Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Hari Vitiligo Sedunia, Dikriminasi Masih Jadi Isu Utama

Pasalnya, penderita kelainan kulit ini, yang disebut vitiligan, masih sering menjadi sasaran diskriminasi akibat kondisi fisiknya.

Tak jarang, para vitiligan mendapatkan perundungan, penolakan secara sosial, dikucilkan hingga sulit mendapatkan pekerjaan.

Pada sejumlah kasus yang ekstrem, hal ini menyebabkan efek psikologis seperti menyebabkan trauma sampai muncul niatan mengakhiri hidup.

Berangkat dari kondisi ini, sejumlah vitiligan bersama PT Regenesis Indonesia menghadirkan sebuah surat cinta untuk masyarakat untuk berbagai edukasi.

Self movement ini bertujuan memutus stigma bahwa vitiligo merupakan penyakit menular maupun kutukan pada seseorang.

Surat cinta ini adalah bagian dari program CSR yang diinisiasi bersama sekelompok sahabat vitiligan yang berasal dari daerah Jabodetabek dengan tema “Small Movement for Big Movement “

Digelar pula aktivitas bersama para vitiligan untuk membuat neurographic art, salah satu tools yang dapat membantu self healing.

Program Peringatan Hari Vitiligo Sedunia ini juga akan dilanjutkan dengan webinar bertajuk "Menjadi Manusia Baru" pada 30 Juni 2023 pukul 19.30 WIB.

Disediakan pula doorprize senilai Rp 5 juta bagi peserta yang beruntung.

Webinar ini dapat diikuti dengan link Registrasi : https://tinyurl.com/SELFVLOVEREGENESIS atau dapat diakses di Instagram Self Love Movement ataupun Facebook Vitiligo Regenesis.

https://lifestyle.kompas.com/read/2023/06/29/204740520/hari-vitiligo-sedunia-dikriminasi-masih-jadi-isu-utama

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke