Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

6 Fakta soal Orgasme Wanita yang Sudah Terbukti Secara Ilmiah

Tanda-tandanya orgasme bisa dikenali saat tubuh melepaskan ketegangan, dan kontraksi otot-otot perineum, sfingter anal, dan organ reproduksi terjadi secara berirama.

Orgasme wanita adalah momen ketika dinding vagina mengalami kontraksi hebat sedangkan pria ditandai dengan ejakulasi.

Wanita juga bisa mengalami ejakulasi selama aktivitas seksual atau saat mengalami orgasme.

Fakta ilmiah soal orgasme wanita, tidak selalu sulit diraih

Selama orgasme, seseorang akan mendapatkan perasaan nikmat yang intens di seluruh tubuhnya, baik fisik maupun emosional.

Sensasinya bisa sangat berbeda bagi setiap orang namun kondisi ini cenderung membuat kulit wajah, leher, dan dada kita memerah.

Setelah mengalami orgasme ketika berhubungan seksual, kita biasanya akan merasa mengantuk, santai, atau bahagia karena pelepasan endorfin di dalam tubuh.

Banyak orang percaya jika wanita cenderung lebih sulit mencapai klimaks saat berhubungan intim.

Namun ini mungkin karena kita tidak mengetahui beberapa fakta soal orgasme, yang bisa jadi bekal sesi bercinta berikutnya.

Tidak sulit bagi wanita mengalami orgasme

Orgasme pada wanita sebenarnya bukan hal yang sulit, sebagaimana anggapan kebanyakan orang, khususnya pria.

Hal ini hanya berkaitan soal norma budaya dan kurangnya informasi yang membuat rangsangan seksual pada Kaum Hawa masih terbatas.

Terbukti, riset menyatakan 95 persen wanita lebih mudah mengalami klimaks saat masturbasi dibandingkan ketika berhubungan intim dengan pasangannya.

Secara historis, budaya di seluruh dunia membingkai seks secara eksklusif di sekitar kesenangan laki-laki.

Akibatnya, tidak banyak perhatian soal vagina, vulva dan bagaimana mengeksplorasinya untuk mendapatkan kesenangan tersebut.

Studi yang diterbitkan jurnal Sex Education melakukan survei pada wanita yang secara khusus mengambil kursus soal orgasme.

Hasilnya, mereka mengaku mengalami lebih banyak orgasme saat berhubungan seks, yang juga terasa lebih baik dibandingkan sebelumnya.

Wanita juga mengalami orgasme saat tidur

Tahun 1953, peneliti seks Alfred Kinsey menemukan 37 persen wanita mengalami orgasme dari mimpi pada saat mereka berusia 45 tahun.

Belakangan, riset membuktikan jika wanita modern mulai memiliki lebih banyak mimpi seksual.

Satu studi yang diterbitkan dalam jurnal Psychology & Sexuality menemukan lebih dari satu dari lima mimpi yang diingat wanita bersifat erotis.

"Berlawanan dengan kepercayaan populer, mimpi basah tidak hanya untuk remaja laki-laki," ujar Emily Morse, Ph.D., seorang dokter sekaligus pakar seks dari University of Michigan.

Selama sesi tidur REM, aliran darah ke vagina wanita bisa meningkat jika mimpi yang dialami cukup menggairahkan.

"Dan dapat menyebabkan orgasme malam Anda sendiri. Ini bukan hal baru dan tentu saja tidak jarang," katanya.

Tidak semua orgasme bersifat seksual

Orang tidak merasakan orgasme semata karena aktivitas seksual yang dilakukannya.

Riset membuktikan orang juga mengalamnya sebagai respons terhadap situasi dan pengalaman yang biasanya nonseksual.

Misalnya turbulensi, menyikat gigi, stimulasi pergelangan kaki, melahirkan, menyusui, mendengarkan jenis musik tertentu, dan banyak lagi hal yang tidak biasa.

"Mungkin orgasme belum tentu merupakan peristiwa seksual atau genital tetapi mungkin lebih baik dianggap sebagai serangkaian proses neuropsikologis," demikian keterangan studi tersebut.

"Orgasme mungkin paling baik dianggap sebagai proses neuropsikologis yang dialami secara bervariasi terkait dengan beragam bentuk stimulasi termasuk pemandangan, suara, rasa, tekstur, citra, dan/atau rasa sakit dan kelegaannya."

Sebuah studi di Journal of Sexual Medicine menanyakan lebih dari 1.600 pasangan heteroseksual yang sudah menikah tentang kehidupan seksnya. 

Hasilnya, sebanyak 43 persen suami salah memahami seberapa sering istrinya mengalami orgasme.

Artinya, para pria mengira istri mereka mengalami orgasme lebih sering daripada yang sebenarnya terjadi.

Fakta ini berkaitan dengan orgasme pada pria yang ditandai dengan bukti fisik yakni ketika penis berejakulasi.

Sedangkan vulva tidak mengalami perubahan mencolok ketika wanita meraih klimaks saat bercinta.

Rangsangan pada leher rahim juga bisa memicu orgasme

Serviks di tubuh wanita,alias silinder jaringan yang menghubungkan rahim ke vagina, juga bisa menjadi area yang sangat sensitif untuk meraih orgasme.

"Orgasme serviks dapat dicapai ketika wanita benar-benar terangsang," jelas Morse.

"Jika dia tidak cukup terangsang, itu bisa menyakitkan. Sensasi ini jauh berbeda dari rangsangan klitoris karena mereka sebenarnya berasal dari dua sistem saraf yang berbeda," tambahnya. 

Namun ini bisa didapatkan dengan perhatian dan kebiasaan lebih, baik dengan penis pasangan maupun alat bantu seks seperti vibrator atau dildo.

Jika sudah terbiasa maka wanita akan mampu mencapai klimaksnya yang lebih baik termasuk multi orgasme.

https://lifestyle.kompas.com/read/2022/08/25/190000520/6-fakta-soal-orgasme-wanita-yang-sudah-terbukti-secara-ilmiah

Terkini Lainnya

Bukan Jarang Bertengkar, Ini Satu Tanda Hubungan Sehat yang Sering Terlewat Menurut Psikolog
Bukan Jarang Bertengkar, Ini Satu Tanda Hubungan Sehat yang Sering Terlewat Menurut Psikolog
Relationship
Lebih Ringan dan Resposif, Puma Andalkan Teknologi Nitrofoam untuk Sepatu Lari
Lebih Ringan dan Resposif, Puma Andalkan Teknologi Nitrofoam untuk Sepatu Lari
Wellness
Mengenal Hydroxyapatite, Kandungan Pasta Gigi yang Bisa Memperkuat Enamel
Mengenal Hydroxyapatite, Kandungan Pasta Gigi yang Bisa Memperkuat Enamel
Wellness
Michael Kors Hadirkan Nuansa Liburan Musim Dingin yang Glamour
Michael Kors Hadirkan Nuansa Liburan Musim Dingin yang Glamour
Fashion
Tips Memilih Pasta Gigi yang Aman, Termasuk Pilih yang Bisa Mencegah Plak
Tips Memilih Pasta Gigi yang Aman, Termasuk Pilih yang Bisa Mencegah Plak
Wellness
Rita Berhasil Turunkan Berat Badan Tanpa Olahraga Berat, Dimulai dari Mengubah Pola Makan
Rita Berhasil Turunkan Berat Badan Tanpa Olahraga Berat, Dimulai dari Mengubah Pola Makan
Wellness
Bisakah Obat Kumur dan Benang Floss Menggantikan Pasta Gigi?
Bisakah Obat Kumur dan Benang Floss Menggantikan Pasta Gigi?
Wellness
Ice Facial Viral di Media Sosial, Ini Manfaat dan Cara Aman Melakukannya
Ice Facial Viral di Media Sosial, Ini Manfaat dan Cara Aman Melakukannya
Wellness
Perhatikan 3 Hal Ini Saat Membeli Perhiasaan Emas, Jangan Sampai Rugi
Perhatikan 3 Hal Ini Saat Membeli Perhiasaan Emas, Jangan Sampai Rugi
Fashion
Mengapa Anak di Bawah 16 Tahun Dinilai Belum Siap Bermedia Sosial?
Mengapa Anak di Bawah 16 Tahun Dinilai Belum Siap Bermedia Sosial?
Parenting
6 Zodiak yang Bisa Menikmati Waktu Sendiri Tanpa Kesepian, Ada Aquarius
6 Zodiak yang Bisa Menikmati Waktu Sendiri Tanpa Kesepian, Ada Aquarius
Wellness
4 Zodiak Dikenal Paling Penyayang pada Hewan Peliharaan, Siapa Saja?
4 Zodiak Dikenal Paling Penyayang pada Hewan Peliharaan, Siapa Saja?
Wellness
Tips Mix and Match Kebaya Encim, Warna Kontras Bikin Lebih Hidup
Tips Mix and Match Kebaya Encim, Warna Kontras Bikin Lebih Hidup
Fashion
Luna Maya Pilih Olahraga Pagi demi Kebugaran dan Kesehatan Mental
Luna Maya Pilih Olahraga Pagi demi Kebugaran dan Kesehatan Mental
Wellness
Menjajal Facial Brightening untuk Wajah Tampak Cerah dan Segar
Menjajal Facial Brightening untuk Wajah Tampak Cerah dan Segar
Beauty & Grooming
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com