Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Jalan Cepat Turunkan Risiko Kematian, Menurut Studi

KOMPAS.com - Gerakan sederhana seperti berjalan kaki memberikan banyak manfaat bagi kesehatan.

Mulai dari mengurangi stres dan depresi, meningkatkan fungsi kekebalan tubuh, hingga menyehatkan jantung.

Bukan hanya itu. Berjalan cepat sekitar 11 menit per hari terbukti dapat menurunkan risiko kematian dini.

Demikian temuan studi yang diterbitkan dalam British Journal of Sports Medicine.

Risiko kematian berkurang dengan jalan cepat

Seperti diwartakan BBC, tim peneliti meninjau ratusan studi terdahulu tentang manfaat aktivitas fisik.

Mereka menyimpulkan, hanya dengan melakukan separuh dari durasi olahraga yang direkomendasikan sudah dapat mencegah satu dari 20 kasus penyakit kardiovaskular dan hampir satu dari 30 kasus kanker.

Demi memperoleh manfaat ini, dianjurkan untuk melakukan aktivitas fisik selama 75 menit per minggu atau 11 menit per hari. Aktivitas ini bisa berupa bersepeda, berjalan cepat, hiking, menari atau bermain tenis.

"Kita harus merasakan tubuh bergerak, detak jantung akan lebih cepat tetapi tidak sampai merasa sesak napas," kata Dr Soren Brage, yang memimpin studi tersebut.

Temuan studi menunjukkan, durasi 11 menit ini sudah dapat mengurangi risiko perkembangan penyakit jantung dan stroke sebesar 17 persen, dan kanker sebesar 7 persen.

Latihan fisik teratur juga membantu mengurangi lemak tubuh dan tekanan darah, serta meningkatkan kebugaran, tidur, dan kesehatan jantung dalam jangka panjang.

Olahraga bermanfaat untuk menurunkan risiko kanker tertentu

Manfaat olahraga ternyata lebih besar dalam mengurangi risiko beberapa jenis kanker tertentu, seperti kanker kepala dan leher, lambung, dan leukemia atau kanker darah.

Namun, manfaat olahraga dinilai lebih rendah untuk kanker paru-paru, hati, endometrium (menyerang lapisan rahim), usus besar, dan payudara.

Sayangnya, tidak semua orang sanggup melakukan olahraga yang direkomendasikan National Health Service (NHS) --aktivitas fisik selama 150-300 menit per minggu.

Dua dari tiga orang mengaku melakukan kurang dari 150 menit olahraga dengan intensitas sedang.

Kemudian, tak sampai satu dari 10 orang yang bisa beraktivitas fisik lebih dari 300 menit per minggu.

Brage menekankan, jika aktivitas fisik intensitas sedang 150 menit per minggu terasa terlalu menantang, temuan studi ini memberikan kabar baik.

Kita dapat mulai melakukan aktivitas fisik 75 menit per minggu dan meningkatkan durasi secara bertahap hingga mencapai durasi yang direkomendasikan.

Temuan diambil dari ratusan data

Studi ini menganalisis hampir 100 penelitian besar dan hampir 200 artikel terkait manfaat olahraga yang sudah diulas oleh para ahli.

Mereka menilai, jika setiap orang melakukan olahraga minimal 150 menit per minggu, maka satu dari enam kematian dini dapat dicegah.

Para peneliti menyarankan untuk mencoba beberapa kebiasaan, seperti berjalan kaki atau bersepeda ke kantor alih-alih mengendarai mobil, serta aktif saat bermain dengan anak dan cucu.

Menjadwalkan kegiatan yang menyenangkan dalam seminggu adalah cara terbaik untuk meningkatkan aktivitas fisik.

Orang dewasa juga disarankan melakukan aktivitas yang dapat memperkuat otot dua kali seminggu, seperti yoga, pilates, angkat beban, berkebun, dan membawa tas belanjaan yang berat.

https://lifestyle.kompas.com/read/2023/03/03/050214620/jalan-cepat-turunkan-risiko-kematian-menurut-studi

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke