Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Panduan Etika Berbusana Saat Menghadiri Acara Pernikahan

Tujuannya agar perhatian utama tetap tertuju kepada pengantin yang berbahagia dan tidak merusak mood maupun suasana acara dengan pakaian yang tidak tepat.

Hal ini yang sedang jadi pembahasan netizen karena penampilan Anya Geraldine di pernikahan Chelsea Islan yang dinilai berlebihan.

Namun, mematuhi dress code yang disertakan dalam undangan saja tidak cukup karena ada beberapa pertimbangan lain yang tak kalah pentingnya.

“Jika para tamu dan pasangan adalah teman dekat, mereka akan menghormati dress code. Namun, saya telah menghadiri lebih dari satu pernikahan di mana para tamu mengenakan pakaian yang keterlaluan atau meniru pengantin wanita," ujar pakar etiket Lisa Grotts.

Etika berbusana saat menghadiri pesta pernikahan

“Ini tentang merayakan pasangan dan cinta mereka, jadi saya akan menghindari mengenakan apa pun yang dapat mengalihkan perhatian dari hari istimewa mereka, ”kata stylist senior, Lindsey Love, dikutip dari Brides.com.

Harap diingat jika kita datang untuk merayakan kebahagiaan mereka jadi tak ada perlunya berbusana seakan ingin tampil di fashion show.

Agar tidak melakukan kesalahan tersebut, berikut etika berbusana yang perlu diperhatikan.

Terlalu mencolok

Aturan paling mendasar saat menghadiri pesta pernikahan adalah jangan mengungguli penampilan tuan rumah.

Hindari pakaian yang terlalu mencolok seperti ball gown berpayet, tiara gemerlap, sepatu hak setinggi langit, atau pakaian lain yang mencuri perhatian dari pengantin perempuannya.

Pernikahan orang lain bukanlah waktu yang tepat untuk tampil modis maupun habis-habisan.

Hindari warna putih dalam variasi apa pun termasuk warna putih tulang, krem atau sampanye kecuali memang disebutkan sebagai dress code.

Julie Sabatino, fashion stylist di New York menyarankan agar kita juga menjauhi warna yang senada dengan para bridesmaid.

Tidak cocok dengan tema

Sebaliknya, perlu juga memperhatikan warna, tema dan konsep acara pernikahan tersebut agar bisa memilih busana yang sesuai.

"Lihat undangan karena ini adalah sumber informasi pertama tentang warna apa yang harus atau tidak boleh Anda kenakan ke pesta pernikahan," terang pakar etiket Elaine Swann.

“Undangannya akan berisi skema warna untuk pernikahan,” ujarnya, yang artinya harus dijauhi.

Ia menambahkan, warna hitam bisa menjadi pilihan yang aman dan bisa diterima untuk menghadiri pernikahan.

Hitam memang sering dianggap melambangkan kesedihan namun bisa memberikan kesan netral ketika dipakai dalam acara formal.

Pilih busana yang tetap sopan dan menarik tanpa harus memperlihatkan bagian tubuh tertentu.

"Ingatlah bahwa pernikahan adalah upacara sakral dan renungkan itu dalam pemilihan pakaian Anda,” kata Swann.

Terlalu santai

Etika berbusana lain yang harus diperhatikan saat acara pernikahan adalah menghindari pakaian yang terlalu santai.

Bukan berarti kita bisa memakai celana jeans atau kaus meskipun pernikahan tersebut bertema kasual.

Pilihan lain yang lebih bijak adalah gaun berpotongan kasual untuk perempuan atau celana kain dengan kemeja santai bagi laki-laki.

https://lifestyle.kompas.com/read/2022/12/12/075302320/panduan-etika-berbusana-saat-menghadiri-acara-pernikahan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke