Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Strawberry Generation dan Karakteristiknya dalam Dunia Kerja

KOMPAS.com - Akhir-akhir ini muncul istilah generasi baru yang disebut strawberry generation atau generasi stroberi.

Konon istilah strawberry generation pertama kali muncul di Taiwan yang diperuntukkan bagi orang yang lahir setelah tahun 1981.

Namun penyebutan tentang generasi ini perlahan mulai bergeser dan merujuk pada generasi baru di bawah generasi milenial yang lunak seperti buah stroberi. 

Lantas, apa itu strawberry generation dan bagaimana karakteristiknya?

Strawberry generation adalah istilah yang merujuk pada generasi muda yang kreatif dan memiliki banyak ide cemerlang, tetapi sangat mudah hancur ketika mendapatkan tekanan sosial serta tidak mau bekerja keras untuk apa yang mereka inginkan.

Penggambaran itu persis seperti buah stroberi yang cantik dan eksotis, tetapi jika mendapat tekanan sedikit saja, maka buahnya akan cepat rusak.

Melansir Goodyfeed, di Singapura, banyak perdebatan besar tentang generasi stroberi ini.

Banyak orang tidak setuju ketika generasi tersebut dikelompokkan berdasarkan tahun kelahiran.

Sementara yang lainnya beranggapan bahwa istilah strawberry generation ditujukan pada karakteristik serta perilaku pada generasi tertentu yang memiliki klasifikasi persis buah stroberi.

Terlepas dari kapan generasi itu lahir, istilah generasi stroberi tidak hanya mengacu pada generasi di bawah milenial.

Melainkan perilaku yang muncul dalam kehidupan sosial atau dunia kerja yang sesuai dengan karakteristik buah stroberi.

Ada beberapa faktor yang membuat generasi muda disebut sebagai strawberry generation.

Hal itu terlihat pada karakteristik serta perilaku yang muncul dalam kehidupan sosial maupun dunia kerja.

Karakteristik itu pun dapat dikelompokkan menjadi dua kategori, karakteristik positif, dan karakteristik negatif.

Karakteristik negatif generasi stroberi

Generasi stroberi kerap dianggap lemah karena mereka memiliki karakteristik yang cenderung egois.

Berikut beberapa contoh karakteristiknya:

1. Rasa memiliki hak atas diri sendiri

Faktor yang satu ini mungkin dipengaruhi oleh pola asuh keluarga yang diduga terlalu sering dimanjakan oleh orangtua atau lingkungan pengasuhan yang "terlalu nyaman".

Kondisi tersebut membuat seseorang merasa memiliki hak atas diri sendiri, namun tidak sadar pada realitas yang terjadi.

Beberapa manajer HRD sempat menggambarkan para generasi stroberi dalam dunia kerja khususnya di proses negosiasi gaji.

Kebanyakan dari mereka seringkali meminta gaji dan tunjangan yang lebih tinggi tanpa menawarkan sesuatu yang berharga sebagai gantinya.

Dengan kata lain, mereka tidak mengetahui kapasitas diri sendiri apakah mereka layak digaji tinggi atau tidak.

2. Tidak mau bertanggung jawab

Mereka yang enggan bertanggung jawab dari kesalahan yang diperbuat merupakan karakteristik generasi stroberi selanjutnya.

Biasanya mereka tidak mampu melihat kesalahan dan tidak apa upaya untuk memperbaikinya.

Bahkan mereka cenderung mengandalkan orang lain untuk memecahkan masalah yang dibuat oleh diri sendiri.

3. Mudah rapuh

Ibaratnya persis seperti buah stroberi yang ditanam dalam pot cantik yang dijaga, dirawat serta diperhatikan secara khusus.

Namun setelah stroberi itu dipanen, dijual dan berdampingan dengan buah-buahan lain, mereka akan mudah sekali tertekan, hancur dan rusak.

Dalam realitas kehidupan, tidak semuanya dapat berjalan sesuai rencana.

Mereka yang seringkali tidak tahan bila menghadapi situasi tertentu.

Sifat-sifat seperti mudah mengeluh, mudah menyerah atau bahkan mudah tersinggung sangat mencirikan para generasi stroberi.

4. Memiliki harapan yang tidak realistis

Dalam dunia kerja, generasi stroberi cenderung memiliki harapan yang tidak realistis.

Mungkin mereka akan menganggap apa yang diinginkan akan segera terwujud dan dapat memenuhi keinginan.

Tetapi dalam kehidupan nyata, realitas yang terjadi tidak seindah itu.

Para pekerja generasi stroberi dipandang sebagai orang yang membangkang, lamban dalam bekerja, manja, egois dan sombong.

Karakteristik positif generasi stroberi

Para generasi stroberi tidak hanya menunjukkan karakteristik negatif dan manja.

Mereka juga memiliki karakteristik yang positif yang bisa diacungi jempol dalam dunia kerja.

1. Bekerja tidak hanya demi uang

Generasi stroberi cenderung tidak menerapkan prinsip asal bekerja hanya demi uang.

Meski memenuhi kebutuhan adalah prioritas utama, namun banyak pertimbangan yang juga menjadi prioritas bagi mereka dalam bekerja.

Misal bekerja sesuai passion yang membuat mereka fokus pada pengembangan diri.

Hal ini pula yang membuat mereka miliki ide-ide cemerlang dan kreativitas yang lebih unggul dari generasi sebelumnya.

2. Suka tantangan

Pekerjaan yang biasa-biasa saja bahkan dengan rutinitas yang itu-itu saja akan dianggap sebagai sesuatu yang membosankan.

Strawberry generation sangat menyukai tantangan baru untuk menguji dan mengasah kemampuan mereka.

Hal itu juga dapat membantu mereka dalam pengembangan karier dan kehidupan profesional di masa mendatang.

3. Tidak takut menyampaikan pendapat

Generasi stroberi memiliki kecenderungan untuk berbicara dengan lugas dan tidak takut menyampaikan pendapatnya.

Mereka juga dikenal berani menyampaikan ide-ide cemerlang dan mendorong inovasi baru demi kemajuan perusahaan.

4. Mengikuti perkembangan zaman dan teknologi

Jika mengacu pada tahun kelahiran, para generasi stroberi juga mirip dengan generasi milenial dan gen Z yang mengikuti perkembangan teknologi dan zaman.

Mereka lebih aktif menjelajahi, menggunakan internet serta media sosial dan beberapa teknologi terkini.

Generasi ini juga lebih memahami teknologi daripada generasi sebelumnya.

Hal itu berarti kehadiran mereka dapat membantu dalam pengembangan perusahaan yang berfokus pada inovasi hingga teknologi yang kini semakin kompetitif.

https://lifestyle.kompas.com/read/2022/09/26/150359020/strawberry-generation-dan-karakteristiknya-dalam-dunia-kerja

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke