Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

7 Ciri-ciri Anak Menjadi Korban Bullying, Orangtua Wajib Tahu

KOMPAS.com - Kasus perundungan alias bullying bisa dikatakan sebagai masalah yang riskan dialami anak-anak sampai usia remaja.

Sebagai orangtua, kita perlu menyadari ketika anak telah menjadi korban bullying. Sebab kondisi tersebut bisa memengaruhi kehidupan dan tumbuh kembangnya.

Maka dari itu, menyadari ciri-ciri anak yang menjadi korban bullying wajib diketahui oleh orangtua dengan segera.

Anak-anak yang menjadi korban bullying cenderung menyimpan emosi yang mereka rasakan sehingga sulit untuk ditebak.

Untuk menyikapinya, orangtua perlu memiliki "radar" khusus dalam meninjau kondisi anak yang sebenarnya dia alami.

Berikut beberapa tanda anak yang mungkin mengalami perundungan dari teman-temannya sebagaimana dilansir Verywell Family.

Jarang bergaul bersama teman-teman

Salah satu cara mengetahui anak yang menjadi korban bullying adalah dengan memerhatikan kebiasaan anak-anak di luar jam sekolah.

Jika ada tanda-tanda persahabatan mulai putus atau anak jadi jarang bermain dengan teman-teman sebayanya, hal itu dapat menjadi indikasi bahwa anak telah mengalami perundungan.

Kemudian tanyakan pada mereka bagaimana hubungannya dengan teman-temannya itu.

Jangan cuma mengamati setiap apa yang anak sampaikan dari pertanyaan itu, tetapi pahami juga bahasa tubuhnya.

Bila si anak tidak merasa nyaman membicarakan teman-temannya, mungkin ada yang tidak beres dalam pergaulan sang anak.

Moodnya sering berubah-ubah

Anak-anak yang mengalami perundungan seringkali menunjukkan emosi yang sering berubah-ubah.

Hal itu bisa disebabkan karena perasaan sedih, stres ringan atau depresi dari perlakuan teman-temannya.

Luka atau gejala fisik yang mencurigakan

Perundungan bisa berdampak pada sejumlah gejala fisik. Seperti sakit kepala, sakit perut atau ada luka, memar hingga bekas luka yang penyebabnya tidak dapat mereka jelaskan.

Mungkin saja, dampak fisik itu dialami mereka akibat perlakuan atau perundungan fisik yang telah mereka terima.

Anak jadi kehilangan nafsu makan

Perasaan cemas dan ketakutan terhadap sesuatu dapat membuat nafsu makan anak berkurang.

Sadari kondisi tersebut dan tanyakan kabar mereka di sekolah apakah semuanya berjalan lancar atau tidak.

Jika anak mulai menunjukkan gejala tersebut, mungkin inilah saat yang tepat untuk mencari tahu penyebabnya.

Perubahan pola tidur

Perubahan pada pola tidur sering menunjukkan bahwa ada sesuatu yang salah dalam kehidupan anak.

Secara umum, anak-anak yang menjadi sasaran intimidasi mungkin mengalami kesulitan tidur karena mereka selalu memikirkan hal-hal yang membuatnya cemas dan merasa takut.

Penurunan prestasi di sekolah

Anak-anak yang menjadi korban bullying seringkali merasa kesulitan fokus dalam belajar.

Hal itu berdampak pula pada prestasinya di sekolah. Selain itu, minat untuk pergi ke sekolah pada anak juga cenderung menurun.

Biasanya kondisi tersebut disebabkan oleh stres atau perasaan ketakutan bertemu dengan teman yang menurundungnya.

Kehilangan minat pada aktivitas kesukaannya

Melewatkan sejumlah agenda yang sebelumnya disukai anak juga bisa menjadi indikasi bahwa si buah hati menerima perlakukan tidak menyenangkan dari teman sebaya.

Cari tahu apa yang membuatnya kehilangan minat pada aktivitas yang sebelumnya disukai. Terlebih jika kehilangan minat itu muncul secara tiba-tiba.

Segera mencari tahu apa yang menjadi alasan untuk mengetahui alasan di balik kondisi tersebut untuk memastikan kondisinya baik-baik saja.

https://lifestyle.kompas.com/read/2022/09/06/073152620/7-ciri-ciri-anak-menjadi-korban-bullying-orangtua-wajib-tahu

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke