Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Apakah IQ Tinggi Menjamin Kesuksesan?

Seseorang dapat dikatakan jenius apabila memiliki skor IQ di atas 145.

Nah, apakah kejeniusan dan IQ tinggi bisa menjamin seseorang sukses dalam karier dan finansial?

Pada dasarnya bisa, menurut psikolog John Antonakis.

IQ tinggi berperan menentukan kesuksesan seseorang

"IQ adalah satu-satunya variabel kesuksesan kerja yang paling penting," kata Antonakis kepada CNBC Make It.

"IQ merupakan variabel yang sangat kuat dan sangat bisa diandalkan."

Pada 2012, peneliti psikologi dari Vanderbilt University menemukan, rata-rata orang dengan IQ lebih tinggi cenderung memeroleh pendapatan lebih tinggi dibandingkan pemilik IQ lebih rendah.

Studi terdahulu juga menunjukkan IQ tinggi dapat diandalkan dalam memprediksi kesuksesan akademik, performa pekerjaan, potensi karier, dan kreativitas.

IQ tinggi, menurut Antonakis seringkali dijadikan patokan untuk jenis pekerjaan yang rumit seperti fisikawan, insinyur, atau ahli bedah saraf.

Tetapi, kita masih bisa meraih kesuksesan tanpa harus memiliki IQ tinggi.

Antonakis mengatakan lima keterampilan dan sifat ini juga menjadi faktor penentu kesuksesan karier dan kebahagiaan secara keseluruhan:

  • Kemampuan untuk bersikap terbuka dan ramah
  • Percaya diri
  • Terbuka untuk pengalaman baru
  • Memiliki kemampuan berorganisasi
  • Keterampilan komunikasi yang kuat

Kepribadian masih menjadi faktor penting

Korelasi antara IQ dan karier atau kesuksesan akademik di sekolah dan pekerjaan tidak perlu diperdebatkan, kata Antonakis.

IQ merupakan ukuran kemampuan kita bernalar, memproses informasi, dan menggunakan informasi untuk memecahkan masalah.

"Definisi kecerdasan modern adalah kemampuan untuk belajar,” sebut Antonakis.

Semakin besar keinginan untuk belajar (seperti memperbaiki diri, mengambil keterampilan baru dan membuat keputusan yang cerdas), semakin besar kemungkinan kita bekerja dengan baik dan mengembangkan karier.

Banyak studi menunjukkan, kesuksesan membutuhkan lebih dari sekedar IQ.

Bersikap ramah, percaya diri, terbuka untuk pengalaman baru dan mampu mengatur sesuatu dengan baik adalah ciri-ciri kepribadian penting yang dapat membantu kita maju dalam hidup, menurut sebuah studi.

Dengan kata lain, IQ rendah tidak serta-merta membuat kita mengalami kegagalan atau kehidupan yang tidak memuaskan, apalagi jika kita bekerja keras untuk memaksimalkan keterampilan kita.

"Kita bisa melakukan pekerjaan lain yang membutuhkan keterampilan sosial yang baik," sambung Antonakis.

"Jika kita orang yang menyenangkan, dan ekstrovert, tidak apa-apa. Kita masih bisa sukses."

Komunikasi adalah kunci

IQ tinggi bisa menjadi variabel kunci sebuah kesuksesan, tetapi bukan jaminan.

Antonakis mencontohkan, seseorang dengan IQ tinggi yang bekerja dalam peran yang relatif tidak rumit kemungkinan tidak berkembang karena peran itu tidak menarik bagi mereka.

"Harus ada kesesuaian antara urgensi pekerjaan, dan karakteristik orang yang akan menduduki pekerjaan itu," tutur Antonakis.

"Jadi jika kita menempatkan orang yang terlalu pintar pada posisi petugas kebersihan, mereka akan bosan, tidak merasa tertantang."

Lebih lanjut Antonakis menyebutkan, para pemimpin di suatu perusahaan bisa mendapatkan masalah jika IQ mereka jauh lebih tinggi daripada IQ tim mereka.

Sebaliknya, seorang karyawan juga akan menemui kesulitan jika mereka merasa lebih pintar daripada atasan.

Studi yang dilakukan Antonakis beserta timnya menunjukkan, pemimpin dengan IQ tinggi mendapatkan hasil yang lebih baik daripada pemimpin yang kurang cerdas.

Kita boleh menjadi lebih pintar daripada orang lain. Namun, waspadalah jika kita "terlalu" pintar, catat Antonakis.

"Kita harus lebih pintar. Tetapi jika kita terlalu pintar, orang tidak akan mengenali kita dan mereka mungkin menganggap kita terlalu menyendiri," ujar dia.

"Dan semakin sulit untuk memimpin jika jarak IQ antara atasan dan karyawan terlalu besar."

Di sinilah, komunikasi menjadi penting.

Antonakis mengutip para pemimpin yang sangat cerdas dari Barack Obama dan Bill Clinton, hingga Margaret Thatcher dan Winston Churchill.

Mereka menggunakan keterampilan komunikasi dan karisma mereka untuk menyajikan strategi kompleks dengan cara yang mudah dicerna demi memenangkan hati banyak orang.

Para peneliti menggambarkan kemampuan ini sebagai kecerdasan emosional atau emotional intelligence (EQ).

Antonakis berpendapat, EQ sebenarnya adalah faktor IQ. Jika seseorang adalah pemimpin yang cerdas, mereka akan mengetahui bagaimana mengungkapkan gagasan mereka dengan cara yang paling menarik.

https://lifestyle.kompas.com/read/2023/02/17/170000920/apakah-iq-tinggi-menjamin-kesuksesan-

Terkini Lainnya

Bukan Jarang Bertengkar, Ini Satu Tanda Hubungan Sehat yang Sering Terlewat Menurut Psikolog
Bukan Jarang Bertengkar, Ini Satu Tanda Hubungan Sehat yang Sering Terlewat Menurut Psikolog
Relationship
Lebih Ringan dan Resposif, Puma Andalkan Teknologi Nitrofoam untuk Sepatu Lari
Lebih Ringan dan Resposif, Puma Andalkan Teknologi Nitrofoam untuk Sepatu Lari
Wellness
Mengenal Hydroxyapatite, Kandungan Pasta Gigi yang Bisa Memperkuat Enamel
Mengenal Hydroxyapatite, Kandungan Pasta Gigi yang Bisa Memperkuat Enamel
Wellness
Michael Kors Hadirkan Nuansa Liburan Musim Dingin yang Glamour
Michael Kors Hadirkan Nuansa Liburan Musim Dingin yang Glamour
Fashion
Tips Memilih Pasta Gigi yang Aman, Termasuk Pilih yang Bisa Mencegah Plak
Tips Memilih Pasta Gigi yang Aman, Termasuk Pilih yang Bisa Mencegah Plak
Wellness
Rita Berhasil Turunkan Berat Badan Tanpa Olahraga Berat, Dimulai dari Mengubah Pola Makan
Rita Berhasil Turunkan Berat Badan Tanpa Olahraga Berat, Dimulai dari Mengubah Pola Makan
Wellness
Bisakah Obat Kumur dan Benang Floss Menggantikan Pasta Gigi?
Bisakah Obat Kumur dan Benang Floss Menggantikan Pasta Gigi?
Wellness
Ice Facial Viral di Media Sosial, Ini Manfaat dan Cara Aman Melakukannya
Ice Facial Viral di Media Sosial, Ini Manfaat dan Cara Aman Melakukannya
Wellness
Perhatikan 3 Hal Ini Saat Membeli Perhiasaan Emas, Jangan Sampai Rugi
Perhatikan 3 Hal Ini Saat Membeli Perhiasaan Emas, Jangan Sampai Rugi
Fashion
Mengapa Anak di Bawah 16 Tahun Dinilai Belum Siap Bermedia Sosial?
Mengapa Anak di Bawah 16 Tahun Dinilai Belum Siap Bermedia Sosial?
Parenting
6 Zodiak yang Bisa Menikmati Waktu Sendiri Tanpa Kesepian, Ada Aquarius
6 Zodiak yang Bisa Menikmati Waktu Sendiri Tanpa Kesepian, Ada Aquarius
Wellness
4 Zodiak Dikenal Paling Penyayang pada Hewan Peliharaan, Siapa Saja?
4 Zodiak Dikenal Paling Penyayang pada Hewan Peliharaan, Siapa Saja?
Wellness
Tips Mix and Match Kebaya Encim, Warna Kontras Bikin Lebih Hidup
Tips Mix and Match Kebaya Encim, Warna Kontras Bikin Lebih Hidup
Fashion
Luna Maya Pilih Olahraga Pagi demi Kebugaran dan Kesehatan Mental
Luna Maya Pilih Olahraga Pagi demi Kebugaran dan Kesehatan Mental
Wellness
Menjajal Facial Brightening untuk Wajah Tampak Cerah dan Segar
Menjajal Facial Brightening untuk Wajah Tampak Cerah dan Segar
Beauty & Grooming
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com