Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Pentingnya Komunikasi dalam Pernikahan

Oleh: Inge Shafa Sekarningrum dan Ristiana D. Putri

KOMPAS.com - Memiliki komitmen dan keterampilan dalam berkomunikasi dengan pasangan merupakan salah satu kunci pernikahan yang sehat.

Banyak pernikahan gagal karena kurangnya komunikasi antara suami dan istri. Padahal, komunikasi bersama pasangan akan membangun rasa percaya dan mengurangi perselisihan yang bisa saja terjadi.

Komunikasi pun harusnya dilakukan dengan baik. Komunikasi yang sehat dalam pernikahan dapat mengurangi stres dan memperkuat hubungan.

Hanya karena dua orang menghabiskan waktu di atap yang sama, bukan berarti mereka dapat berkomunikasi dengan baik.

Komunikasi bukan hanya tentang kata-kata, melainkan juga tindakan atau komunikasi nonverbal yang juga punya arti penting.

Gagalnya pernikahan karena kurangnya komunikasi juga dialami oleh Dewi. Kisahnya diceritakan dalam drama audio siniar Obrolan Meja Makan bertajuk “Akhir Sebuah Rasa”.

Dewi harus menelan pahit masalah rumah tangganya seorang diri karena suaminya susah diajak berkomunikasi. Lantas, bagaimana cara berkomunikasi yang baik dengan pasangan?

Menurut Parenting First Cry, ini yang bisa kamu lakukan untuk meningkatkan komunikasi yang baik dengan pasangan.

Selalu Spesifik

Kapan pun kamu ingin menyampaikan suatu hal, pastikan untuk mengatakannya dengan spesifik.

Jangan bertele-tele atau membicarakan hal lain yang tidak penting. Hindari menggeneralisasi dengan membuat pernyataan, seperti “Kamu selalu seperti ini, kamu melakukan ini” dan perkataan lain yang bisa melukai pasangan.

Hal tersebut tidak akan menyelesaikan masalah, tetapi justru membuat masalah baru.

Saling Menghargai

Peduli terhadap topik percakapan serta menghargai pendapat dan perkataan dari pasangan merupakan hal yang penting.

Dengan menjadi pendengar yang baik, artinya kamu kamu menghormati pasanganmu. Hal itu juga akan membuatnya melakukan hal yang sama terhadapmu.

Jangan Mengomel atau Mencerca

Siapa saja pasti tidak akan suka jika dirinya dicemooh dan dijelekkan oleh orang lain, terlebih pasangan. Hal ini juga berlaku sama untuk pasangan kamu.

Jangan membuat pasangan terus merasa bersalah karena hal-hal yang sebenarnya bisa diselesaikan dengan baik-baik.

Selain itu, hindarilah membahas masa lalu karena hal itu akan menjadi bumerang untuk pernikahan.

Lebih baik, berbicaralah dengan kepala dingin saat emosi kita sudah reda.

Jangan Ambil Kesimpulan Sendiri

Hindarilah berasumsi atau mengarang cerita sendiri tanpa berbicara dengan pasangan. Dengarkan terlebih dahulu penjelasan pasangan karena hal ini bisa mencegah kesalahpahaman.

Bicaralah dengan nada yang tidak menghakimi dan tunggu pasangan menyelesaikan ceritanya sampai selesai.

Percayalah jika mengambil kesimpulan sendiri tanpa mendengar penjelasan dari orang lain, kita akan lebih mudah menyalahkan orang lain. Padahal, belum tentu hal itu benar.

Beri Hal-Hal Positif

Sebagian besar dari kita mungkin lebih senang berbicara tentang kekhawatiran, ketegangan, ketakutan, dan perasaan negatif lainnya.

Untuk mengimbanginya, pastikan kamu juga memasukkan topik pembicaraan yang lebih positif, seperti saling memuji, menunjukkan cinta, peduli, dan perasaan positif lainnya.

Komunikasi dengan memberikan afirmasi bisa membuat hubungan pernikahan semakin harmonis. Sebab, kedua pasangan akan saling percaya karena saling memberi dukungan.

Itu sebabnya, penting untuk memiliki komunikasi yang jelas dan bermakna dengan pasangan sehingga membuat hubungan jauh lebih baik.

Dengarkan kisah Dewi yang mempertahankan pernikahannya dalam drama audio “Akhir Sebuah Rasa” bisa didengarkan lewat siniar Obrolan Meja Makan.

Ikuti siniarnya juga agar tidak ketinggalan episode terbarunya yang akan tayang tiap Rabu dan Jumat dengan klik tautan berikut spoti.fi/3SssnWl.

https://lifestyle.kompas.com/read/2022/09/28/210000920/pentingnya-komunikasi-dalam-pernikahan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke