Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Mengenal "Anxiety Disorder" dan Jenis-jenisnya

Oleh: Rangga Septio Wardana dan Ikko Anata

KOMPAS.com - Anxiety disorder adalah salah satu jenis gangguan kesehatan mental yang ditandai dengan rasa cemas, takut, dan khawatir berlebihan secara terus-menerus.

Rasa cemas dapat dikatakan normal apabila masih dapat dikendalikan dan hilang setelah faktor pemicunya teratasi. Namun, dilansir dari Cleveland Clinic, gangguan ini membuat penderitanya sulit menjalani aktivitas sehari-hari.

Lalu, bagaimana cara berdamai dengan anxiety agar tidak mengganggu aktivitas?

Dalam siniar Anyaman Jiwa bertajuk “Kapan Anxiety Bisa Hilang? Gimana Berdamai dengan Anxiety?”, Prita Yulia Maharani M.Psi, Psikolog Klinis Riliv, menjelaskan bagaimana cara menghilangkan dan berdamai dengan anxiety. Simak episode ini melalui tautan dik.si/AnyJiwAnxiety.

Apa itu Anxiety Disorder?

Anxiety disorder merupakan gangguan mental yang ditandai dengan perasaan cemas, khawatir, dan takut secara berlebihan.

Perasaan cemas dapat terjadi pada banyak orang. Umumnya, manusia memang akan merasa gugup, takut, atau cemas, jika dihadapkan pada situasi tertentu. Perasaan ini juga bisa menjadi mekanisme tersendiri untuk menghadapi ancaman.

Namun, perasaan cemas berlebihan yang muncul bisa mengganggu produktivitas. Bahkan, saat mengambil keputusan yang mudah pun, kita akan merasa cemas dan takut.

Jenis-jenis Anxiety Disorder

Dikutip dari Cleveland Clinic dan WebMD, ada beberapa jenis gangguan kecemasan.

Gangguan Kecemasan Umum (Generalized Anxiety Disorder)

Penderita gangguan kecemasan umum akan merasa khawatir atau cemas secara berlebihan secara terus-menerus terhadap berbagai hal, mulai dari kesehatan, pekerjaan, hingga hal-hal yang wajar terjadi.

Akibatnya, penderita gangguan kecemasan ini akan sulit menjalani aktivitas dan pekerjaan sehari-hari. Selain itu, penderita juga bisa merasa cepat lelah, tegang, mual, sakit kepala, sulit konsentrasi, dan insomnia.

Fobia

Fobia dapat membuat penderitanya memiliki rasa takut yang berlebihan dan cenderung tidak rasional terhadap suatu benda, binatang, atau situasi tertentu. Penderita fobia bisa mengalami serangan panik atau rasa takut yang ekstrem jika melihat suatu hal yang bisa memicunya, misalnya darah, ketinggian, ruangan tertutup, atau lainnya.

Oleh karena itu, penderita fobia akan berusaha menjauhkan dirinya dari hal yang ditakuti.

Gangguan Kecemasan Sosial

Penderita gangguan ini cenderung memiliki kecemasan atau ketakutan yang luar biasa terhadap lingkungan sosial. Mereka akan merasakan cemas dan takut ketika harus berinteraksi dengan orang lain.

Penderita gangguan kecemasan sosial selalu merasa diawasi dan dinilai oleh lingkungannya. Selain itu, mereka juga merasa takut atau malu secara berlebihan ketika berada di keramaian.

PTSD (Post-traumatic Stress Disorder)

Gangguan stres pascatrauma dapat muncul pada orang yang pernah mengalami atau menyaksikan peristiwa traumatis berbahaya yang mengancam nyawanya. Contohnya adalah bencana alam, kecelakaan, terorisme, bullying, pelecehan seksual, dan sebagainya.

Penderita PTSD cenderung kesulitan melupakan pengalaman traumatis, sehingga mereka akan terus merasa bersalah, terisolasi, dan sulit bersosialisasi dengan orang lain. Terkadang, penderita PTSD juga bisa mengalami insomnia, bahkan depresi.

Gangguan Panik

Penderita gangguan ini bisa merasa takut atau panik tanpa alasan yang jelas. Itu sebabnya, serangan panik dapat muncul kapan saja dan terjadi secara tiba-tiba. Ketika gejala panik muncul, penderita biasanya akan merasakan gejala lain, seperti keringat dingin, pusing, sesak napas, jantung berdebar, gemetar, dan lemas.

Penderita gangguan panik tidak dapat memprediksi kapan atau apa pemicu munculnya gejala tersebut. Oleh karena itu, tak sedikit dari mereka yang menjauhkan diri dari lingkungan sosial.

Gangguan Obsesif Kompulsif (OCD)

Penderita OCD memiliki kecenderungan untuk melakukan sesuatu secara berulang untuk mengatasi rasa cemas yang timbul dari pikirannya sendiri.

Gangguan ini sulit dikendalikan dan dapat kambuh kapan saja sehingga membuat penderitanya kesulitan dan terganggu dalam menjalani aktivitas sehari-hari.

Kapan Penderita Anxiety Perlu Pertolongan?

Menurut Psychology Today, apabila penderita mulai kesulitan mengatur kegiatan sehari-hari, sulit tidur, menghindar dari kehidupan sosial, bahkan sulit melakukan kegiatan yang biasanya mudah dilakukan, saat itu penderita perlu melakukan terapi.

Selain itu, jika penderita anxiety mengalami gangguan-gangguan tersebut dalam jangka waktu seminggu, enam bulan, bahkan lebih, segeralah mencari bantuan profesional.

Bagaimana cara berdamai dan mengatasi anxiety? Temukan jawabannya dalam siniar Anyaman Jiwa bertajuk “Kapan Anxiety Bisa Hilang? Bagaimana Cara Berdamai dengan Anxiety?” di Spotify.

Di sana terdapat beragam informasi menarik seputar kesehatan mental yang bermanfaat untuk kehidupan personal, sosial, dan romansamu. Akses sekarang juga siniar Anyaman Jiwa playlist-nya di YouTube Medio by KG Media.

Tunggu apalagi, akses episode ini melalui tautan dik.si/AnyJiwAnxiety.

https://lifestyle.kompas.com/read/2023/02/24/063000120/mengenal-anxiety-disorder-dan-jenis-jenisnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke