Kondisi ini membuat publik kembali khawatir soal risiko terpapar virus di tengah aktivitas yang mulai kembali normal.
Anak-anak mulai bersekolah tatap muka, rutinitas perkantoran mulai kembali padar serta berbagai agenda acara rentang keramaian telah bermunculan.
Belum lagi isu kesehatan lain yang juga masih mengintai termasuk gangguan ginjal misterius terhadap anak.
"Sudah bisa diprediksi, gelombang kasus akan naik tiap ada varian virus baru dikombinasi dengan prokes kendor dan perlindungan antibodi yang terus menurun," ujar dr. R.A. Adaninggar Primadia Nariswari, Sp.PD, spesialis penyakit dalam yang berpraktik di Surabaya.
Dikutip dari Instagram miliknya, ia menilai kita seharusnya sudah bisa menentukan sendiri risiko masing-masing karena pandemi yang sudah berjalan selama 2,5 tahun.
Lulusan Universitas Airlangga ini mengatakan masyarakat sudah tahu apa saja yang harus dilakukan agar bisa tetap beraktivitas biasa sambil meminimalkan risiko terinfeksi.
Di tengah peningkatan kasus Covid-19 ini, beberapa cara yang disarankannya yakni:
Dokter Ning mengatakan cara pencegahan ini tidak hanya berlaku untuk menghadapi Covid-19 namun juga infeksi bakteri maupun virus yang menular lewat saluran napas dan cerna.
"Mau melakukan berapa usaha pencegahan, mau cuma 1, 2, semua atau tidak sama sekali, itu pilihan. Yang penting udah tahu risikonya," ujarnya.
Ditambahkan pula jika semakin sedikit usaha pencegahan maka semakin besar pula risiko terinfeksi dan sakit.
"Silahkan tentukan pilihan, hargai pilihan orang lain," tandasnya.
https://lifestyle.kompas.com/read/2022/11/06/071133020/kasus-covid-19-naik-lagi-terapkan-cara-pencegahan-ini-untuk-lindungi