Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

4 Dampak Trauma Masa Kecil yang Terbawa hingga Dewasa

Umumnya bentuknya berupa kekerasan, hal yang berbahaya, atau mengancam jiwa meskipun ada banyak pengalaman berbeda lain yang bisa memicu hal yang sama.

Contohnya pelecehan, kecelakaan, kehilangan orang yang disayangi, menjadi korban bullying atau stres karena tinggal di lingkungan yang tidak nyaman juga bisa memicu efek yang sama.

Trauma masa kecil tidak harus melibatkan pengalaman secara langsung pada anak.

Menyaksikan orang yang dicintai mengalami pengalaman buruk atau paparan media penuh kekerasan juga bisa menimbulkan trauma.

Di sisi lain, sebuah pengalaman yang mengecewakan tidak selalu menjadikannya traumatis meskipun pasti berdampak pada kepribadiannya.

Dampak trauma masa kecil hingga usia dewasa

Trauma masa kecil bisa bertahan lama pada fisik dan psikis seseorang hingga usia dewasa.

Pasalnya, peristiwa traumatis dapat memengaruhi bagaimana otak anak berkembang yang dapat memiliki konsekuensi seumur hidup secara fisik, mental, dan sosial.

Misalnya:

Dampak fisik

Ketika memiliki trauma masa kecil yang memicu stres maka sistem kekebalan dan saraf pusat kita akan terganggu.

Akibatnya, sulit untuk mencapai potensi optimal dari diri kita karena masalah fisik tersebut.

Sebuah studi tahun 2015 yang diterbitkan dalam American Journal of Preventive Medicine melaporkan, semakin banyak pengalaman buruk yang dialami seorang anak, semakin tinggi risiko penyakit kronisnya di kemudian hari.

Secara khusus, studi tersebut mencatat bahwa paparan trauma berulang meningkatkan risiko perkembangan anak:

  • Asma
  • Penyakit jantung koroner
  • Diabetes
  • Stroke

Riset tahun 2019 menambahkan jika trauma masa kecil juga meningkatkan risiko penyakit autoimun, penyakit paru, penyakit kardiovaskular, dan kanker di masa dewasa.

Kesehatan mental

Trauma masa kecil juga dapat berdampak pada kesehatan mental dan psikologis seseorang, misalnya:

  • Masalah pengendalian amarah
  • Depresi
  • Tekanan emosional
  • Tingkat stres yang tinggi
  • Gangguan stres pascatrauma (PTSD)
  • Gangguan psikotik

Anak-anak yang memiliki trauma kompleks bahkan dapat menjadi terdissosiasi yakni kecenderungan untuk memisahkan diri mereka dari pengalaman secara mental.

Mereka akan membayangkan dirinya berada di luar tubuhnya dan berada di tempat yang berbeda atau kehilangan ingatan atas pengalaman tersebut sehingga terjadi kesenjangan ingatan.

Penelitian yang dipublikasikan di Psychiatric Times mendapati prevalensi upaya bunuh diri secara signifikan lebih tinggi pada orang dewasa yang ketika masih kecil mengalami trauma seperti kekerasan fisik, pelecehan seksual, dan kekerasan dalam rumah tangga orang tuanya (KDRT).

Keterikatan tersebut membantu anak belajar memercayai orang lain, mengelola emosi, dan berinteraksi secara positif dengan dunia di sekitarnya.

Namun ketika trauma masa kecil terjadi maka individu tersebut cenderung percaya jika dunia di sekitarnya adalah tempat yang menakutkan dan orang-orang sekitarnya amat berbahaya.

Hal ini membuat mereka sulit menjalin hubungan baik ketika masih anak-anak hingga beranjak dewasa.

Trauma masa kecil juga cenderung memicu masalah hubungan pribadi di masa dewasa seperti pernikahan yang kurang harmonis, bahkan di fase pengantin baru.

Dampak lainnya

Dampak trauma masa kecil bisa melampaui kesehatan dan hubungan fisik atau mental.

Dibuktikan oleh penelitian yang menghubungkan pengalaman masa kanak-kanak yang buruk dengan peningkatan risiko menjadi pelaku kriminal pada usia 35 tahun, seringkali melakukan pelanggaran yang serius dan kekerasan.

Dampak lainnya termasuk:

  • Menjadi mudah terpicu emosinya dan memiliki reaksi yang lebih intens
  • Terlibat dalam perilaku berisiko tinggi (seperti mengemudi dengan kecepatan tinggi atau seks yang tidak aman)
  • Ketidakmampuan untuk merencanakan ke depan atau mempersiapkan masa depan
  • Peningkatan risiko melukai diri sendiri
  • Kurangnya kontrol impuls
  • Tingkat percaya diri yang rendah
  • Pemecahan masalah atau penalaran

Riwayat peristiwa traumatis di masa kecil mungkin juga memiliki kemampuan yang berkurang untuk mengasuh anak-anak mereka sendiri di masa depan.

https://lifestyle.kompas.com/read/2022/10/24/121934620/4-dampak-trauma-masa-kecil-yang-terbawa-hingga-dewasa

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke