Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Suplemen Minyak Ikan Tak Berpengaruh pada Kesehatan, Benarkah?

KOMPAS.com - Minyak ikan adalah salah satu suplemen populer yang diklaim dapat menurunkan risiko penyakit jantung berkat kandungan asam lemak omega-3 di dalamnya.

Namun ternyata, minyak ikan tidak begitu berguna bagi kesehatan. Bahkan disebut, minyak ikan dapat meningkatkan risiko stroke.

Paparan dari preventive cardiologist di Cleveland Clinic, Luke Laffin, MD, berikut ini hendak membuktikan kesimpulan tersebut.

Fakta tentang suplemen minyak ikan

Asam lemak omega-3 yang ditemukan dari beberapa ikan seperti salmon, herring, bluefin tuna, dan makarel memang tidak bisa dibentuk oleh tubuh manusia, sehingga konsumsinya dibutuhkan.

Laffin mengatakan, mengonsumsi satu gram omega-3 per harinya dapat mendatangkan manfaat berikut:

  • Menurunkan kadar trigliserida.
  • Menurunkan tekanan darah.
  • Mengurangi risiko penggumpalan darah.
  • Mencegah pembentukan plak di arteri.
  • Membantu mengurangi peradangan pada tubuh.

Suplemen minyak ikan over-the-counter (OTC) mengandung dua asam dua asam lemak omega-3 yang berbeda: asam docosahexaenoic (DHA) dan asam eicosapentaenoic (EPA) dalam dosis rendah (sekitar satu gram).

Sementara pil minyak ikan yang diresepkan dokter mengandung sekitar 4 gram kombo DHA/EPA atau EPA murni.

Kendati demikian, tidak ada bukti suplemen minyak ikan OTC bermanfaat bagi tubuh.

“Kita tahu kalau orang yang mengonsumsi asam lemak omega-3 dalam jumlah tinggi dengan memakan ikan akan memiliki risiko terkena penyakit kardiovaskular yang lebih rendah."

"Namun, tidak ada studi yang membuktikan bahwa minyak ikan over-the-counter memberi manfaat yang sama," ujar Laffin.

Ia juga menambahkan, meski ada beberapa riset besar yang dilakukan oleh organisasi dengan reputasi baik, tetap tidak menunjukkan adanya perbedaan dalam penurunan risiko penyakit kardiovaskular sebagai efek dari konsumsi minyak ikan.

Dampak negatif minyak ikan yang diresepkan

Minyak ikan yang diresepkan pun nyatanya masih mengundang kontroversi.

Pasalnya, Laffin mengatakan, ada banyak ahli jantung yang menyatakan bahwa minyak ikan yang diresepkan tidak memiliki efek yang baik bagi tubuh.

Hal tersebut pun dibuktikan oleh sebuah studi besar yang diterbitkan di The New England Journal of Medicine.

Studi tersebut menemukan, orang yang mengonsumsi pil minyak ikan berisi EPA murni mengalami penurunan risiko penyakit kardiovaskular sebanyak 25 persen dibanding orang yang mengonsumsi obat plasebo (obat kosong).

Kendati demikian, plasebo tersebut tidak sepenuhnya plasebo, melainkan minyak mineral yang dapat mengakibatkan beberapa dampak negatif pada jantung. Antara lain meningkatkan risiko peradangan.

Karena itulah, pil minyak ikan dipandang lebih baik.

Lebih lanjut, pada tahun 2021 sebuah studi menemukan, minyak ikan dengan dosis tinggi tidak memiliki efek mengurangi risiko serangan jantung.

Adapun plasebo dalam studi ini merupakan minyak jagung, yang cenderung lebih netral dibanding minyak mineral.

Hasilnya pun menemukan, minyak ikan tidak dapat mengurangi risiko berikut:

  • Serangan jantung
  • Stroke
  • Kematian

Studi pun berakhir lebih awal ketika para peneliti menemukan, minyak ikan tak menunjukkan manfaat apa pun, dan bahkan terbukti meningkatkan kemungkinan fibrilasi atrium.

Fibrilasi atrium adalah suatu bentuk aritmia (detak jantung tidak teratur) yang dapat menyebabkan stroke.

Laffin menambahkan, mereka yang berisiko tinggi terkena penyakit jantung tidak memiliki banyak pilihan pengobatan yang bagus selain statin.

Dengan demikian, dalam beberapa kasus, manfaat minyak ikan EPA murni bisa lebih besar dibanding potensi risikonya, sehingga dapat diberikan.

Selain masalah di atas, konsumsi suplemen OTC pun sebenarnya tidak jauh dari berbagai risiko dan efek samping.

Apalagi menurut Laffin, beberapa minyak ikan ditemukan mengandung merkuri.

Lalu, suplemen OTC yang terbukti aman pun dapat menimbulkan beberapa efek samping berikut:

  • Aftertaste "amis" seperti menyebabkan sendawa dengan "rasa" ikan
  • Membuat napas bau
  • Membuat kembung dan sakit perut.

Sementara itu, minyak ikan yang diresepkan dengan dosis lebih tinggi bisa menimbulkan beberapa risiko berikut:

  • Fibrilasi atrium

Minyak ikan yang diresepkan bisa menyebabkan risiko fibrilasi atrium, -seperti yang disebut di awal- irama jantung tidak teratur yang dapat menyebabkan stroke.

  • Pendarahan

Minyak ikan juga dapat meningkatkan risiko pendarahan.

Jadi, jika berisiko tinggi terkena penyakit jantung, sebaiknya bicarakan terlebih dahulu dengan dokter jika ingin mencari suplemen untuk menurunkan risiko.

Lalu jika ingin mendapatkan asam lemak omega-3, sebaiknya konsumsi saja ikan salmon asli untuk makan malam.

https://lifestyle.kompas.com/read/2023/01/13/080533820/suplemen-minyak-ikan-tak-berpengaruh-pada-kesehatan-benarkah

Terkini Lainnya

Michael Kors Hadirkan Nuansa Liburan Musim Dingin yang Glamour
Michael Kors Hadirkan Nuansa Liburan Musim Dingin yang Glamour
Fashion
Tips Memilih Pasta Gigi yang Aman, Termasuk Pilih yang Bisa Mencegah Plak
Tips Memilih Pasta Gigi yang Aman, Termasuk Pilih yang Bisa Mencegah Plak
Wellness
Rita Berhasil Turunkan Berat Badan Tanpa Olahraga Berat, Dimulai dari Mengubah Pola Makan
Rita Berhasil Turunkan Berat Badan Tanpa Olahraga Berat, Dimulai dari Mengubah Pola Makan
Wellness
Bisakah Obat Kumur dan Benang Floss Menggantikan Pasta Gigi?
Bisakah Obat Kumur dan Benang Floss Menggantikan Pasta Gigi?
Wellness
Ice Facial Viral di Media Sosial, Ini Manfaat dan Cara Aman Melakukannya
Ice Facial Viral di Media Sosial, Ini Manfaat dan Cara Aman Melakukannya
Wellness
Perhatikan 3 Hal Ini Saat Membeli Perhiasaan Emas, Jangan Sampai Rugi
Perhatikan 3 Hal Ini Saat Membeli Perhiasaan Emas, Jangan Sampai Rugi
Fashion
Mengapa Anak di Bawah 16 Tahun Dinilai Belum Siap Bermedia Sosial?
Mengapa Anak di Bawah 16 Tahun Dinilai Belum Siap Bermedia Sosial?
Parenting
6 Zodiak yang Bisa Menikmati Waktu Sendiri Tanpa Kesepian, Ada Aquarius
6 Zodiak yang Bisa Menikmati Waktu Sendiri Tanpa Kesepian, Ada Aquarius
Wellness
4 Zodiak Dikenal Paling Penyayang pada Hewan Peliharaan, Siapa Saja?
4 Zodiak Dikenal Paling Penyayang pada Hewan Peliharaan, Siapa Saja?
Wellness
Tips Mix and Match Kebaya Encim, Warna Kontras Bikin Lebih Hidup
Tips Mix and Match Kebaya Encim, Warna Kontras Bikin Lebih Hidup
Fashion
Luna Maya Pilih Olahraga Pagi demi Kebugaran dan Kesehatan Mental
Luna Maya Pilih Olahraga Pagi demi Kebugaran dan Kesehatan Mental
Wellness
Menjajal Facial Brightening untuk Wajah Tampak Cerah dan Segar
Menjajal Facial Brightening untuk Wajah Tampak Cerah dan Segar
Beauty & Grooming
Prediksi Shio Kuda Api 2026, Disebut Penuh Peluang Besar
Prediksi Shio Kuda Api 2026, Disebut Penuh Peluang Besar
Wellness
Kebutuhan Psikologis Anak 5-12 Tahun, dari Bermain hingga Rasa Aman
Kebutuhan Psikologis Anak 5-12 Tahun, dari Bermain hingga Rasa Aman
Parenting
Rasa Bersalah Ibu pada Anak, Kapan Masih Wajar dan Kapan Perlu Diwaspadai?
Rasa Bersalah Ibu pada Anak, Kapan Masih Wajar dan Kapan Perlu Diwaspadai?
Parenting
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com