Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Mengenal Perbedaan Heat Stroke dan Heat Exhaustion

KOMPAS.com - Cuaca panas mungkin dapat membuat kondisi yang tidak nyaman pada tubuh kita.

Selain itu, beberapa penyakit atau masalah kesehatan juga bisa timbul akibat cuaca panas, terlebih yang terlalu ekstrem.

"Penyakit akibat cuaca panas bisa sangat serius sehingga penting untuk mengenali gejalanya," kata dokter pengobatan darurat di Cleveland Clinic, Dr Thomas Waters, MD.

Heat stroke menjadi salah satu bentuk masalah kesehatan yang paling parah akibat cuaca panas.

Gejala utamanya meliputi kebingungan, perubahan kesehatan mental, dan suhu inti tubuh yang sangat tinggi di atas 40 derajat celsius.

Selain itu, ada pula heat exhaustion, yang juga bisa membuat tubuh menjadi sangat panas.

Meskipun ini tidak terlalu berbahaya, tetapi dapat menyebabkan kram otot, sakit kepala, pusing, lemas, lemah, kelelahan, serta mual dan muntah.

Nah, untuk mencegah kedua kondisi ini, Waters menyarankan agar kita dapat mengenali gejalanya dan merespons dengan tepat.

Perbedaan heat stroke dan heat exhaustion

Heat stroke dan heat exhaustion adalah jenis masalah kesehatan yang berhubungan dengan cuaca panas.

"Keduanya berada dalam spektrum yang tidak terlalu serius hingga keadaan darurat yang signifikan dan mengancam jiwa," kata Waters.

Ada pun spektrum masalah kesehatan yang berhubungan dengan panas dari ringan ke berat meliputi:

• Heat rash

Dikenal sebagai biang keringat, heat rash yang menyengat ini muncul saat kita kepanasan dan berkeringat.

munculnya berupa ruam yang kemungkinan besar terjadi di area di mana keringat terperangkap, seperti di dalam siku dan di belakang lutut.

• Heat cramp

Heat cramp atau kram yang menyakitkan juga dapat terjadi ketika kita berolahraga dalam cuaca panas.

Heat cramp terjadi ketika kita berkeringat, sehingga tubuh kehilangan garam dan cairan.

• Heat exhaustion

Lebih serius daripada heat rash dan heat cramp, heat exhaustion terjadi ketika tubuh tidak dapat mendinginkan dirinya sendiri melalui keringat.

Jika tidak diobati, kondisi ini dapat berkembang menjadi heat stroke.

• Heat stroke

Kadang-kadang disebut sunstroke, ini adalah penyakit yang berhubungan dengan panas yang paling parah.

Selama heat stroke, suhu tubuh naik dengan cepat ke tingkat yang berbahaya. Sering kali, penderita heat stroke berhenti berkeringat.

"Mekanisme tubuh untuk mengatasi panas menjadi kewalahan. Tanpa pengobatan, bisa mematikan," terang Waters.

Salah satu cara untuk memahami tentang penyakit yang berhubungan dengan panas adalah dengan mengenali keringat sebagai cara tubuh mendinginkan diri.

Terkadang, pada hari-hari yang panas dan lembap, berkeringat mungkin tidak cukup untuk memberikan pendinginan yang dibutuhkan tubuh.

Hal ini terutama terjadi jika kita berolahraga atau melakukan pekerjaan fisik dalam cuaca yang panas dan lembap.

Heat exhaustion dan heat stroke sama-sama menyebabkan suhu tubuh meningkat. Dan lonjakan suhu itu sejalan dengan beberapa gejala lainnya.

Gejala yang harus diwaspadai

Baik heat stroke maupun heat exhaustion memiliki gejala yang mirip.

Dan meskipun satu gejala mengarah ke gejala lainnya, keduanya sama-sama berbahaya jika tidak ditangani. Tanda-tanda dan gejala keduanya adalah sebagai berikut.

• Heat exhaustion: suhu tubuh tinggi antara 38,3 derajat celsius dan 40 derajat celsius, kulit pucat, kram otot, sakit kepala, pusing, kelemahan dan kelelahan, napas cepat dan detak jantung meningkat, serta mual dan muntah.

• Heat stroke: suhu tubuh tinggi di atas 40 derajat celsius, kulit kering dan merah, ketidakmampuan untuk berkeringat, kejang, bicara cadel, pusing atau pingsan, halusinasi dan kondisi mental yang berubah, serta kebingungan, agresi atau agitasi.

Jika kita mengalami gejala-gejala ini, menjauhlah dari sinar matahari, cobalah menurunkan suhu tubuh dan dapatkan bantuan medis apabila gejala-gejala tersebut terus memburuk.

Hal penting lainnya yang perlu dipertimbangkan adalah bahwa faktor-faktor berikut ini dapat meningkatkan risiko:

• Usia
Usia muda dan tua paling rentan terhadap heat exhaustion dan heat stroke.

"Bayi, anak-anak, maupun lansia biasanya memiliki risiko yang lebih besar," kata Waters.

• Tingkat aktivitas
Orang yang bekerja atau berolahraga di luar ruangan saat cuaca panas lebih mungkin terkena masalah kesehatan ini.

• Dehidrasi
Jika kita mengalami dehidrasi karena banyak berkeringat dan tidak cukup minum untuk menggantikan cairan yang hilang, kita memiliki risiko lebih besar terkena masalah kesehatan akibat cuaca panas.

Selain itu, minum alkohol di luar ruangan pada hari yang panas juga dapat meningkatkan risiko terkena penyakit panas ini, karena alkohol dapat menyebabkan dehidrasi.

• Adaptasi
Tubuh bisa menjadi lebih baik dalam merespons panas dari waktu ke waktu.

Jika kita bepergian dari lokasi yang dingin ke lokasi tropis, kita mungkin memiliki risiko yang lebih besar mengaami gangguan sampai tubuh menyesuaikan diri dengan panas.

Hal yang sama juga berlaku jika kita memulai rutinitas olahraga baru dalam cuaca panas.

"Itulah mengapa kita perlu secara bertahap melakukan olahraga berat dalam cuaca panas, tidak boleh langsung," kata Waters.

"Perlu waktu bagi tubuh untuk menyesuaikan diri dengan cuaca panas," sambung dia.

Mengobati heat stroke dan heat exhaustion

Apabila kita mengalami tanda-tanda heat exhaustion, keluarlah dari tempat yang panas secepat mungkin.

Minumlah air untuk menghidrasi kembali dan ambil langkah-langkah untuk menurunkan suhu tubuh.

Selain itu, merendam diri di dalam bak berisi air dingin juga dapat membantu menurunkan suhu tubuh dengan cepat.

"Untuk mendinginkan tubuh, tempelkan kompres es pada leher, ketiak, dan selangkangan," saran Waters.

"Kita juga bisa memeras kain berisi air dingin ke tubuh untuk membantu mendinginkan diri," kata dia.

Jika tubuh kita terus merasa sakit — atau melihat tanda-tanda heat stroke terutama gejala neurologis seperti kebingungan, pusing, atau kikuk — segeralah kunjungi dokter untuk mengetahui adanya komplikasi, seperti kerusakan pada organ tubuh.

"Heat stroke adalah keadaan darurat. Hal ini dapat menjadi mematikan dengan sangat cepat," ungkap Waters.

"Hal terpenting yang dapat dilakukan adalah memperhatikan tanda-tanda peringatan dan mendengarkan tubuh kita," ujar dia.

Kiat-kiat menghindari masalah kesehatan akibat cuaca panas

Heat exhaustion dan heat stroke bukanlah hal yang main-main. Namun, ada beberapa cara untuk tetap aman:

• Banyak minum

Dehidrasi meningkatkan risiko penyakit yang berhubungan dengan panas, jadi minumlah banyak air saat suhu meningkat.

• Hindari beraktivitas berat di cuaca panas

Sebagian besar kasus heat exhaustion dan heat stroke terjadi saat orang berolahraga atau bekerja di luar dalam kondisi panas.

Jika memungkinkan, hindari olahraga yang intens dan aktivitas yang lama pada hari-hari yang panas.

"Perhatikan cuaca. Jika cuaca panas, cerah atau lembap, sering-seringlah beristirahat," saran Waters.

• Bersantai

Jika kita melihat tanda-tanda heat exhaustion atau heat stroke, segeralah pergi ke tempat yang sejuk.

"Idealnya, pergilah ke tempat ber-AC, tetapi setidaknya ke tempat yang teduh," tambahnya.

• Memperhatikan gejalanya

Menurut Waters, penting bagi orang-orang untuk memperhatikan apa yang terjadi di sekitar mereka.

"Orang-orang tidak selalu mengenali tanda-tanda masalah ini pada diri mereka sendiri," terangnya.

"Jadi, jika kita melihat gejala pada orang lain, bantu mereka pergi ke tempat yang sejuk dan teduh. Jika gejalanya memburuk, carilah bantuan medis."

"Intinya, heat exhaustion dan heat stroke dapat dicegah, selama kita melakukan tindakan yang tepat," imbuh dia.

https://lifestyle.kompas.com/read/2023/06/23/173457720/mengenal-perbedaan-heat-stroke-dan-heat-exhaustion

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke