Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

5 Langkah Pertolongan Pertama pada Cedera Otot akibat Panjat Tebing

KOMPAS.com - Olahraga panjat tebing memang menawarkan banyak manfaat bagi kesehatan fisik dan mental.

Menurut laporan dari British Journal of Sports Medicine, panjat tebing disebut sebagai aktivitas full exercise yang secara langsung dapat membantu memperkuat otot di seluruh tubuh.

Bahkan sejumlah jurnal menjelaskan, olahraga panjat tebing menjadi pilihan olahraga untuk meningkatkan kebugaran, melawan depresi, meningkatkan kepercayaan diri hingga menunjang fleksibilitas tubuh.

Tetapi di balik manfaatnya, panjat tebing juga termasuk olahraga ekstrem yang memiliki risiko cedera tinggi.

Beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko cedera pada panjat tebing meliputi kurangnya persiapan, kondisi fisik, peralatan yang tidak tepat, kesalahan dari pegiatnya hingga kondisi lingkungan.

Olahraga yang satu ini memang membutuhkan kekuatan fisik, kecekatan, konsentrasi, dan teknik yang baik sehingga tidak bisa dilakukan sembarangan tanpa persiapan yang matang.

"Ya, olahraga satu ini kebanyakan menggunakan upper body, kekuatan siku dan bahu, lalu kaki, panggul dan otot lainnya."

"Permasalahan cedera yang paling umum dari panjat tebing itu cedera otot atau urat, sampai radang otot atau peradangan,"

Demikian kata dr. Ardi Setiawan, Sp.OT (K) Hip & Knee dari Mandaya Royal Hospital Puri, dalam keterangan persnya kepada Kompas.com.

Demi mencegah risiko cedera saat panjat tebing, sangat penting untuk mendapatkan pelatihan yang tepat, menggunakan peralatan yang sesuai, menjaga kebugaran fisik, dan mematuhi prosedur keselamatan yang direkomendasikan.

Kalaupun terjadi cedera pada otot saat panjat tebing, berikut beberapa pertolongan pertama yang dapat dilakukan.

Dokter spesialis ortopedi subspesialis traumatologi dari Orthopedic & Movement Center Mandaya Royal Hospital Puri (MRHP), dr. Venansius Suryanta SpOT, menjelaskan sejumlah metode PRICE sebagai pertolongan pertama pada cedera otot akibat panjat tebing.

1. Protection

Langkah awal ini diperlukan untuk melindungi bagian tubuh yang mengalami cedera dengan mengistirahatkan bagian yang cedera baik pada jari, pergelangan tangan, otot bahu, hingga ankle.

2. Rest

Pemanjat tebing harus melakukan istirahat selama beberapa hari setelah terjadinya cedera. Sangat disarankan untuk tidak melanjutkan aktivitas berat.

Begitu pun pada bagian tubuh yang mengalami cedera disarankan untuk tidak melakukan aktivitas dengan intensitas sedang hingga berat untuk mempercepat proses pemulihan.

3. Ice

Melakukan kompres menggunakan es untuk tiga sampai empat kali dalam 10-15 menit.

"Kompres ini bertujuan untuk mengurangi peradangan dan rasa nyeri akibat cedera," kata dokter Venansius.

4. Compression

Kompresi bagian yang cedera menggunakan perban elastis berwarna coklat. Kompresi ini akan membantu mengurangi nyeri dan bengkak di area yang cedera.

5. Elevation

Langkah elevasi ini dilakukan untuk meninggikan bagian yang cedera dari posisi jantung.

Misalnya yang terdapat cedera pada bagian lengan. Maka posisi ideal adalah meninggikan bagian lengan.

Jika cedera terjadi pada ankle bisa disanggah menggunakan bantal dan upaya elevasi ini bertujuan untuk mengurang nyeri dan bengkak.

https://lifestyle.kompas.com/read/2023/06/19/213821920/5-langkah-pertolongan-pertama-pada-cedera-otot-akibat-panjat-tebing

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke