Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Simaklah, 13 Etika Chat supaya Tidak Membuat Orang Lain Kesal

KOMPAS.com - Bertukar pesan dengan orang lain menggunakan aplikasi pesan instan tidak bisa sembarangan karena ada beberapa hal yang perlu dihindari.

Misalnya, tidak mengirimkan pesan spam karena kebiasaan ini menimbulkan notifikasi yang terus-menerus berbunyi sehingga bisa mengganggu orang lain.

Hal seperti itu wajib diperhatikan siapa pun karena datangnya rasa kesal atau jengkel dari orang lain dapat berasal dari hal sederhana, seperti kolom chat.

Walau hanya berkirim pesan dengan teman dekat, juga bukan berarti orang bisa seenaknya chattingan karena setiap orang punya batasan tersendiri.

Etika chat yang baik

Jangan sampai chat yang tidak dikirimkan dengan benar menimbulkan kesalahpahaman di antara pengirim dan penerima pesan.

Berikut ini ada beberapa etika chat yang perlu diperhatikan supaya tidak membuat orang lain kesal.

1. Sesuaikan ketikan

Orang tidak bisa menginterpretasikan nada suara orang lain melalui chat seperti yang dapat dilakukan ketika menelepon.

Kekeliruan sederhana seperti itu berisiko menyebabkan penerima pesan salah ketika menafsirkan pesan yang mereka baca.

Pastikan untuk menghindari kebiasaan mengirim pesan yang mengganggu supaya obrolan di kolom chat tetap cair.

2. Perhatikan tanda titik

Penggunaan tanda titik sebenarnya diletakkan di akhir kalimat untuk memisahkan pernyataan yang sebelumnya dengan yang berikutnya.

Meski begitu, mengetikkan tanda titik di kolom chat dapat menimbulkan nuansa yang berbeda karena menunjukkan kita sebagai pesan tidak tulus.

Ketidaknyamanan penerima pesan ketika membaca tanda titik sempat ditelisik peneliti asal Universitas Binghamton.

Pada awalnya, mereka menjaring responden untuk bertukar pesan, baik melalui chat atau tulisan tangan.

Mereka lantas diminta untuk memberi balasan aatas pesan yang diterima dengan jawaban "Tentu", "Oke", dan "Ya" atau "Yup".

Peneliti lantas mendapati temuan bahwa pesan yang diakhiri dengan tanda titik menunjukkan penerima pesan kurang tulus.

3. Memakai banyak emoji

Fitur emoji memudahkan pengguna aplikasi pesan instan untuk mengungkapkan ekspresi atau perasaannya -selain melalui teks.

Tapi, jangan menggunakan terlalu banyak emoji karena bisa dianggap mengganggu oleh orang lain.

Selain itu, beberapa emosi seperti acungan jempol bisa diinterpretasikan sebagai sikap yang pasif-agresif.

Oleh karenanya, gunakan emoji seperlu mungkin supaya kenyamanan orang lain yang diajak chattingan tidak terusik.

4. Terlalu lama membalas chat

Terkadang padatnya rutinitas menyebabkan sebagian orang jarang atau lama membalas chat.

Walau alasan ini bisa dimaklumi, ada baiknya orang tetap memeriksa tumpukan pesan yang belum dibalas supaya orang lain tidak kesal.

Jika tidak, beri tahu orang lain yang mengirimkan pesan bahwa penerima pesan sedang sibuk, belum bisa memberikan jawaban, atau berada dalam rapat.

Beri tahu juga kepada pengirim pesan hal-hal yang sekiranya tidak dimengerti agar mereka bisa memberi penjelasan.

5. Typo

Kesalahan ketik atau tata bahasa adalah kekeliruan yang kadang-kadang dialami orang -terutama wanita dan pria lajang menurut survei Match.com.

Supaya orang lain bisa membaca dan mengerti pesan yang mereka terima, usahakan untuk mengecek setiap kata sebelum dikirimkan.

6. Mengirim pesan terlalu panjang

Ada beberapa orang yang memiliki kebiasaan mengirim pesan terlalu panjang layaknya mereka sedang menulis wacana.

Walau ini tidak ada salahnya karena tidak menimbulkan notifikasi yang muncul terus-menerus, kebiasaan ini sebaiknya tidak terlalu sering dilakukan.

Pasalnya, orang lain yang menerima pesan bisa saja malas membaca chat, jadi kita disarankan untuk to the point saat bertukar pesan.

Lebih baik, ajaklah orang lain untuk telepon supaya maksud yang kita kirimkan dapat dipahami oleh mereka.

7. Menilai ketikan orang lain

Adalah hal yang lumrah apabila orang salah menggunakan atau meletakkan kata. Tapi, penerima pesan alangkah baiknya tidak mengoreksi kekeliruan ini.

Jangan anggap membaca pesan yang dikirimkan melalui aplikasi pesan instan seperti mengoreksi makalah atau lembar jawab ujian.

Mungkin penerima pesan keliru menggunakan atau meletakkan kata karena terburu-buru ketika mengetik atau layar ponsel yang terlalu kecil.

8. Meminta maaf lewat chat

Aplikasi pesan instan memudahkan orang untuk bertukar pesan, tapi bukan berarti segalanya bisa dilakukan di sini.

Apabila kita melakukan kesalahan, ada baiknya permintaan maaf diutarakan secara langsung dan hindari menggunakan chat.

Menurut pakar sosial dari Massachusetts Institute of Technology, Sheryl Turkle, minta maaf secara langsung mengajari orang tentang pentingnya berempati.

Di sisi lain, mengutarakan kesalahan secara langsung membuat mereka bisa melihat orang lain yang hatinya tersakiti.

Sayangnya, hal seperti itu tidak akan terjadi apabila orang yang salah hanya mengirimkan permintaan maaf melewati chat.

9. Menghapus pesan

Tidak sedikit orang yang tidak berpikir dahulu sebelum chattingan sehingga pesan yang sudah dikirimkan dihapus olehnya.

Penerima pesan mungkin saja belum atau sudah membacanya melalui notifikasi atau widget di smartphone.

Namun, kebiasaan ini tidak perlu dilanjutkan karena berisiko membuat orang lain kesal dan pesan yang dikirimkan menjadi terputus.

10. Chattingan di dalam bioskop

Sebagian orang mempunyai kebiasaan menonton film sambil chattingan dengan orang lain.

Meski kebiasaan ini tidak berdampak langsung kepada penerima pesan, hal tersebut dapat mengganggu orang lain yang berada di dalam bioskop.

Pasalnya, cahaya biru yang berasal dari ponsel dapat mengganggu mata di ruangan yang super gelap ketika film sedang diputar.

Jadi, hindari penggunaan ponsel di dalam biosop -termasuk juga ketika makan atau ngobrol tatap muka dengan orang lain.

11. Mengirimkan pesan tidak penting di grup

Fitur grup yang disediakan pengembang aplikasi pesan instan memudahkan penggunanya untuk mengirimkan pesan ke banyak orang sekaligus lewat grup.

Tapi, jangan kebiasaan mengirimkan pesan yang tidak penting di grup karena belum tentu semua orang menyukainya.

Kalau pun kita menjadi orang yang membaca pesan seperti itu, berikan tanggapan ke pengirim pesan -bukan ke orang lain yang ikut menanggapi.

Tujuannya supaya chat tidak semakin panjang dan tidak mengganggu orang lain yang nomornya berada di grup yang sama.

Lebih baik, kirimkan pesan secara pribadi atau pesan berantai jika ada suatu hal yang ingin dibicarakan tanpa melibatkan banyak orang yang tidak berkepentingan.

12. Jawaban singkat

Ada satu kebiasaan yang sering kali membuat orang lain jengkel karena mereka menerima pesan yang isinya satu kata satu kali chat.

Hal ini tentunya mengganggu karena notifikasi yang muncul di beranda menjadi semakin banyak dan pesan menjadi menumpuk.

Untuk itulah, penting untuk mengirimkan pesan yang padat dan jelas dalam satu kali klik tanpa memotongnya menjadi beberapa chat.

13. Pahami orang lain

Kita mungkin menelepon teman atau nge-chat mereka namun tidak mendapat balasan apa pun.

Mungkin teman sedang perjalanan ke luar kota atau sedang sibuk sehingga mereka tidak memberikan balasan.

Bisa juga, mereka tidak mau nge-chat balik karena belum mau berbicara dengan kita sehingga mereka memilih untuk mengabaikan pesan.

Kalau hal seperti ini terjadi, tidak perlu mengirimkan chat seolah-olah memaksa orang lain untuk menjawab -kecuali untuk keadaan darurat.

https://lifestyle.kompas.com/read/2022/12/02/113312020/simaklah-13-etika-chat-supaya-tidak-membuat-orang-lain-kesal

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke