Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Penyebab Bibir Kering dan Cara Mengatasinya

KOMPAS.com - Bibir kering tidak hanya mengganggu penampilan, tetapi juga bisa menandakan masalah kesehatan.

Tidak seperti kulit di bagian tubuh lain, kulit bibir cenderung sensitif karena tidak memiliki melanin --pewarna kulit yang juga melindungi kulit dari sinar matahari.

Juga, kulit bibir tidak mempunyai kelenjar yang dapat menghasilkan pelumas alami untuk melembapkan, sehingga bibir lebih mudah kering dibandingkan bagian kulit lain.

Penyebab bibir kering

"Bibir yang sangat kering dapat disebabkan banyak hal, seperti cuaca, kerusakan akibat sinar matahari, kelembapan, dehidrasi, produk bibir, menjilat bibir terus-menerus, dan malnutrisi," kata Michele Koo, MD, ahli bedah plastik berlisensi.

Kulit bibir adalah salah satu kulit paling sensitif di tubuh dan rentan terhadap kekeringan.

"Tidak seperti kulit kita lainnya, bibir tidak memiliki kelenjar keringat, sehingga tidak dapat menghasilkan keringat dan minyak sendiri," ujar Nkem Ugonabo, MD, dokter kulit bersertifikat yang berbasis di New York, AS.

Oleh karena itu, diperlukan perawatan ekstra untuk menjaga bibir tetap lembap dan bebas pecah-pecah.

1. Suhu ekstrem

"Suhu ekstrem, seperti panas kering atau udara yang sangat dingin dapat mengeringkan kulit di bibir dan menyebabkannya pecah dan mengelupas," kata Koo.

Bibir cenderung merupakan salah satu area yang paling tidak terlindungi di wajah. Jika terpapar angin yang sangat dingin, bibir bisa mengering, pecah-pecah, atau mengelupas lebih cepat daripada bagian kulit yang lain.

2. Penggunaan produk makeup

Bahan dalam produk bibir dan lipstik, seperti pewarna, pewangi, dan parfum, adalah penyebab umum bibir kering dan pecah-pecah berikutnya.

"Pastikan pelembap bibir tidak mengandung wewangian, mentol, kapur barus, atau asam salisilat," jelas Ugonabo.

"Jika kita menggunakan suatu produk dan merasa itu tidak menjadi lebih baik, kita sebaiknya mempertimbangkan untuk beralih ke sesuatu yang lebih hambar."

Produk bibir yang sarat akan pewangi dan pewarna cenderung membuat bibir kering seiring waktu karena bahan-bahan ittu bisa menyumbat pori-pori dan mengganggu keseimbangan minyak alami kulit bibir.

Di samping itu, bahan tersebut juga berpotensi menyebabkan iritasi atau peradangan.

3. Kekurangan vitamin dan nutrisi

Produk lain yang digunakan sehari-hari atau sering dikonsumsi bisa menjadi pemicu bibir kering.

Produk yang dimaksud termasuk obat kumur, pasta gigi, makanan kering atau asinan tinggi pengawet, serta makanan pedas atau asin, catat Koo.

Kandungan kuat pada obat kumur dan pasta gigi dapat meresap ke dalam bibir dan menyebabkan kulit menjadi kering.

Demikian pula, makanan asin, pedas, atau memiliki pengawet tinggi dapat mengeringkan mulut dan bibir serta menyebabkan kulit pecah-pecah.

"Bibir pecah-pecah dan kering juga bisa menunjukkan kekurangan vitamin B9, B2, B6, atau B12," terang Koo.

Vitamin-vitamin tersebut sangat penting untuk membantu produksi energi, fungsi sel, perbaikan jaringan, penyembuhan luka, dan membantu menjaga kesehatan kulit.

Kekurangan vitamin B dapat menyebabkan mulut kering atau bibir pecah-pecah, seperti halnya dehidrasi dan malnutrisi, menurut Koo.

Pola makan buruk yang membuat tubuh kekurangan nutrisi yang dibutuhkan --seperti vitamin B, A, dan seng-- bisa membuat bibir kering dan kasar.

Pastikan tubuh kita terhidrasi dengan baik, karena minum banyak air akan membantu memastikan kulit terhidrasi secara internal sepanjang hari, saran Koo.

Kondisi medis peradangan juga akan menyebabkan bibir kering, seperti kolitis (penyakit pencernaan yang disebabkan peradangan pada lapisan dalam usus besar) atau sindrom malabsorpsi (kesulitan menyerap nutrisi dari makanan).

"Bibir kering juga bisa menjadi efek samping obat-obatan seperti lithium, retinoid, atau obat kemoterapi," lanjut Koo.

Semua obat itu mengandung bahan yang memperlambat produksi air liur yang menyebabkan mulut dan bibir kering.

4. Masalah kulit

"Eksim bibir atau dikenal sebagai eczematous cheilitis, cenderung kronis dan berhubungan dengan dermatitis atopik (kondisi yang menyebabkan kulit kering, gatal, dan meradang)," kata Koo.

Eksim bibir ditandai dengan bibir berwarna merah, bersisik, iritasi, dan umumnya terasa sakit.

"Biasanya pewarna, wewangian, atau pasta gigi atau lipstik tertentu dapat memicu reaksi alergi, yang menyebabkan alergi cheilitis yang menyerupai eczematous cheilitis," tutur Koo.

Perbedaan antara keduanya adalah eksim bibir merupakan kondisi kronis dan berulang, sedangkan alergi cheilitis bisa sembuh dalam 24 jam.

Kondisi lain yang berhubungan dengan bibir kering adalah sariawan --infeksi jamur (ragi) pada mulut.

Sariawan terjadi ketika ragi Candida yang biasanya hidup di mulut dan tenggorokan mengalami pertumbuhan berlebih.

Umumnya, sariawan terjadi pada orang dengan sistem kekebalan yang lemah dan kondisi kronis seperti diabetes.

Namun, hal ini juga dapat terjadi akibat mulut dan bibir kering. Bibir kering mengganggu keseimbangan normal organisme di dalam mulut dan meningkatkan risiko berkembangnya sariawan.

Sariawan ditandai dengan sudut mulut yang merah, iritasi, dan nyeri yang tidak kunjung sembuh.

Menurut Koo, sariawan juga dapat memengaruhi bagian bibir yang kering atau basah dan muncul sebagai plak putih atau bercak kering yang teriritasi.

Tips merawat dan mencegah bibir kering

Berikut adalah beberapa tips mudah dan tindakan pencegahan untuk memastikan bibir tetap terhidrasi dan bebas pecah-pecah.

1. Lihat produk makeup yang digunakan

Hindari menggunakan produk bibir yang mengandung pewangi, yang dapat menyebabkan iritasi, serta lip balm beraroma, saran Koo.

Produk seperti ini biasanya mengandung pewarna sintetis yang berasal dari aluminium dan sering dicantumkan pada kemasan sebagai "D&C Red No. 21" atau kombinasi warna dan angka yang serupa.

Pewarna anorganik ini bisa menyebabkan iritasi atau reaksi alergi yang memicu bibir pecah-pecah.

"Sebagai gantinya, gunakan pelembap bibir dengan SPF untuk menjaga bibir tetap terlindungi karena paparan sinar matahari langsung pada bibir akan menyebabkan kulit terbakar," kata Koo.

2. Menjaga udara tetap lembap

Udara kering dan panas cenderung membuat bibir mengering. Maka dari itu, pastikan udara di rumah tidak kering agar kulit tetap terhidrasi.

"Gunakan alat pelembap udara di rumah terutama pada malam hari di kamar tidur untuk menambah kelembapan dan mencegah udara kering dan panas mengeringkan bibir dan kulit," ujar Koo.

3. Merawat kulit

"Untuk bibir kering, carilah produk yang melembapkan dan oklusif atau mengunci kelembapan," sebut Ugonabo.

Dia merekomendasikan bahan oklusif seperti petroleum jelly, shea butter, minyak mineral, dan ceramide.

Kita dapat menerapkan produk-produk ini ke dalam rutinitas perawatan di malam hari untuk menjaga kelembapan bibir.

Produk dengan kandungan petroleum jelly atau petrolatum --misalnya, berfungsi mencegah bibir mengalami dehidrasi dan pecah-pecah, menurut Rachel Maiman, MD, dokter kulit di Marmur Medical.

Melapisi bibir dengan produk pelembap akan memastikan bibir tidak mengering saat tidur, terutama karena AC dapat menyerap kelembapan dari udara dan kulit.

Terakhir, bersihkan kulit setiap malam, terutama setelah memakai riasan. Pasalnya, tidur dengan riasan dan lipstik dapat membuat kulit kering, jelas Koo.

4. Konsultasi ke dokter

Dalam kasus yang parah, bibir kering dan pecah-pecah dapat terinfeksi dan menyebabkan bakteri cheilitis (radang bibir akibat infeksi bakteri atau jamur) dan harus ditangani dengan antibiotik, tutur Koo.

Kita harus berkonsultasi ke dokter kulit jika bibir yang kering dan teriritasi tidak kunjung membaik setelah mencoba semua cara di atas, atau mengalami:

https://lifestyle.kompas.com/read/2023/01/22/161939220/penyebab-bibir-kering-dan-cara-mengatasinya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke