Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Mengenal Cacar Monyet, Ciri-ciri, Penyebab, dan Cara Mencegahnya

Hal tersebut dikonfirmasi langsung oleh Jurubicara Kemenkes, Mohammad Syahril melalui konferensi pers secara daring pada Sabtu (20/8/2022).

Seperti yang diberitakan sebelumnya, satu dari 23 pasien suspek cacar monyet dinyatakan terkonfirmasi positif. Sementara 22 lainnya negatif.

Syahril pun mengungkapkan, pasien pertama yang terkonfirmasi cacar monyet ini telah melakukan sejumlah pemeriksaan dan terdiagnosis pada Jumat (19/8/2022) malam.

"Saat ini, pasien dalam keadaan baik-baik saja. Dalam istilah Covid-19 gejalanya ringan."

"Pasien tidak perlu dirawat di ruang isolasi, tapi cukup isolasi mandiri di rumah," kata dia.

Syahril juga menyebut, pasien tersebut terkonfirmasi cacar monyet setelah melakukan perjalanan dari luar negeri.

Namun, ia tidak memberitahukan secara spesifik lokasi negara yang baru saja dikunjungi oleh pasien tersebut.

Apa itu cacar monyet?

Lantas, apa sebenarnya cacar monyet itu? Bagaimana ciri-ciri, penyebab, dan langkah-langkah yang perlu dilakukan untuk mencegahnya?

Cacar monyet merupakan penyakit langka akibat virus monkeypox, yang menyebabkan ruam dan gejala seperti flu.

Sama seperti virus yang menyebabkan cacar, virus ini juga termasuk dalam anggota keluarga yang disebut orthopoxvirus.

Cacar monyet awalnya ditemukan pada tahun 1958 ketika dua wabah penyakit mirip cacar terjadi pada kelompok monyet yang digunakan untuk penelitian.

Penyakit ini kemudian menyebar, terutama melalui kontak manusia dengan hewan pengerat yang terinfeksi.

Meski demikian, penyakit ini kadang-kadang dapat menyebar melalui kontak kulit-ke-kulit dengan orang yang terinfeksi.

Ada dua jenis (clades) virus monkeypox yang diketahui, satu yang berasal dari Afrika Tengah dan satu lagi berasal dari Afrika Barat.

Tahun 2022 ini, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pun resmi menetapkan cacar monyet sebagai wabah dunia yang disebabkan oleh jenis virus dari Afrika Barat yang tidak begitu parah.

Ada pun gejala awal cacar monyet selain flu, yakni demam, menggigil, sakit kepala, nyeri otot, kelelahan, dan pembengkakan kelenjar getah bening.

Setelah beberapa hari, ruam juga berkembang dimulai sebagai benjolan merah datar yang bisa terasa nyeri.

Benjolan itu dapat berubah menjadi lepuh yang berisi nanah, kemudian lepuh berkerak, dan rontok.

Seluruh proses dapat berlangsung selama 2-4 minggu. Di samping itu, kita juga bisa mendapatkan luka di mulut, vagina, atau anus.

Faktanya, tidak semua orang dengan cacar monyet mengembangkan semua gejala karena banyak kasus tidak mengikuti pola gejala yang biasa.

Misalnya, tidak ada pembengkakan kelenjar getah bening, atau lebih sedikit demam dan tanda-tanda penyakit lainnya.

Bahkan, jika kita tidak menunjukkan banyak tanda infeksi, kita masih dapat menyebarkannya virus tersebut ke orang lain melalui kontak dekat yang berkepanjangan.

Penyebab cacar monyet

Cacar monyet biasanya terjadi ketika kita bersentuhan dengan hewan atau orang yang terinfeksi virus.

Penularan dari hewan ke orang terjadi melalui kulit yang rusak seperti dari gigitan maupun cakaran, atau melalui kontak langsung dengan darah hewan yang terinfeksi, cairan tubuh atau lesi cacar (luka).

Cacar monyet juga dapat menyebar dari orang ke orang, tetapi itu kurang umum.

Sementara itu, penularan dari orang ke orang  terjadi ketika kita bersentuhan dengan luka, keropeng, atau cairan mulut seseorang yang terinfeksi.

Ini dapat terjadi melalui situasi yang dekat dan intim seperti berpelukan, berciuman, atau berhubungan seks.

Namun, penelitian sedang berlangsung, meskipun para peneliti tidak yakin apakah virus dapat ditularkan melalui air mani atau cairan vagina.

Di luar itu, kita bisa terkena cacar monyet saat bersentuhan dengan bahan yang baru saja terkontaminasi seperti pakaian, tempat tidur, seprai, dan barang lainnya yang digunakan oleh orang yang terinfeksi atau hewan yang terinfeksi.

Tetapi, pembengkakan kelenjar getah bening biasanya dapat membedakan cacar monyet dengan cacar lainnya.

Untuk mendiagnosis penyakit ini, penyedia layanan kesehatan bisa mengambil sampel jaringan dari luka terbuka (lesi).

Kemudian, mereka mengirimkannya ke laboratorium untuk pengujian polymerase chain reaction (PCR) dan sidik jari genetik.

Kita mungkin juga perlu memberikan sampel darah untuk memeriksa virus monkeypox atau antibodi yang dibuat sistem kekebalan tubuh untuk mempertahankannya.

Langkah-langkah pencegahan cacar monyet

Vaksin cacar memberikan perlindungan terhadap monkeypox, tetapi penggunaannya saat ini terbatas pada uji klinis.

Langkah pencegahan juga tergantung pada pengurangan kontak manusia dengan hewan yang terinfeksi dan membatasi penyebaran dari orang ke orang.

Cara terbaik untuk membantu mencegah penyebaran virus monkeypox adalah dengan beberapa hal ini:

• Menghindari kontak dengan hewan yang terinfeksi (terutama hewan yang sakit atau mati).

• Menghindari kontak dengan tempat tidur dan bahan lain yang terkontaminasi virus.

• Masaklah semua makanan yang mengandung daging atau bagian tubuh hewan secara menyeluruh.

• Sering-seringlah mencuci tangan dengan sabun dan air.

• Menghindari kontak dengan orang yang mungkin terinfeksi virus.

• Melakukan hubungan seks yang aman, termasuk penggunaan kondom.

• Kenakan masker yang menutupi mulut dan hidung saat berada di sekitar orang lain.

• Bersihkan dan desinfeksi permukaan yang sering disentuh.

• Gunakan alat pelindung diri (APD) saat merawat orang yang terinfeksi virus.

Namun, apabila sudah terkena, cacar monyet biasanya membutuhkan waktu sekitar 2-4 minggu untuk sembuh.

Lalu, ketika mulai merasakan gejalanya, segera berkonsultasi dengan penyedia layanan kesehatan untuk memantau kondisi kita sampai ruam sembuh. 

https://lifestyle.kompas.com/read/2022/08/21/065431620/mengenal-cacar-monyet-ciri-ciri-penyebab-dan-cara-mencegahnya

Terkini Lainnya

Bukan Jarang Bertengkar, Ini Satu Tanda Hubungan Sehat yang Sering Terlewat Menurut Psikolog
Bukan Jarang Bertengkar, Ini Satu Tanda Hubungan Sehat yang Sering Terlewat Menurut Psikolog
Relationship
Lebih Ringan dan Resposif, Puma Andalkan Teknologi Nitrofoam untuk Sepatu Lari
Lebih Ringan dan Resposif, Puma Andalkan Teknologi Nitrofoam untuk Sepatu Lari
Wellness
Mengenal Hydroxyapatite, Kandungan Pasta Gigi yang Bisa Memperkuat Enamel
Mengenal Hydroxyapatite, Kandungan Pasta Gigi yang Bisa Memperkuat Enamel
Wellness
Michael Kors Hadirkan Nuansa Liburan Musim Dingin yang Glamour
Michael Kors Hadirkan Nuansa Liburan Musim Dingin yang Glamour
Fashion
Tips Memilih Pasta Gigi yang Aman, Termasuk Pilih yang Bisa Mencegah Plak
Tips Memilih Pasta Gigi yang Aman, Termasuk Pilih yang Bisa Mencegah Plak
Wellness
Rita Berhasil Turunkan Berat Badan Tanpa Olahraga Berat, Dimulai dari Mengubah Pola Makan
Rita Berhasil Turunkan Berat Badan Tanpa Olahraga Berat, Dimulai dari Mengubah Pola Makan
Wellness
Bisakah Obat Kumur dan Benang Floss Menggantikan Pasta Gigi?
Bisakah Obat Kumur dan Benang Floss Menggantikan Pasta Gigi?
Wellness
Ice Facial Viral di Media Sosial, Ini Manfaat dan Cara Aman Melakukannya
Ice Facial Viral di Media Sosial, Ini Manfaat dan Cara Aman Melakukannya
Wellness
Perhatikan 3 Hal Ini Saat Membeli Perhiasaan Emas, Jangan Sampai Rugi
Perhatikan 3 Hal Ini Saat Membeli Perhiasaan Emas, Jangan Sampai Rugi
Fashion
Mengapa Anak di Bawah 16 Tahun Dinilai Belum Siap Bermedia Sosial?
Mengapa Anak di Bawah 16 Tahun Dinilai Belum Siap Bermedia Sosial?
Parenting
6 Zodiak yang Bisa Menikmati Waktu Sendiri Tanpa Kesepian, Ada Aquarius
6 Zodiak yang Bisa Menikmati Waktu Sendiri Tanpa Kesepian, Ada Aquarius
Wellness
4 Zodiak Dikenal Paling Penyayang pada Hewan Peliharaan, Siapa Saja?
4 Zodiak Dikenal Paling Penyayang pada Hewan Peliharaan, Siapa Saja?
Wellness
Tips Mix and Match Kebaya Encim, Warna Kontras Bikin Lebih Hidup
Tips Mix and Match Kebaya Encim, Warna Kontras Bikin Lebih Hidup
Fashion
Luna Maya Pilih Olahraga Pagi demi Kebugaran dan Kesehatan Mental
Luna Maya Pilih Olahraga Pagi demi Kebugaran dan Kesehatan Mental
Wellness
Menjajal Facial Brightening untuk Wajah Tampak Cerah dan Segar
Menjajal Facial Brightening untuk Wajah Tampak Cerah dan Segar
Beauty & Grooming
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com