabkan asma.

Beberapa pawang ular diteliti untuk melihat apakah racun cobra yang meludah menyebabkan gejala asma.

Mereka diamati saat mereka menghirup aerosol yang terbuat dari racun ular, dan hasilnya, gejala asma berkembang.

Bahkan, salah satu peserta tampaknya telah terpapar racun dari sembilan jenis ular berbeda dengan menghirup racunnya.

King cobra amat mematikan di India

King Cobra berkontribusi dalam angka kematian yang tinggi di India

Sekitar 6,4 persen orang yang digigit ular ini berakhir dengan kematian. Capaian itu menyumbang 12 persen dari total angka kematian akibat gigitan ular di India.

Angka ini dianggap sebagai salah satu dari "empat besar" di India yang menyumbang lebih dari 50.000 kematian setiap tahunnya.

Ada banyak ular berbisa di India, sehingga ada banyak kesempatan interaksi manusia dan ular karena iklim di negara itu.

Satu gigitan king cobra membunuh seekor gajah

Sebelas manusia atau satu ekor gajah dapat terbunuh oleh racun dalam satu gigitan king cobra.

Ini terjadi karena racun itu memberikan dosis besar dengan setiap envenomation-nya.

Dibutuhkan sekitar 1 mg racun saja untuk membunuh tikus hidup, dan king cobra menghasilkan hingga 500 mg bisa dalam satu serangan.

Mozambique spitting cobra adalah cobra terkecil

Dengan ukurannya yang hanya mencapai 1,21 meter, membuatnya menjadi cobra terkecil di dunia.

Kendati demikian, tak berarti ular ini tidak dapat menyemprotkan bisanya.

Jika terpojok, ular ini akan sangat agresif dan akan meninggikan 2/3 tubuhnya dari tanah sebelum menyemburkan bisanya.

Semburan itu memang bertujuan menyerang mata, sehingga dapat membuat lawannya tak berkutik.

https://lifestyle.kompas.com/read/2022/05/03/050000820/11-fakta-mengejutkan-tentang-ular-cobra

Terkini Lainnya

Bukan Jarang Bertengkar, Ini Satu Tanda Hubungan Sehat yang Sering Terlewat Menurut Psikolog
Bukan Jarang Bertengkar, Ini Satu Tanda Hubungan Sehat yang Sering Terlewat Menurut Psikolog
Relationship
Lebih Ringan dan Resposif, Puma Andalkan Teknologi Nitrofoam untuk Sepatu Lari
Lebih Ringan dan Resposif, Puma Andalkan Teknologi Nitrofoam untuk Sepatu Lari
Wellness
Mengenal Hydroxyapatite, Kandungan Pasta Gigi yang Bisa Memperkuat Enamel
Mengenal Hydroxyapatite, Kandungan Pasta Gigi yang Bisa Memperkuat Enamel
Wellness
Michael Kors Hadirkan Nuansa Liburan Musim Dingin yang Glamour
Michael Kors Hadirkan Nuansa Liburan Musim Dingin yang Glamour
Fashion
Tips Memilih Pasta Gigi yang Aman, Termasuk Pilih yang Bisa Mencegah Plak
Tips Memilih Pasta Gigi yang Aman, Termasuk Pilih yang Bisa Mencegah Plak
Wellness
Rita Berhasil Turunkan Berat Badan Tanpa Olahraga Berat, Dimulai dari Mengubah Pola Makan
Rita Berhasil Turunkan Berat Badan Tanpa Olahraga Berat, Dimulai dari Mengubah Pola Makan
Wellness
Bisakah Obat Kumur dan Benang Floss Menggantikan Pasta Gigi?
Bisakah Obat Kumur dan Benang Floss Menggantikan Pasta Gigi?
Wellness
Ice Facial Viral di Media Sosial, Ini Manfaat dan Cara Aman Melakukannya
Ice Facial Viral di Media Sosial, Ini Manfaat dan Cara Aman Melakukannya
Wellness
Perhatikan 3 Hal Ini Saat Membeli Perhiasaan Emas, Jangan Sampai Rugi
Perhatikan 3 Hal Ini Saat Membeli Perhiasaan Emas, Jangan Sampai Rugi
Fashion
Mengapa Anak di Bawah 16 Tahun Dinilai Belum Siap Bermedia Sosial?
Mengapa Anak di Bawah 16 Tahun Dinilai Belum Siap Bermedia Sosial?
Parenting
6 Zodiak yang Bisa Menikmati Waktu Sendiri Tanpa Kesepian, Ada Aquarius
6 Zodiak yang Bisa Menikmati Waktu Sendiri Tanpa Kesepian, Ada Aquarius
Wellness
4 Zodiak Dikenal Paling Penyayang pada Hewan Peliharaan, Siapa Saja?
4 Zodiak Dikenal Paling Penyayang pada Hewan Peliharaan, Siapa Saja?
Wellness
Tips Mix and Match Kebaya Encim, Warna Kontras Bikin Lebih Hidup
Tips Mix and Match Kebaya Encim, Warna Kontras Bikin Lebih Hidup
Fashion
Luna Maya Pilih Olahraga Pagi demi Kebugaran dan Kesehatan Mental
Luna Maya Pilih Olahraga Pagi demi Kebugaran dan Kesehatan Mental
Wellness
Menjajal Facial Brightening untuk Wajah Tampak Cerah dan Segar
Menjajal Facial Brightening untuk Wajah Tampak Cerah dan Segar
Beauty & Grooming
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com