Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Kenali, Dampak Ultra-Long UVA pada Kulit dan Cara Mencegahnya

Hal ini terutama disebabkan oleh sinar UVA yang diketahui memiliki gelombang lebih panjang sehingga dapat menembus sampai ke lapisan kulit yang bagian dalam.

Menurut dokter spesialis kulit, Dr Srie Prihianti, SpKK(K), PhD, FINSDV, FAADV, dari tiga jenis sinar UV, paparan UVA akan lebih sering terjadi yakni sebanyak 95 persen, sementara UVB hanya 5 persen, dan UVC tidak sampai ke permukaan bumi karena dipantulkan oleh lapisan ozon.

"UVB itu panjang gelombangnya 290-320 nm dan hanya bisa menmbus lapisan kulit paling atas. Tapi, UVA gelombangnya lebih panjang sehingga bisa menembus sampai ke lapisan kulit yang lebih dalam."

Demikian penuturannya dalam acara peluncuran produk sunscreen Anthelios UVMUNE 400 dari La Roche-Posay di Jakarta, Selasa (14/2/2023) lalu.

"Sedangkan di bagian dalam kulit itu ada serabut-serabut kolagen, elastin. Jadi, kalau itu semua rusak otomatis akan terjadi tanda-tanda skin aging seperti kerutan dan gangguan pigmentasi," terang dia.

Dampak ultra-long UVA pada kulit

Srie pun menjelaskan bahwa UVA itu terbagi menjadi dua jenis.

Pertama adalah UVA 1 dengan panjang gelombang 320-380 nm dan UVA 2 yang juga dikenal sebagai ultra-long UVA dengan panjang 380-400 nm.

"Ultra-long UVA penetrasi ke kulit kita lebih dalam, atau sekitar 30 persen," kata Srie.

"Jika UVB efeknya mungkin ditandai dengan kulit terbakar atau sunburn, UVA efeknya bisa kumulatif. Jadi, kita tidak bisa merasakannya secara langsung," ungkapnya.

Menurut Srie, ultra-long UVA memang bisa memiliki efek kulit tanning, tapi dalam jangka panjang paparannya dapat menyebabkan fotoaging.

Fotoaging sendiri diketahui dapat membuat kulit menjadi lebih kasar, menimbulkan flek-flek hitam, kerutan, hingga yang paling parah adalah kanker kulit.

Dia pun menambahkan, sinar UV, terutama ultra-long UVA mampu menembus kaca bahkan kaca film sekalipun.

"Untuk itu, sun protection tetap penting walaupun kita berada di dalam ruangan (indoor)," terangnya.

Cara mencegah dampak ultra-long UVA

Untuk mencegah dampak ultra-long UVA tersebut, tentunya kita harus secara rutin memakai sunscreen atau sun protection.

Selain itu, pastikan memilih produk sunscreen dengan tepat dan benar-benar melindungi kulit dari lapisan atas sampai ke dalam.

"Kuncinya adalah memilih sunscreen yang mengandung UV filter yang bisa menyerap hingga ultra-long UVA," kata Srie.

"SPF itu hanya memberikan perlindungan terhadap UVB, sementara untuk melindungi UVA diperlukan PA."

"Jadi, pemilihan sunscreen itu harus ada SPF dan PA. SPF setidaknya harus 30 ke atas, kemudian PA harus +3 ke atas," saran dia.

Srie juga menganjurkan untuk memilih produk sunscreen sesuai dengan tipe kulit, terutama bagi yang memiliki kulit sensitif.

Di samping itu, yang tidak kalah penting adalah cara memakainya.

"Kalau sudah memilih sunscreen dengan kualitas yang paling bagus tapi cara pakainya cuma tipis-tipis saja, atau hanya sekali sehari ya tidak akan mendapatkan proteksi terhadap sinar UV," ungkap Srie.

Dia pun merekomendasikan pemakaian sunscreen sepanjang dua garis jari untuk satu area wajah untuk mendapatkan proteksi yang maksimal.

Produk sunscreen Anthelios UVMUNE 400 dari La Roche-Posay

Guna membantu orang-orang melindungi kulit dari paparan ultra-long UVA, merek skincare La Roche-Posay menghadirkan produk sunscreen terbarunya, yakni Anthelios UVMUNE 400.

"Dengan pengembangan teknologi filter UV, Mexoryl 400, kami akhirnya dapat menciptakan teknologi filter UV yang mampu memberikan penyaringan dengan spektrum terluas dan melindungi kulit terhadap ultra-long UVA," kata Scientific Communication Director La Roche-Posay International, Ann’Laure Demessant.

"Pengembangan Mexoryl 400 membutuhkan penelitian selama 10 tahun dengan 65 studi dan menjadi subjek 6 publikasi ilmiah," lanjut dia.

Anthelios UVMUNE 400 telah teruji secara klinis melindungi kulit dari paparan sinar UV yang dapat menyebabkan pigmentasi, skin aging seperti hilangnya elastisitas kulit dan timbulnya kerutan.

Selain itu, Anthelios UVMUNE 400 juga dilengkapi dengan teknologi netlock sehingga memiliki tekstur yang ringan dan sangat cair, tidak meninggalkan whitecast pada kulit, tahan terhadap air, keringat, dan pasir.

Produk ini lembut di mata, cocok untuk semua jenis kulit, termasuk kulit sensitif dan berjerawat karena diformulasikan tanpa wewangian atau fragrance.

Sementara itu, Head of Marketing Active Cosmetics Division Loreal Indonesia, Nestya Sedayu mengungkapkan bahwa masih banyak persepsi keliru seperti sunscreen hanya dibutuhkan pada kondisi tertentu atau dampak kerusakan kulit dari sinar matahari hanya terjadi apabila tandanya bisa dirasakan secara langsung.

"Oleh karena itu, menjadi hal yang sangat penting untuk memberi edukasi tentang dampak paparan sinar matahari, karena ini merupakan masalah kesehatan masyarakat" jelasnya.

"Inovasi dalam UVMUNE 400 menjadi salah satu bukti La Roche-Posay menghadirkan terobosan masa depan melalui keahlian dermatologis yang melindungi kulit, bahkan dari sinar ultra-long UVA yang berbahaya sekalipun," imbuh dia.

Anthelios UVMUNE 400 kini telah resmi hadir dan tersedia di mitra La Roche-Posay di Indonesia, baik itu e-commerce, klinik dermatologi dan kecantikan, serta telemedicine.

 

https://lifestyle.kompas.com/read/2023/02/17/060643720/kenali-dampak-ultra-long-uva-pada-kulit-dan-cara-mencegahnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke