Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Banyak Kasus DBD, Ini 9 Tips untuk Mencegah Gigitan Nyamuk

KOMPAS.com - Bukan hanya bisa membuat kulit terasa gatal dan bentol, gigitan nyamuk pun berpotensi membawa berbagai penyakit seperti demam berdarah, malaria, hingga kaki gajah.

Namun tak perlu khawatir menjadi “santapan” nyamuk. Sebab, sebenarnya ada beberapa cara tertentu untuk menghindari gigitan nyamuk.

Menurut dokter kulit dari Cleveland Clinic, Melissa Piliang, MD, ada sembilan cara untuk menghindari gigitan nyamuk. Berikut paparannya.

Gunakan pakaian yang melindungi

Sasaran empuk gigitan nyamuk adalah kulit telanjang dan tidak terlindungi.

Jadi, pastikan untuk menggunakan topi, kaus berlengan panjang, dan celana panjang saat keluar rumah.

Kita juga bisa menggunakan pakaian dengan permethrin, salah satu jenis obat anti serangga sintetis, atau membeli pakaian yang terlah dilapisi dengan zat serupa.

Semprotan permethrin sendiri bisa kita dapatkan di toko yang menjual peralatan camping atau olahraga outdoor.

Tapi perlu diingat, kita harus selalu mengecek instruksi pemakaian produk dan tidak mengaplikasikannya langsung ke kulit.

Gunakan obat anti serangga

Obat anti serangga bisa menjadi cara terbaik untuk melindungi diri dari gigitan nyamuk.

Jika ingin menggunakannya pada kulit, carilah obat anti serangga dengan bahan aktif DEET (N, N-diethyl-m-toluamide) atau picaridin (KBR 3023) yang dapat melindungi dari gigitan nyamuk.

Piliang sendiri merekomendasikan DEET karena dapat memberi perlindungan lebih lama jika akan berada di luar selama beberapa jam,

“Produk dengan DEET umumnya menawarkan formula berbeda, bisa mengandung lima hingga 100 persen DEET, memberi kita perlindungan selama 90 menit hingga 10 jam,” ujar Piliang.

:Lalu, pastikan untuk mengikuti instruksi pemakaian dan tips berikut:

  • Aplikasikan pada kulit telanjang
  • Hindari mata dan mulut
  • Gunakan sunscreen terlebih dahulu

Nyamuk biasanya aktif pada senja hingga fajar, jadi sangat penting untuk mengoleskan obat serangga saat keluar rumah pada jam-jam tersebut.

Kendati demikian, nyamuk juga bisa menggigit di siang hari, jadi sebaiknya aplikasikan setiap kali kita akan berada di luar ruangan untuk waktu yang lama.

“Jika berkeringat, mungkin kita perlu mengaplikasikannya kembali. Lalu, bersihkan sisa obat serangga begitu berada di dalam rumah,” kata Piliang.

Hindari parfum

Bukan hanya kita yang menyukai aroma harum parfum. Nyamuk juga rupanya menyukainya.

“Nyamuk tertarik pada parfum, cologne, maupun lotion beraroma. Jadi jika rentan digigit nyamuk, sebaiknya hindari produk berparfum,” ujar Piliang.

Tetap bersih

Meski berkeringat itu baik, nyamuk sebenarnya tertarik pada substansi yang dikeluarkan tubuh saat kita berkeringat, terutama asam laktat.

Artinya, kita akan lebih rentan menjadi santapan nyamuk setelah berkebun atau lari pagi.

Jadi sebaiknya, segera mandi setelah berkeringat.

Jaga agar rumah tetap kering

Menurut Piliang, nyamuk akan bertelur di genangan air. Jadi, tiriskan genangan air dan kosongkan setiap wadah yang mengumpulkan air.

Segala jenis wadah bisa menjadi sarang nyamuk, jadi keringkan barang-barang seperti:

  • Birdbath
  • Pot bunga dan ember air.
  • Tong sampah.
  • Peralatan bermain, seperti kolam anak-anak.

Piliang juga merekomendasikan untuk menyemprot tong sampah secara teratur dengan insektisida dan menjaga tutupnya tetap rapat untuk menjauhkan nyamuk.

Tutup semua jendela

Untuk mencegah nyamuk masuk ke dalam rumah, tutup semua jendela atau pastikan kita memiliki window screen sehingga bisa membiarkan udara masuk tanpa mengundang nyamuk.

“Pastikan screen di jendela daan pintu dalam kondisi baik, atau pertimbangkan untuk menyalakan air conditioner (AC) jika memilikinya,” ujar Piliang.

Tetap di rumah saat nyamuk sedang aktif

Meski diam di rumah memang membosankan, sebaiknya kita tetap berada di dalam rumah saat nyamuk sedang aktif.

“Salah satu cara terbaik untuk menghindari gigitan nyamuk adalah tetap di dalam rumah dengan AC menyala atau berada dalam tempat dengan jendela dan pintu yang memiliki insect screen yang dapat mencegah masuknya nyamuk,” ujar Piliang.

Gunakan kelambu

Meski tidak semua rumah memiliki AC atau insect screen, kita tetap bisa melindungi diri dari gigitan nyamuk saat sedang tidur.

“Jika tinggal di rumah tanpa insect screen atau AC atau sedang tidur di luar rumah, tidurlah di bawah sebuah kelambu,” kata Piliang.

Tirai jaring bertekstur halus ini dapat kita gantungkan di atas tempat tidur, untuk mencegah hadirnya nyamuk namun tetap membuat udara masuk.

Bahkan, beberapa kelambu ini sudah disemprot dengan insektisida yang dapat meningkatkan efektivitasnya hingga 70 persen.

Nyalakan kipas angin

Nyamuk tidak terlalu banyak bergerak, terutama saat menghadapi angin.

“Nyamuk tidak bisa banyak bergerak, sehingga kita bisa menyalakan kipas angin untuk membuat udara tetap bergerak,” pungkas Piliang.

https://lifestyle.kompas.com/read/2023/06/07/121550620/banyak-kasus-dbd-ini-9-tips-untuk-mencegah-gigitan-nyamuk

Terkini Lainnya

Bukan Jarang Bertengkar, Ini Satu Tanda Hubungan Sehat yang Sering Terlewat Menurut Psikolog
Bukan Jarang Bertengkar, Ini Satu Tanda Hubungan Sehat yang Sering Terlewat Menurut Psikolog
Relationship
Lebih Ringan dan Resposif, Puma Andalkan Teknologi Nitrofoam untuk Sepatu Lari
Lebih Ringan dan Resposif, Puma Andalkan Teknologi Nitrofoam untuk Sepatu Lari
Wellness
Mengenal Hydroxyapatite, Kandungan Pasta Gigi yang Bisa Memperkuat Enamel
Mengenal Hydroxyapatite, Kandungan Pasta Gigi yang Bisa Memperkuat Enamel
Wellness
Michael Kors Hadirkan Nuansa Liburan Musim Dingin yang Glamour
Michael Kors Hadirkan Nuansa Liburan Musim Dingin yang Glamour
Fashion
Tips Memilih Pasta Gigi yang Aman, Termasuk Pilih yang Bisa Mencegah Plak
Tips Memilih Pasta Gigi yang Aman, Termasuk Pilih yang Bisa Mencegah Plak
Wellness
Rita Berhasil Turunkan Berat Badan Tanpa Olahraga Berat, Dimulai dari Mengubah Pola Makan
Rita Berhasil Turunkan Berat Badan Tanpa Olahraga Berat, Dimulai dari Mengubah Pola Makan
Wellness
Bisakah Obat Kumur dan Benang Floss Menggantikan Pasta Gigi?
Bisakah Obat Kumur dan Benang Floss Menggantikan Pasta Gigi?
Wellness
Ice Facial Viral di Media Sosial, Ini Manfaat dan Cara Aman Melakukannya
Ice Facial Viral di Media Sosial, Ini Manfaat dan Cara Aman Melakukannya
Wellness
Perhatikan 3 Hal Ini Saat Membeli Perhiasaan Emas, Jangan Sampai Rugi
Perhatikan 3 Hal Ini Saat Membeli Perhiasaan Emas, Jangan Sampai Rugi
Fashion
Mengapa Anak di Bawah 16 Tahun Dinilai Belum Siap Bermedia Sosial?
Mengapa Anak di Bawah 16 Tahun Dinilai Belum Siap Bermedia Sosial?
Parenting
6 Zodiak yang Bisa Menikmati Waktu Sendiri Tanpa Kesepian, Ada Aquarius
6 Zodiak yang Bisa Menikmati Waktu Sendiri Tanpa Kesepian, Ada Aquarius
Wellness
4 Zodiak Dikenal Paling Penyayang pada Hewan Peliharaan, Siapa Saja?
4 Zodiak Dikenal Paling Penyayang pada Hewan Peliharaan, Siapa Saja?
Wellness
Tips Mix and Match Kebaya Encim, Warna Kontras Bikin Lebih Hidup
Tips Mix and Match Kebaya Encim, Warna Kontras Bikin Lebih Hidup
Fashion
Luna Maya Pilih Olahraga Pagi demi Kebugaran dan Kesehatan Mental
Luna Maya Pilih Olahraga Pagi demi Kebugaran dan Kesehatan Mental
Wellness
Menjajal Facial Brightening untuk Wajah Tampak Cerah dan Segar
Menjajal Facial Brightening untuk Wajah Tampak Cerah dan Segar
Beauty & Grooming
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com