Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

9 Hal yang Dilakukan Mantan Kekasih Toxic Saat Mengakhiri Hubungan

Namun, rasa patah hati karena putus cinta juga bisa disebabkan oleh perilaku sang mantan kekasih yang toxic saat mengakhiri hubungan.

Berikut adalah beberapa hal atau perilaku yang biasanya dilakukan mantan kekasih toxic saat mengakhiri hubungan percintaan yang cenderung menyakitkan.

1. Mengirimkan pesan toxic dan menyakitkan

Ketika sebuah hubungan berakhir, hal itu memang sangat menyakitkan.

Perpisahan mungkin terjadi secara mutual dan mungkin ada banyak alasan mengapa kita berpisah.

Tapi, meski hal itu menyakitkan, kita tidak boleh mengakhirinya dengan kebencian dan harus kembali menjalani hidup dengan lebih baik.

Namun, bagi orang yang toxic, tampaknya kedamaian bukanlah pilihan.

Mereka akan melakukan berbagai cara untuk tetap menunjukkan kebencian setelah berpisah dengan mengirimkan pesan-pesan toxic dan menyakitkan.

Misalnya, mereka akan mengirimkan pesan berisi tuduhan, kecaman penuh amarah, sumpah serapah dan umpatan, mendoakan kesialan di masa depan, mengancam akan membeberkan kesalahan masa lalu, dan sebagainya.

2. Membicarakan kita di belakang

Mantan kekasih yang toxic juga akan mulai membicarakan kita di belakang kita kepada teman, keluarga, dan hampir semua orang.

Ini hanyalah sebuah amplifikasi dari mengirimi kita semua pesan-pesan yang penuh kemarahan dan toxic.

Dia memperkuatnya dengan menceritakannya kepada siapa pun yang mau mendengarkan, mencoba menyabotase reputasi kita, dan bahkan membuat kita terlihat seperti orang yang jahat.

Ini adalah perilaku yang sangat toxic tetapi sangat umum terjadi.

Alih-alih mencoba menyelesaikan rasa sakit hatinya sendiri atau membicarakannya dengan kita, orang yang toxic merasa perlu untuk mempublikasikannya dan melibatkan orang lain.

Ini adalah kebiasaan yang sangat buruk dan mungkin sulit untuk percaya bahwa hal ini terjadi pada kita, karena kemungkinan besar kita tidak akan pernah melakukannya.

3. Memposting rasa sakit di seluruh media sosialnya

Hal lain yang akan dilakukan oleh mantan yang toxic di akhir hubungan adalah mempublikasikannya ke mana-mana.

Dia akan memamerkan betapa sedih, marah, dan jijik dirinya di media sosial.

Dia juga mungkin membual tentang betapa bahagianya dia terbebas dari seseorang yang dianggap mengerikan seperti kita.

Terlepas dari siapa yang putus dengan siapa, orang-orang toxic menganggap akhir sebuah hubungan sebagai kesempatan untuk menghancurkan segalanya.

Lalu, berusaha menyakiti kita sebisa mungkin, termasuk dengan menyebarkan perpisahan dan mempublikasikannya sebanyak mungkin.

Sekali lagi, sangat mengerikan untuk berpikir bahwa seseorang yang pernah kita sayang dan percayai akan berbuat seburuk ini, tetapi orang-orang toxic sebenarnya akan menjadi serendah ini dan bahkan lebih rendah lagi dalam upaya membalas dendam.

4. Mencoba merusak dasar hubungan di masa lalu

Hal lain yang akan dilakukan oleh setiap orang toxic di akhir hubungan adalah mencoba merusak dasar hubungan di masa lalu.

Pada dasarnya, orang toxic akan mengklaim bahwa hubungan tersebut tidak berharga sejak awal atau berdasarkan kebohongan.

Dia akan menyalahkan kita dan seolah-olah telah menjadi korban dalam hubungan itu.

Jujur saja, hal ini jelas-jelas merupakan sesuatu yang kekanak-kanakan dan tidak pantas untuk kita hargai.

Namun, kita harus sangat berhati-hati untuk tidak meredakannya sejak awal.

Jika kita membiarkan mantan toxic berpikir bahwa dia bisa mengomel dan mengoceh sesuka hati, dia akan bertindak terlalu jauh dan menjadi kekuatan yang ekstrem dan mengganggu kestabilan hidup kita.

5. Menyalahkan kita atas putusnya hubungan

Hal lain yang biasanya dilakukan oleh mantan toxic adalah bahwa kita yang harus disalahkan atas putusnya hubungan.

Bahkan jika dia yang mencampakkan kita, itu adalah kesalahan kita yang dicampakkan.

Tidak peduli seberapa sakit hati kita atau seberapa besar dia mengkhianati kita, harapannya adalah kita yang akan menanggung semua beban itu sendiri.

6. Menuntut kita untuk bertanggung jawab atas kesejahteraannya

Bagian yang tak terpisahkan dari gaslighting ini adalah kita diharapkan bertanggung jawab atas perasaan mantan yang toxic itu.

Apa pun yang kita lakukan atau tidak lakukan telah menyakiti dan mengkhianatinya dan sekarang kita harus disalahkan atas apa pun yang terjadi padanya.

Sayangnya, hal ini bisa sampai mengancam bunuh diri jika kita tidak menerimanya kembali atau mengambil hatinya.

Di sinilah perilaku mantan berubah dari yang menyusahkan menjadi berpotensi melanggar hukum dan kita mungkin harus menghubungi penegak hukum.

Mencoba membuat orang lain bertanggung jawab atas kelangsungan hidup kita adalah langkah yang sangat ekstrem untuk dilakukan dan dapat menyebabkan tekanan mental yang sangat besar yang seharusnya tidak perlu kita tanggung.

Jika sudah sejauh ini, pastikan untuk berbicara dengan teman tepercaya atau seorang profesional berlisensi tentang apa yang harus dilakukan selanjutnya.

Terlalu banyak orang yang akhirnya kembali kepada mantan atau membiarkan sang mantan menyalahgunakannya karena rasa bersalah tentang apa yang akan terjadi jika orang tersebut melukai dirinya sendiri.

7. Membuat kita merasa bersalah

Membuat ultimatum atau membuat kita merasa bersalah juga merupakan perilaku yang biasanya dilakukan oleh mantan yang toxic.

Ketika hal ini mencapai titik di mana mantan mengancam untuk menyakiti diri sendiri, maka kita mungkin harus mulai mempertimbangkan langkah selanjutnya pada tingkat yang sangat serius, seperti melaporkannya ke penegak hukum.

Faktanya adalah bahwa kita tidak boleh bereaksi berlebihan terhadap mantan yang berbahaya dan toxic, tetapi kita juga tidak boleh menganggapnya terlalu sepele.

8. Menyabotase hal-hal baik yang sedang berlangsung dalam hidup kita

Mantan kekasih yang toxic juga akan mencoba untuk menyabotase hal-hal baik yang sedang berlangsung dalam hidup kita.

Dia akan melakukan apa pun untuk menghancurkan reputasi dan membahayakan hidup kita.

Selain itu, mantan yang toxic bisa menyebarkan begitu banyak hal negatif dan mencoba membuat kita kehilangan kegembiraan dari semua kemenangan kita setelah berpisah dengannya.

9. Merasa cemburu dan meremehkan hubungan kita di masa depan

Akan menyenangkan jika kita berpikir bahwa niat baik kita terhadap mantan akan dibalas.

Namun, mantan yang toxic hampir selalu menjadikan akhir sebuah hubungan sebagai kesempatan untuk menghancurkan reputasi kita dan mendoakan yang terburuk.

Apa pun kesuksesan yang kita nikmati atau cinta baru yang kita temukan, mantan yang toxic akan selalu ada di sana untuk memberikan komentar pedas atau mencibir kita dari dunia maya.

Menyedihkan, tapi itulah kenyataannya.

Yang lebih mengecewakan lagi adalah kita sering tidak menyadari bahwa ini adalah sifat asli seseorang sampai hubungan kita dengannya berakhir.

https://lifestyle.kompas.com/read/2023/04/27/052632320/9-hal-yang-dilakukan-mantan-kekasih-toxic-saat-mengakhiri-hubungan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke