Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

5 Tips Merawat Kulit Lansia untuk Cegah Luka Dekubitus

Biasanya luka ini dapat terjadi pada kulit bagian bokong, siku, tumit, paha dalam, anus dan sekitar area genital akibat perawatan ekskresi yang salah.

Kalangan lansia biasanya paling berisiko mengalami hal ini karena gerak tubuh yang terbatas dan bisa memicu masalah kesehatan baru.

Oleh sebab itu, para caregiver, terutama keluarga yang memiliki lansia dengan keterbatasan mobilitas perlu memerhatian hal ini.

Cara merawat lansia untuk mencegah luka dekubitus

Riset dari Kemenkes di tahun 2018 menyatakan jumlah luka dekubitus di Indonesia cukup tinggi yaitu 33 persen.

Data yang sama juga mengungkapkan 40 kasus luka dekubitus terjadi saat lansia berada di rumah.

Maka dari itu, perawatan kulit lansia untuk mencegah luka dekubitus menjadi satu hal penting untuk diperhatikan.

Harwina Widya Astuti, perwakilan dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) DKI Jakarta pun memberikan sejumlah tips agar kulit lansia terhindar dari luka dekubitus.

1. Hindari lansia berdiam diri dalam waktu lama

Penyebab paling umum dari munculnya luka dekubitus diakibatkan oleh tekanan yang diterima kulit.

Dalam hal ini, bagian tubuh yang mudah luka perlu mendapatkan perhatian lebih.

Misalnya lansia dengan keterbatasan mobilitas bisa dibantu untuk bergerak secara berkala dan tidak berada dalam posisi yang sama dalam waktu lama.

"Misalnya dalam beberapa waktu kita dapat mengubah posisinya dari telentang menjadi miring sedikit dan pastikan posisinya tidak menetap," kata Harwina saat ditemui Kompas.com usai konferensi pers Lifree di Jakarta, baru-baru ini.

2. Membersihkan area genital sampai kering

Luka dekubitus juga sering diakibatkan oleh perawatan ekskresi yang salah.

Pasalnya cairan dari urine atau feses yang tidak dibersihkan dengan benar berpotensi meningkatkan pH kulit.

Cairan hasil metabolisme tubuh itu juga bisa memicu peradangan karena ada enzim tertentu yang dapat menembus ke lapisan kulit.

Saat membersihkan lansia yang buang air kecil atau buang air besar pastikan diselesaikan sampai bersih. 

"Pastikan juga saat mengelapnya sampai kering. Karena kulit yang lembap juga bisa memicu iritasi," lanjut Harwina.

3. Pakai popok dewasa jangan terlalu ketat

Menggunakan popok dewasa bagi lansia dapat membantu mempermudah anggota keluarga yang merawatnya.

Saat popok dewasa ini dikenakan, pastikan tidak terlalu ketat untuk mencegah tekanan berlebihan di area kulit yang berisiko.

Pilih bahan popok yang bisa mengeluarkan suhu panas, karena kulit akan lebih mudah berkeringat dan lembap jika di area popok tidak ada sirkulasi udara yang baik.

"Panas yang terperangkap juga bisa bikin kulit lansia mudah mengalami luka. Kulit yang terlalu lembap itu bisa bikin bakteri mudah berkembang dan memicu dekubitus," ujar Harwina.

4. Jaga suhu lingkungan agar tidak terlalu panas

Menjaga suhu lingkungan agar tidak terlalu panas atau terlalu dingin juga berperan penting dalam merawat kulit lansia.

Suhu ruangan yang terlalu dingin bisa membuat kulit menjadi sangat kering dan mudah muncul iritasi, sedangkan suhu terlalu panas juga berdampak demikian.

"Sering orang lupa kalau suhu tubuh juga bisa menghasilkan panas. Karena itu lingkungan kita harus dijaga dengan baik agar tidak terlalu panas atau tidak terlalu lembap," paparnya.

5. Selalu kontrol ke dokter

Penanganan yang tepat terhadap risiko luka dekubitus juga perlu rutin dilakukan, misalnya saja dengan rutin kontrol ke dokter. 

Pasalnya bila sudah terlanjur terjadi luka, perawatan di rumah saja tidak cukup. Pasien atau lansia perlu perawatan secara medis agar luka bisa ditangani dengan baik.

"Kontrol ke dokter itu perlu karena kalau sudah terjadi luka, penanganan bisa berbeda. Bagaimana cara mencuci lukanya, merawat, membalut dan lain sebagainya," tutur Harwina.

https://lifestyle.kompas.com/read/2023/05/27/211500720/5-tips-merawat-kulit-lansia-untuk-cegah-luka-dekubitus

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke