Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

6 Alasan Membesarkan Anak Laki-laki Terasa Lebih Mudah bagi Ibu

Beberapa hal pun disebutkan sebagai alasannya, mulai dari faktor sifat, psikologi, sosial, dan budaya.

Psikolog klinis dan pendiri dari DrPsychMom, Samantha Rodman pun membenarkan bahwa ada beberapa alasan soal kecenderungan tersebut.

Berikut enam alasan tersebut, sebagaimana dikutip dari YourTango.

Anak laki-laki tidak seemosional anak perempuan

Meski tidak sepenuhnya benar, perempuan umumnya lebih ekspresif secara verbal soal perasaannya, dan itu bisa terlihat sejak kecil.

Bagi perempuan yang dibesarkan di rumah minim emosi atau sulit mengekspresikan dirinya, membesarkan anak perempuan akan lebih sulit.

Anak laki-laki tidak terlalu sensitif

Ini juga tidak sepenuhnya benar.

“Anak laki-laki saya adalah anak yang paling sensitif,” ujar Rodman.

Anak dengan kesensitifan tinggi bisa memiliki jenis kelamin apapun.

Karena itu, Rodman menambahkan bahwa jika kita memiliki orangtua atau saudara kandung yang sangat sensitif sehingga membuat tidak nyaman, itu bisa membuat kita berpikir bahwa anak yang sensitif itu merepotkan.

Lalu karena asumsi anak perempuan lebih sensitif sementara anak laki-laki lebih kuat, miskonsepsi pun terjadi.

Tidak pernah merasa nyaman dengan perempuan

Beberapa perempuan tidak pernah memiliki banyak teman sesama perempuan.

Belum lagi, ada stereotipe yang memandang bahwa perempuan bawel, centil, atau hanya tertarik dengan hal tidak penting.

Karena itulah, para ibu bisa menganggap anak laki-laki lebih mudah dibesarkan.

Bisa saja, awalnya ia akan berharap untuk bisa lebih dekat dengan anak perempuannya guna mengimbangi hubungan buruknya dengan sang ibu dulu.

Namun jika putrinya memiliki sifat yang sama dengannya atau malah mengingatkan pada ibunya dulu, kenangan buruk bisa kembali terpicu.

Selain itu, bisa saja seorang ibu belum mengembangkan keterampilan interpersonal yang akan membuat hubungan ibu-anak menjadi lebih mudah karena tidak mempelajarinya dari interaksi ibunya sendiri.

Merasa anak perempuan terlalu mirip dengan diri sendiri

Bagi seorang perempuan dengan self esteem (harga diri) rendah, melihat anak perempuannya sendiri memiliki kekurangan yang sama dengan dirinya sendiri bisa terasa sulit.

Hal itu akan membuatnya merasa ingin memperbaiki anak perempuannya sehingga tidak harus merasakan penderitaan yang sama.

Hanya saja, terkadang ini bisa terdengar kurang mengenakkan bagi anak, seperti menekan anak perempuannya untuk diet atau olahraga, belajar lebih sering, atau tidak kecentilan di depan para anak laki-laki.

“Ada begitu banyak perempuan yang merasa bahwa ibu mereka terlalu kasar atau kejam saat membicarakan penampilan mereka," kata Rodman.

"Dalam terapi, kami menyimpulkan bahwa ibu perempuan tersebut kemungkinan besar merasa bahwa putrinya benar-benar mirip dengannya dan memproyeksikan penilaian buruk tentang dirinya sendiri pada anak perempuannya,” kata Rodman.

Lalu, ada perempuan yang merasa bahwa mereka menyia-nyiakan hidup mereka dengan menikah dan/atau hamil terlalu muda, sehingga akan terlihat kasar pada hubungan, pernikahan, dan/atau kehamilan putri mereka sendiri.

Anak laki-laki bisa memberi validasi

Banyak perempuan yang laghir dan besar di keluarga yang lebih memprioritaskan opini laki-laki dibanding perempuan.

Memang, sedikit sulit untuk menghilangkan anggapan bahwa sudut pandang laki-laki bisa lebih valid dibanding sudut pandang perempuan.

Oleh karena itu, ketika seorang anak laki-laki mengatakan bahwa kita adalah ibu terbaik, itu bisa terasa lebih "nyata,”.

Hal ini juga membuat anak perempuan bisa merasa bahwa ibunya baru bisa merasa puas dengan cinta saudara laki-lakinya.

Rodman pun mengingatkan, kondisi itu akan berdampak buruk bagi mereka yang memiliki anak perempuan dan laki-laki sekaligus.

“Menjadi favorit tidak selalu bagus; bagi beberapa anak, perbedaan itu bisa membuatnya memiliki rasa bersalah pada saudara kandungnya ketika mulai dewasa,” ujarnya.

Jadi jika merasa bahwa anak laki-laki lebih mudah dibesarkan dibanding anak perempuan, Rodman menyarankan agar kita memikirkan kembali dampaknya di masa depan.

https://lifestyle.kompas.com/read/2023/06/04/203736120/6-alasan-membesarkan-anak-laki-laki-terasa-lebih-mudah-bagi-ibu

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke