Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Ingin Meminta Maaf dengan Tulus, Hindari 2 Kata Ini

Bagaimana jika permintaan maaf kita dimanfaatkan orang lain untuk menumpahkan kesalahan pada kita?

Atau, apa jadinya jika kata maaf justru menyebabkan kita menerima sanksi sosial?

Tetapi pada dasarnya, permintaan maaf yang tulus dapat membantu memperbaiki hubungan dengan orang lain dan membuat kita menjadi pribadi yang lebih baik.

Orang yang mampu meminta maaf akan menghindari dua kata, yaitu "jika" dan "tapi".

Sebab, kedua kata tersebut membuat permintaan maaf kita terdengar tidak tulus dari dalam hati.

1. Kata "jika" menandakan kita tidak mengakui kesalahan

Ketika meminta maaf, hindari menggunakan kata "jika". Pasalnya, kata itu dapat membuat penerima maaf meragukan niat baik kita untuk mengakui kesalahan yang sudah dilakukan.

Lebih buruk lagi, penggunaan "jika" dapat mengalihkan kesalahan pada penerima maaf.

Salah satu contohnya adalah "maafkan saya jika kamu terlalu terluka dan tidak bisa membedakan reaksi yang wajar atau tidak".

Masih belum yakin apakah tindakan kita sudah menyakiti hati orang lain? Lebih baik bertanya langsung pada mereka daripada menggunakan kata "jika".

2. Kata "tapi" menunjukkan kita tidak bertanggung jawab

Menggunakan kata "tapi" dalam permohonan maaf menandakan kita mencoba menghindar dari tanggung jawab sekaligus menyiratkan jika tindakan itu bisa terjadi lagi di masa depan.

Misalnya, jika kita mengatakan "maafkan saya, tapi saya sedang sangat buruk hari ini," orang lain mungkin akan membayangkan kita akan melakukan tindakan yang sama saat kita kembali mengalami hari yang buruk.

Permintaan maaf yang berisi kata "tapi" juga seringkali digunakan untuk mencoba membenarkan kesalahan, seperti "maafkan saya, tetapi saya tidak bermaksud seperti itu."

Memberikan konteks tentang apa yang terjadi bisa membantu dalam situasi seperti ini.

Tergantung seberapa serius tindakan kita, orang lain mungkin lebih memahami bahwa kita sedang mengalami masalah dan bertindak di luar karakter kita.

Saat memberikan penjelasan, pikirkan apakah kita melakukannya untuk kepentingan diri sendiri atau untuk demi orang lain.

Cara meminta maaf dengan tulus

Inilah tips sederhana meminta maaf dengan tulus, dilansir CNBC:

1. Mengakui

Cobalah mengakui tindakan kita sudah menyebabkan dampak yang merugikan.

Hindari menggunakan kata "jika" seperti "maaf jika saya melakukan kesalahan" atau "maaf jika kamu merasa terganggu".

2. Bertanggung jawab

Sebaiknya jangan menggunakan kata "tapi" seperti "maaf, tapi saya memiliki hari yang buruk" atau "maaf, tapi saya tidak bermaksud seperti itu".

3. Menyesali

Ungkapkan penyesalan yang tulus karena telah menyebabkan kerusakan. Jangan mencoba membenarkan tindakan, dan jangan terlalu berlebihan dengan mengecam diri sendiri.

Penyesalan tidak ditandai dengan kata-kata tertentu. Apa yang terpenting adalah kita sungguh-sungguh.

4. Memperbaiki diri

Studi menunjukkan menggabungkan permohonan maaf dengan upaya memperbaiki diri lebih mungkin untuk mengarah pada pengampunan daripada hanya meminta maaf saja.

https://lifestyle.kompas.com/read/2023/04/11/070000020/ingin-meminta-maaf-dengan-tulus-hindari-2-kata-ini

Terkini Lainnya

Ketahui, Dampak Karang Gigi Jika Diabaikan
Ketahui, Dampak Karang Gigi Jika Diabaikan
Wellness
Tak Ambisi Kurus, Rosa Sukses Turun Berat Badan dengan Gaya Hidup Sehat
Tak Ambisi Kurus, Rosa Sukses Turun Berat Badan dengan Gaya Hidup Sehat
Wellness
Bukan Jarang Bertengkar, Ini Satu Tanda Hubungan Sehat yang Sering Terlewat Menurut Psikolog
Bukan Jarang Bertengkar, Ini Satu Tanda Hubungan Sehat yang Sering Terlewat Menurut Psikolog
Relationship
Lebih Ringan dan Responsif, Puma Andalkan Teknologi Nitrofoam untuk Sepatu Lari
Lebih Ringan dan Responsif, Puma Andalkan Teknologi Nitrofoam untuk Sepatu Lari
Wellness
Mengenal Hydroxyapatite, Kandungan Pasta Gigi yang Bisa Memperkuat Enamel
Mengenal Hydroxyapatite, Kandungan Pasta Gigi yang Bisa Memperkuat Enamel
Wellness
Michael Kors Hadirkan Nuansa Liburan Musim Dingin yang Glamour
Michael Kors Hadirkan Nuansa Liburan Musim Dingin yang Glamour
Fashion
Tips Memilih Pasta Gigi yang Aman, Termasuk Pilih yang Bisa Mencegah Plak
Tips Memilih Pasta Gigi yang Aman, Termasuk Pilih yang Bisa Mencegah Plak
Wellness
Rita Berhasil Turunkan Berat Badan Tanpa Olahraga Berat, Dimulai dari Mengubah Pola Makan
Rita Berhasil Turunkan Berat Badan Tanpa Olahraga Berat, Dimulai dari Mengubah Pola Makan
Wellness
Bisakah Obat Kumur dan Benang Floss Menggantikan Pasta Gigi?
Bisakah Obat Kumur dan Benang Floss Menggantikan Pasta Gigi?
Wellness
Ice Facial Viral di Media Sosial, Ini Manfaat dan Cara Aman Melakukannya
Ice Facial Viral di Media Sosial, Ini Manfaat dan Cara Aman Melakukannya
Wellness
Perhatikan 3 Hal Ini Saat Membeli Perhiasaan Emas, Jangan Sampai Rugi
Perhatikan 3 Hal Ini Saat Membeli Perhiasaan Emas, Jangan Sampai Rugi
Fashion
Mengapa Anak di Bawah 16 Tahun Dinilai Belum Siap Bermedia Sosial?
Mengapa Anak di Bawah 16 Tahun Dinilai Belum Siap Bermedia Sosial?
Parenting
6 Zodiak yang Bisa Menikmati Waktu Sendiri Tanpa Kesepian, Ada Aquarius
6 Zodiak yang Bisa Menikmati Waktu Sendiri Tanpa Kesepian, Ada Aquarius
Wellness
4 Zodiak Dikenal Paling Penyayang pada Hewan Peliharaan, Siapa Saja?
4 Zodiak Dikenal Paling Penyayang pada Hewan Peliharaan, Siapa Saja?
Wellness
Tips Mix and Match Kebaya Encim, Warna Kontras Bikin Lebih Hidup
Tips Mix and Match Kebaya Encim, Warna Kontras Bikin Lebih Hidup
Fashion
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com