Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Cara Menghadapi Suami yang Temperamental, Jangan Hanya Mengalah!

Tak hanya itu, keselamatan kita juga ikut terancam dengan emosinya yang tak terkendali dan sulit ditebak.

Jika dibiarkan terus-menerus, kemarahan tersebut bisa berkembang pada Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) baik verbal, fisik maupun emosional.

Namun kita perlu mengenali apakah sifat temperamen pasangan itu bisa diubah atau sudah mengakar terlalu dalam sehingga menjadi gangguan tersendiri.

Cara menghadapi suami yang temperamental

Pernikahan menyatukan dua orang dengan sifat dan temperamen yang berbeda untuk menjalai kehidupan bersama.

Pada momen tertentu, pasti muncul letupan emosi yang sulit dikontrol atau tidak terduga.

Namun jika suami adalah pihak yang kerap marah maka pastikan kita tahu cara menghadapinya, seperti ini:

Jangan memperbesar masalah

Ketika suami sedang marah, perhatikan perkataan atau perbuatan kita agar tidak makin menambah emosinya.

Jika kemarahannya bersifat sementara maka itu akan mereda seiring waktu.

Kenali pemicunya

Saat pacaran, kenali temperamen pasangan kita untuk mengetahui apa saja yang menjadi pemicu kemarahannya.

Jika mereka mudah mengamuk karena hal yang kita lakukan atau tidak maka penyesuaian mungkin dibutuhkan agar hubungan bisa berjalan.

Namun jika pasangan kerap marah untuk berbagai alasan yang tidak bisa dipahami maka perpisahan adalah jalan terbaik.

Mengajak bercanda

Cobalah untuk mengajak pasangan bercanda ketika emosinya mulai bergolak.

Bisa juga mengucapkan hal yang menyanjung dan menenangkan untuk mengalihkan emosinya.

Sebagian besar kemarahan tumbuh dari kesalahpahaman sehingga kita harus mengklarifikasi hal-hal sebelum menjadi tidak terkendali.

Pastikan untuk mengendalikan diri agar tidak terjebak amarah dan melakukan kesalahan serupa.

Jelaskan semuanya ketika suasana tenang

Biarkan pasangan lebih tenang sebelum mulai menjelaskan situasi dan kesalahpahaman yang mungkin terjadi.

Jangan lakukan hal ini ketika mereka masih marah karena malah akan memprovokasinya.

Minta suami untuk berubah

Dampingi pasangan agar bisa mengubah temperamennya dengan menjalani terapi atau praktik meditasi maupun bernapas dalam-dalam.

Terangkan dampak buruk soal emosinya yang tidak terkontrol itu baik untuk dirinya sendiri maupun hubungan kita.

Tetapkan batasan

Jangan memberikan toleransi pada perilaku yang merendahkan kita termasuk kemarahan suami yang tidak terkendali.

Tak perlu takut pada mereka dan ambil sikap berani untuk menantang perilaku buruknya itu.

Tetapkan batasan jelas soal sejauh apa dia biasa menyalurkan emosinya dan pastikan tidak ada kekerasan apa pun yang terjadi.

Menetapkan batasan dan memberitahukannya kepada pasangan adalah teknik manajemen kemarahan yang efektif.

Temperamen pasangan yang tidak terkontrol dan tidak ada keinginan untuk memerbaikinya mungkin saja bisa membunuh kita di kemudian hari.

Beri mereka waktu untuk berubah namun jangan biarkan kita dianiaya, dengan cara apa pun.

https://lifestyle.kompas.com/read/2022/10/12/210000920/cara-menghadapi-suami-yang-temperamental-jangan-hanya-mengalah-

Terkini Lainnya

Bukan Jarang Bertengkar, Ini Satu Tanda Hubungan Sehat yang Sering Terlewat Menurut Psikolog
Bukan Jarang Bertengkar, Ini Satu Tanda Hubungan Sehat yang Sering Terlewat Menurut Psikolog
Relationship
Lebih Ringan dan Resposif, Puma Andalkan Teknologi Nitrofoam untuk Sepatu Lari
Lebih Ringan dan Resposif, Puma Andalkan Teknologi Nitrofoam untuk Sepatu Lari
Wellness
Mengenal Hydroxyapatite, Kandungan Pasta Gigi yang Bisa Memperkuat Enamel
Mengenal Hydroxyapatite, Kandungan Pasta Gigi yang Bisa Memperkuat Enamel
Wellness
Michael Kors Hadirkan Nuansa Liburan Musim Dingin yang Glamour
Michael Kors Hadirkan Nuansa Liburan Musim Dingin yang Glamour
Fashion
Tips Memilih Pasta Gigi yang Aman, Termasuk Pilih yang Bisa Mencegah Plak
Tips Memilih Pasta Gigi yang Aman, Termasuk Pilih yang Bisa Mencegah Plak
Wellness
Rita Berhasil Turunkan Berat Badan Tanpa Olahraga Berat, Dimulai dari Mengubah Pola Makan
Rita Berhasil Turunkan Berat Badan Tanpa Olahraga Berat, Dimulai dari Mengubah Pola Makan
Wellness
Bisakah Obat Kumur dan Benang Floss Menggantikan Pasta Gigi?
Bisakah Obat Kumur dan Benang Floss Menggantikan Pasta Gigi?
Wellness
Ice Facial Viral di Media Sosial, Ini Manfaat dan Cara Aman Melakukannya
Ice Facial Viral di Media Sosial, Ini Manfaat dan Cara Aman Melakukannya
Wellness
Perhatikan 3 Hal Ini Saat Membeli Perhiasaan Emas, Jangan Sampai Rugi
Perhatikan 3 Hal Ini Saat Membeli Perhiasaan Emas, Jangan Sampai Rugi
Fashion
Mengapa Anak di Bawah 16 Tahun Dinilai Belum Siap Bermedia Sosial?
Mengapa Anak di Bawah 16 Tahun Dinilai Belum Siap Bermedia Sosial?
Parenting
6 Zodiak yang Bisa Menikmati Waktu Sendiri Tanpa Kesepian, Ada Aquarius
6 Zodiak yang Bisa Menikmati Waktu Sendiri Tanpa Kesepian, Ada Aquarius
Wellness
4 Zodiak Dikenal Paling Penyayang pada Hewan Peliharaan, Siapa Saja?
4 Zodiak Dikenal Paling Penyayang pada Hewan Peliharaan, Siapa Saja?
Wellness
Tips Mix and Match Kebaya Encim, Warna Kontras Bikin Lebih Hidup
Tips Mix and Match Kebaya Encim, Warna Kontras Bikin Lebih Hidup
Fashion
Luna Maya Pilih Olahraga Pagi demi Kebugaran dan Kesehatan Mental
Luna Maya Pilih Olahraga Pagi demi Kebugaran dan Kesehatan Mental
Wellness
Menjajal Facial Brightening untuk Wajah Tampak Cerah dan Segar
Menjajal Facial Brightening untuk Wajah Tampak Cerah dan Segar
Beauty & Grooming
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com