Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Fakta Penyakit Radang Tenggorokan, Penyebab, Gejala dan Pengobatannya

KOMPAS.com - Pernah merasakan tenggorokan terasa sakit atau kesulitan saat menelan? Kemungkinan penyebabnya adalah radang tenggorokan.

Ya, penyakit radang tenggorokan memang dapat menimbulkan sensasi tidak nyaman di tenggorokan, mulut dan kerongkongan terasa kering hingga membuat seseorang mengalami kesulitan dalam menelan.

Kondisi ini merupakan salah satu keluhan yang paling umum dan sering menyerang seseorang yang daya tahan tubuhnya sedang melemah. Lantas, apa itu sakit radang tenggorokan?

Dalam istilah medis, penyakit radang tenggorokan biasa disebut dengan faringitis.

Ini merupakan sejenis peradangan pada selaput lendir yang melapisi bagian belakang tenggorokan atau faring.

Penyakit yang satu ini bisa sembuh dengan sendirinya dalam waktu satu minggu atau bahkan lebih. Tetapi, semua itu tergantung bagaimana kita mengobatinya sampai gaya hidup seperti apa yang diterapkan.

Secara umum, faringitis sama seperti penyakit infeksi akibat bakteri atau virus lain, karena dapat menular melalui kontak langsung.

Sejumlah aktivitas yang dapat menularkan radang tenggorokan misalnya kegiatan yang melibatkan air liur atau lendir.

Seperti makan atau minum dari peralatan makan yang sama, batuk atau bersin, penggunaan sikat gigi yang sama hingga berciuman.

Meski dapat dikatakan gejalanya tidak berbahaya, namun pengobatan yang tepat seperti diagnosis, dan pencegahan perlu dilakukan agar mempercepat proses penyembuhan dan mencegahnya kambuh lagi.

Sebagaimana dikutip Medical News Today, radang tenggorokan disebabkan oleh infeksi virus, seperti;

  • Virus penyebab pilek yang meliputi rhinoirus, coronavirus atau parainfluenza.
  • Adenovirus yang merupakan penyebab konjungtivitis atau peradangan pada area mata dan flu biasa.
  • Virus Epstein-Barr yang memicu mononukleosis atau infeksi virus menular yang menyebabkan berbagai gejala mirip flu.

Di samping itu, radang tenggorokan juga dapat terjadi akibat infeksi bakteri.

Beberapa bakteri tersebut adalah bakteri Streptococcus A, C dan G, bakteri penyebab penyakit klamidia, gonorea hingga bakteri penyebab infeksi pernapasan (mycoplasma pneumoniae).

Sejumlah faktor lain yang dapat meningkatkan risiko terkena radang tenggorokan antara lain memiliki riwayat alergi, sinusitis atau kebiasaan merokok hingga terlalu sering terpapar asap rokok.

Banyak yang mengira bahwa radang tenggorokan hanya menimbulkan gejala sakit atau tenggorokan terasa kering.

Padahal, ada sejumlah gejala lain yang mungkin muncul tergantung skala infeksinya. Beberapa gejala radang tenggorokan antara lain;

Pengobatan radang tenggorokan

Perawatan dan pengobatan radang tenggorokan biasanya disesuaikan setelah pasien mendapatkan diagnosis dari dokter terkait penyebabnya.

Untuk radang yang disebabkan oleh infeksi bakteri, dokter biasanya akan meresepkan obat antibiotik seperti amoksilin atau penisilin.

Penggunaan antibiotik ini dapat membantu mengurangi gejala dan mencegah komplikasi lainnya seperti demam.

Sementara untuk radang tenggorokan yang disebabkan oleh virus, gejalanya tidak dapat diobati dengan antibiotik, tetapi dapat sembuh dengan sendirinya tergantung daya tahan tubuh.

Meski demikian, beberapa gejala yang menyertai seperti demam atau nyeri dapat diatasi dengan obat pereda rasa nyeri atau mengurangi demam dengan minum obat semacam ibuprofen atau acetaminophen.

Di samping itu, seseorang yang menderita radang tenggorokan juga disarankan untuk lebih banyak istirahat, menjaga asupan cairan tubuh, menggunakan pelembap udara di ruangan, berkumur dengan air garam, minum air hangat serta mengonsumsi vitamin yang bisa meningkatkan kekebalan tubuh.

https://lifestyle.kompas.com/read/2022/09/14/175816220/fakta-penyakit-radang-tenggorokan-penyebab-gejala-dan-pengobatannya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke