Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Berlatih Bersyukur demi Kualitas Hidup yang Lebih Baik

Tidak heran bila pada akhirnya tantangan-tantangan yang terjadi setiap hari akan menimbulkan perasaan seperti takut, cemas, frustrasi, terisolasi, dan juga sedih.

Dan inilah alasan mengapa memulai latihan syukur setiap hari dapat membuat perbedaan besar dalam kualitas hidup kita dan kedamaian yang kita temui setiap hari.

Bersyukur tidak sama dengan berterima kasih

Menurut seorang penulis dan pendiri Institute for Mindful Leadership, Janice Marturano, rasa syukur tidak sama dengan berterima kasih.

"Rasa syukur tidak muncul sebagai respons terhadap sesuatu yang telah diberikan atau diperoleh. Itulah yang dimaksud dengan 'berterima kasih'," katanya seperti dikutip dari Forbes.

"Bersyukur adalah cara hidup yang jauh lebih dalam, yang berasal dari kesadaran untuk berada di saat ini," ujar Marturano.

Sebagai contoh, pikirkanlah jutaan momen, orang-orang dan keadaan yang telah datang bersama-sama, sehingga kita bisa berada di sini, saat ini, serta hidup pada saat ini.

Berhentilah sejenak dan pertimbangkan hal ini. Lihatlah kembali ke tahun lalu dan ingatlah kembali momen yang tak terlupakan.

Jika saja ada satu peristiwa yang sedikit berbeda, atau satu orang membuat keputusan yang berbeda, atau satu badai yang memiliki lintasan yang berbeda, bagaimana momen itu akan berubah?

Tentu saja, kita bisa kembali lebih jauh lagi.

Bagaimana jika salah satu leluhur membuat pilihan yang berbeda, atau diterima oleh negara baru mereka dengan cara yang berbeda? Atau bagaimana jika suatu penyakit atau cedera terjadi?

"Sungguh suatu keajaiban yang luar biasa bahwa kita bisa menjadi diri kita sekarang, berada di tempat kita sekarang, dan melakukan apa yang kita lakukan," ungkap Marturano.

"Rasa syukur adalah perasaan mendalam yang kita dapatkan ketika kita mengakui bahwa segala sesuatunya sangat menakjubkan."

"Dan, sebagai tanggapannya, kita memilih untuk menyongsong hidup kita dengan hati yang terbuka dan kehadiran yang berasal dari pengakuan tersebut," jelas dia.

Melatih diri untuk bersyukur

Oleh sebab itu, sebuah latihan rasa syukur yang formal dapat membantu kita mengembangkan kualitas-kualitas tersebut dan memperhatikan banyak sumber sukacita maupun kedamaian yang ada di sekitar kita, bahkan ketika hari sedang kacau.

Melatih rasa syukur pun bisa dilakukan dengan langkah-langkah sederhana sebagai berikut:

• Pilihlah satu waktu setiap hari untuk duduk dengan tenang dan menuliskan tiga hal yang kita syukuri.

Apa pun yang kita perhatikan pada hari itu tidak masalah. Hanya ada satu aturan, yakni kita tidak boleh mengulangi apa pun.

Jika kita melihat warna-warna indah bunga musim panas, atau kerenyahan apel favorit kita hari ini, maka kita tidak bisa mengulanginya lagi dan teruslah mencari.

Apabila kita menggunakan latihan ini dengan keluarga, Marturano merekomendasikan untuk membuat jurnal syukur keluarga dan taruh di atas meja yang bisa menjadi kenang-kenangan berharga dari waktu ke waktu.

• Perhatikan dengan seksama sensasi tubuh saat kita menulis.

Apa yang kita perhatikan saat mengingat momen tersebut? Kehangatan, ringan, kesemutan, keterbukaan, kelembutan, dan lain-lain.

Setelah kita mempraktikkan rasa syukur selama beberapa minggu, apa yang kita perhatikan tentang cara kita menjalani hidup?

"Apakah hal itu mempengaruhi pilihan-pilihan? Pikiran? Bagaimana rasa syukur dapat mengubah dunia? Semuanya pasti berbeda dan menjadi lebih baik," terang Marturano.

https://lifestyle.kompas.com/read/2023/06/24/120000820/berlatih-bersyukur-demi-kualitas-hidup-yang-lebih-baik

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke