Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Bermain Bongkar Pasang Lego Berdampak Positif bagi Perkembangan Anak

KOMPAS.com - Lego adalah permainan balok susun yang sudah lama dikenal oleh masyarakat. Kamu pun pasti sudah mengenal permainan ini bukan? Atau bahkan mungkin bagian dari salah satu penggemar lego.

Bukan hanya anak-anak, kini banyak orang tua yang juga menyukai lego, hingga mengoleksi ragaman set lego berbagai seri.

Selain menyenangkan, rupaya bermain lego memiliki sejumlah manfaat seperti mengembangkan problem solving skill, meningkatkan kreativitas, hingga dapat merelaksasikan pikiran.

Perihal ini disampaikan secara langsung oleh pihak LEGO, perusahaan manufaktur mainan asal Denmark, lewat press conference kampanye “LEGO “Ever Changing Play For Every Kid’s Way #PermainanTerusBerubah”, Rabu (16/11/22).

Selain membahas fenomena perubahan permainan anak-anak, Lego juga membagikan report card dari survei yang telah dilakukan.

Adapun, hasil dari survei tersebut dipresentasikan langsung oleh Rohan Mathur selaku Marketing Director of the Lego Group Southeast Asia.

Rohan membuka pemaparannya dengan menyampaikan bahwa misi yang dimiliki oleh Lego adalah menginspirasi dan mengembangkan para pembangun “builders” masa depan.

Lego percaya bahwa setiap anak secara natural mempunyai bakat kreativitas serta imajinasinya tersendiri, dan kemampuan tersebut harus dimaksimalkan dengan baik.

Permainan Lego juga dapat membawa keluarga menjadi lebih dekat, khususnya orangtua kepada anaknya karena dalam permainan tersebut tidak ada yang namanya benar atau salah. Murni berdasarkan kreativitas dan imajinasi keluarga.

Bahkan 98% dari peserta survey, menjawab bahwa permainan ini dapat membantu menguatkan ikatan kekeluargaan, sekaligus menenangkan pikiran.

Sedangkan bagi anak-anak, bermain lego membuat mereka ingin menghabiskan waktu lebih dengan orangtua. Itulah paparan nan sempat dijabarkan oleh Cesar Ridruejo selaku General Manager of LEGO Group Southeast Asia.

89% menilai bahwa esensi dari pengertian saling berkolaborasi telah diterapkan lewat bermain lego, 89% berpendapat anak-anaknya belajar dari kesalahan yang dibuat ketika bermain bongkar pasang, dan 80% percaya pendekatan keterampilan STEM (Science, Technology, Engineering, Matematika) turut diasah lewat lego.

Meskipun terkadang terkesan rumit, tetapi survei mengatakan bahwa 92% anak-anak merasa rileks ketika bermain lego dan tidak stres karena mereka jadi dapat melupakan perihal urusan sekolah untuk sementara.

Niken Hartomo alias Nikki, selaku Senior Graphic Designer of LEGO Group di Denmark menyebutkan bahwa LEGO memiliki sebuah ideologi dimana anak-anak merupakan role model mereka.

Mendekati 10 tahun perayaan karirnya, orang Indonesia pertama yang bekerja dalam perusahaan ternama tersebut membagikan fakta menarik bahwa balok lego 6 x 4, bisa dibongkar pasang dengan kemungkinan hingga 915,103,765 kombinasi.

Maka dari itu, ketika anak-anak diberikan lego, hasil susunan yang dibuat pasti akan berbeda antara satu dengan lainnya.

Permainan ini juga memiliki sistem berkelanjutan dimana balok yang pernah dibeli dulu, tetap akan dapat digabungkan dan dipasangkan dengan lego zaman sekarang.

Makanya, pembuatan suatu lego set membutuhkan waktu yang sangat lama, bahkan hingga setahun berdasarkan pengalaman Nikki.

Nikki berharap Lego bisa membawa kebahagiaan dan keceriaan tersendiri untuk penggunanya, terutama anak-anak.

Hal ini selaras dengan keinginan LEGO untuk kedepannya dapat menginspirasi serta memgembangkan generasi “builder” di masa depan. Salah satunya dimulai dengan bermain lego agar dapat mengeluarkan kreativitas mereka.

https://lifestyle.kompas.com/read/2022/11/17/101246920/bermain-bongkar-pasang-lego-berdampak-positif-bagi-perkembangan-anak

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke