Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Ular Masuk ke Dalam Rumah, Pertanda Apa?

KOMPAS.com - Ular yang masuk ke dalam rumah seringkali dikaitkan dengan mitos atau kepercayaan tertentu.

Ada yang mempercayai keberadaan ular di tempat tinggal menjadi tanda kehadiran jin atau musibah yang segera datang.

Atau kepercayaan yang meyakini masuknya ular menandakan adanya "tamu tak diundang" sampai ramalan salah satu anggota keluarga akan meninggal.

Meski tak sedikit orang yang masih mempercayai mitos semacam itu, rupanya ada alasan logis mengapa ular masuk ke dalam rumah.

Pertanda apa ular masuk ke dalam rumah?

Dilansir dari Home Inspection Insider dan Best Life Online, berikut alasan ular masuk ke dalam rumah. Kira-kira pertanda apa saja, ya?

1. Banyak mangsa

Salah satu faktor yang membuat ular tertarik masuk ke dalam rumah adalah ketersediaan mangsa.

Mungkin saja rumah yang kita tinggali menjadi tempat bersarangnya hewan pengerat seperti tikus.

Tidak menutup kemungkinan pekarangan rumah juga terdapat banyak cacing, siput, katak, kadal, tokek, hingga sarang burung.

"Banyak spesies ular mencari hewan pengerat untuk makanan," kata Adrienne Vosseler dari Trutech Wildlife Service and Critter Control Operations.

"Jika (rumah) Anda ada hewan pengerat di loteng atau properti, sangat mungkin ular tertarik untuk masuk."

Hewan melata ini bisa berada di sekitaran atau dalam rumah dengan cara menyelinap di balik semak-semak, tanaman, atau melilit di plafon.

Supaya tidak terjadi, penghuni rumah disarankan untuk mengurangi keberadaan binatang-binatang di rumah.

Misalnya dengan membasmi tikus, tidak menebar benih yang menarik perhatian burung, dan tidak menempatkan makanan hewan peliharaan secara sembarangan.

2. Ular menganggap rumah tempat hangat untuk berdiam

Ular sebagai hewan berdarah dingin memerlukan tempat yang hangat ketika merasa terlalu dingin.

Nah, dalam kondisi tersebut, rumah dapat menarik perhatian ular yang ingin meningkatkan suhu tubuhnya.

Ular bisa berdiam di bawah lantai, pemanas, ketel, dan sumber panas lainnya yang berada di dalam rumah.

Dalam beberapa kasus yang terjadi di Indonesia, ular bahkan ditemukan di bawah kasur.

Mungkin saja hewan melata tersebut memerlukan tempat yang lebih hangat mengingat tubuh manusia juga mengeluarkan panas.

Itu tentunya berbahaya bagi siapa pun karena orang yang baru saja terbangun bisa saja kaget dengan keberadaan ular.

Ular yang juga terkejut dan merasa terancam dengan keberadaan manusia bisa menyerang dengan cara menggigit.

3. Ular mencari tempat bersarang

Keberadaan ular di dalam rumah dianggap sebagian orang menjadi tanda kehadiran jin.

Padahal alasan logisnya ular membutuhkan tempat bersarang. Tidak menutup kemungkinan ular juga mencari tempat yang cocok untuk bertelur.

Dalam hal ini tingkat kelembapan dan suhu menjadi faktor yang penting supaya telur ular bisa menetas.

Karena alasan itulah ular bisa merambat di dinding berlubang atau ruang sempit di dalam rumah untuk bertelur.

Perlu diketahui bahwa kebanyakan ular tidak tinggal di dekat telurnya setelah bertelur, kecuali ular piton.

Ular biasanya menyukai titik-titik berikut ini ketika berada di rumah:

4. Berlindung dari bahaya

Ular yang termasuk reptil tidak suka berada di alam terbuka dalam waktu yang lama.

Ular merasa aman jika berada di tempat-tempat yang tersembunyi, seperti bawah batang kayu, pohon, tumpukan sampah, atau rumput panjang.

"Tumpukan daun dan hiasan pagar memberikan kamuflase untuk ular yang memungkinkan ruang untuk bersembunyi dari pemangsa," jelas Vosseler.

Hewan melata tersebut menyukai tempat yang demikian untuk menguragni risiko tertangkap burung pemangsa dan hewan lain yang membahayakan.

Di sisi lain ular juga memerlukan waktu berhari-hari untuk mencerna makanan.

Maka dari itu mereka membutuhkan tempat yang ideal untuk mencerna makanan. Dalam hal ini, rumah menjadi salah satu tempat yang diincar ular.

"Ular bisa masuk ke rumah Anda melalui celah seukuran pensil," kata ahli entomologi bersertifikat Ehrlich Pest Control, Nancy Troyano, Ph.D.

"Penting untuk menutup lubang, retakan, atau celah di rumah, terutama di dekat ruang merangkak. Area drainase adalah titik masuk yang sempurna bagi ular," tambahnya.

Ada kemungkinan juga ular menyelinap di balik kulkas, mesin cuci, tempat penyimpanan, atau lemari kecil.

Di daerah yang lebih dingin, banyak ular berhibernasi dan membutuhkan tempat yang aman jauh dari pemangsa.

Ular sering menggunakan ruang bawah tanah atau tangki air sebagai tempat untuk berhibernasi dan secara teratur kembali ke tempat ini.

Intinya, ular masuk rumah merupakan pertanda bahwa rumah tersebut menarik bagi ular, entah karena banyak hewan yang bisa menjadi mangsanya, suhunya yang hangat untuk berdiam, atau rumah tersebut berantakan sehingga menyediakan banyak tempat bersembunyi.

Nah, bila kamu tidak ingin ada ular memasuki rumah, segera bersihkan dan atur rumah agar tidak menjadi tujuan ular.

https://lifestyle.kompas.com/read/2022/08/16/124744420/ular-masuk-ke-dalam-rumah-pertanda-apa

Terkini Lainnya

Tak Ambisi Kurus, Rosa Sukses Turun Berat Badan dengan Gaya Hidup Sehat
Tak Ambisi Kurus, Rosa Sukses Turun Berat Badan dengan Gaya Hidup Sehat
Wellness
Bukan Jarang Bertengkar, Ini Satu Tanda Hubungan Sehat yang Sering Terlewat Menurut Psikolog
Bukan Jarang Bertengkar, Ini Satu Tanda Hubungan Sehat yang Sering Terlewat Menurut Psikolog
Relationship
Lebih Ringan dan Responsif, Puma Andalkan Teknologi Nitrofoam untuk Sepatu Lari
Lebih Ringan dan Responsif, Puma Andalkan Teknologi Nitrofoam untuk Sepatu Lari
Wellness
Mengenal Hydroxyapatite, Kandungan Pasta Gigi yang Bisa Memperkuat Enamel
Mengenal Hydroxyapatite, Kandungan Pasta Gigi yang Bisa Memperkuat Enamel
Wellness
Michael Kors Hadirkan Nuansa Liburan Musim Dingin yang Glamour
Michael Kors Hadirkan Nuansa Liburan Musim Dingin yang Glamour
Fashion
Tips Memilih Pasta Gigi yang Aman, Termasuk Pilih yang Bisa Mencegah Plak
Tips Memilih Pasta Gigi yang Aman, Termasuk Pilih yang Bisa Mencegah Plak
Wellness
Rita Berhasil Turunkan Berat Badan Tanpa Olahraga Berat, Dimulai dari Mengubah Pola Makan
Rita Berhasil Turunkan Berat Badan Tanpa Olahraga Berat, Dimulai dari Mengubah Pola Makan
Wellness
Bisakah Obat Kumur dan Benang Floss Menggantikan Pasta Gigi?
Bisakah Obat Kumur dan Benang Floss Menggantikan Pasta Gigi?
Wellness
Ice Facial Viral di Media Sosial, Ini Manfaat dan Cara Aman Melakukannya
Ice Facial Viral di Media Sosial, Ini Manfaat dan Cara Aman Melakukannya
Wellness
Perhatikan 3 Hal Ini Saat Membeli Perhiasaan Emas, Jangan Sampai Rugi
Perhatikan 3 Hal Ini Saat Membeli Perhiasaan Emas, Jangan Sampai Rugi
Fashion
Mengapa Anak di Bawah 16 Tahun Dinilai Belum Siap Bermedia Sosial?
Mengapa Anak di Bawah 16 Tahun Dinilai Belum Siap Bermedia Sosial?
Parenting
6 Zodiak yang Bisa Menikmati Waktu Sendiri Tanpa Kesepian, Ada Aquarius
6 Zodiak yang Bisa Menikmati Waktu Sendiri Tanpa Kesepian, Ada Aquarius
Wellness
4 Zodiak Dikenal Paling Penyayang pada Hewan Peliharaan, Siapa Saja?
4 Zodiak Dikenal Paling Penyayang pada Hewan Peliharaan, Siapa Saja?
Wellness
Tips Mix and Match Kebaya Encim, Warna Kontras Bikin Lebih Hidup
Tips Mix and Match Kebaya Encim, Warna Kontras Bikin Lebih Hidup
Fashion
Luna Maya Pilih Olahraga Pagi demi Kebugaran dan Kesehatan Mental
Luna Maya Pilih Olahraga Pagi demi Kebugaran dan Kesehatan Mental
Wellness
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com