Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Menilik Penerapan Teknologi AI untuk Perkembangan Industri Gaya Hidup

KOMPAS.com - Belakangan ini, teknologi kecerdasan buatan (AI) semakin populer dan terus berkembang pada industri berbasis gaya hidup.

Industri yang satu ini dulu mengandalkan pengetahuan hingga keahlian manusia dalam menyediakan layanan kepada para pelanggan.

Tetapi dengan adanya kemajuan AI, industri gaya hidup telah mengalami transformasi yang signifikan.

Beberapa di antaranya meliputi banyak bidang mulai dari layanan keuangan, fashion, kesehatan, media dan hiburan, otomotif hingga edukasi turut mengalami transformasi yang signifikan.

Olivier Klein, Chief Technologist at AWS in Asia Pacific mengatakan, di tengah adopsi machine learning (ML) yang semakin meluas, setiap bagian dari pengalaman pelanggan hingga berbagai aplikasi dapat ditafsirkan kembali, dan ditingkatkan dengan teknologi AI generatif.

"AI Generatif memberi dampak yang mendalam terhadap seluruh industri."

"Misalnya dalam hal kreasi konten, AI Generatif bisa membantu organisasi untuk membuat karya-karya seperti cerita pendek, seni konsep, dan desain."

Demikian kata Klein kepada Kompas.com di AWS Indonesia Office, Jakarta, baru-baru ini.

Mengadopsi perkembangan AI pun, lanjut Klein, dapat dilakukan secara efisien.

Hanya memberikan perintah yang spesifik kepada model-model ML yang digunakan, hasil pencarian yang keluar berupa konten-konten yang unik dan menarik, yang mungkin saja tidak mampu dihasilkan oleh imajinasi manusia semata.

Dalam hal ini, Amazon (induk perusahaan AWS) telah berinvestasi dalam pengembangan dan penerapan generatif AI serta ML selama lebih dari dua dekade.

Baik pada layanan yang ditujukan kepada pelanggan maupun operasional perusahaan dari berbagai sektor industri, tak terkecuali yang berfokus pada gaya hidup.

Salah satu contohnya adalah EXAONE, sebuah model fondasional yang dapat mentransformasikan berbagai porses bisnis yang dikembangkan oleh LG AI Research menggunakan Amazon SageMaker (machine learning yang digagas AWS).

Dengan bantuan EXAONE, LG AI Research mengembangkan sebuah "seniman virtual" yang sepenuhnya berbasis AI, dinamakan Tilda.

Semua kemampuan artistik yang dimiliki Tilda bersumber dari EXAONE, yang dilatih menggunakan 600 miliar karya seni dan 250 juta gambar karya seni yang dilengkapi dengan teks.

Selain itu ada pula contoh lain dari industri fashion, yang mana perancang mode Yoon-Hee Park memanfaatkan kombinasi dari 3.000 gambar dan pola yang dihasilkan Tilda, tertuang dalam 200 lebih karyanya pada New York Fashion Week 2022.

Kolaborasi Park dengan LG AI Research menunjukkan potensi AI di dunia seni sekaligus meluasnya akses terhadap AI, serta memperbesar peluang-peluang kolaborasi lintas industri seperti mode, manufaktur, riset, pendidikan, dan keuangan.

Sementara, platform komunikasi visual Canva memanfaatkan Amazon SageMaker untuk mengembangkan layanan kreasi gambar lewat perintah teks yang dapat dinikmati oleh 100 juta lebih pengguna aktif bulanannya, hanya dalam waktu kurang dari 3 minggu.

Penerapan AI juga telah memungkinkan personalisasi yang lebih dalam dalam industri gaya hidup.

Dengan mengadopsi AI, diharapkan bisa memberikan pengalaman kepada pelanggan yang lebih personal dan relevan.

Di Indonesia, AWS juga melihat Indonesia sebagai negara dengan perekonomian berskala besar di Asia Tenggara.

Itu artinya ada potensi akselerasi yang lebih mulus dalam pemanfaatan perkembangan teknologi yang satu ini.

"Kami melihat potesi yang besar bagi Indonesia untuk mengakselerasi pemakaian AI generatif dalam rangka menafsirkan kembali, meningkatkan aplikasi-aplikasi yang sudah ada, menciptakan pengalaman baru, hingga mendorong produktivitas dan membawa transformasi bisnis seutuhnya," tambah Klein.

Perkembangan teknologi AI sebagai tools juga dinilai dapat membawa dampak besar, sehingga membuat kita untuk mempertimbangkan apa saja kecakapan-kecakapan yang semakin dibutuhkan di masa depan, maupun kebutuhan yang semakin berkurang.

Sejak 2017, AWS telah melatih lebih dari 400.000 orang di Indonesia dan melengkapi mereka dengan berbagai keterampilan berbasis cloud.

Pendidikan dan pelatihan seputar AI dan ML dilakukan untuk membuat teknologi ini lebih mudah diakses melalui berbagai program.

Seperti AWS Machine Learning Learning Plan, AWS DeepRacer, serta lebih dari 70 kursus dan materi pembelajaran tentang AI dan ML di AWS Skill Builder dan AWS Educate (pusat pembelajaran digital).

"Misi kami adalah memungkinkan setiap developer dengan beragam tingkat kemampuan, maupun setiap organisasi dari berbagai ukuran, untuk berinovasi dengan memaksimalkan kemampuan AI Generatif," jelas Klein.

Pemanfaatan teknologi AI di Tanah Air mungkin masih membutuhkan lebih banyak waktu, namun diharapkan masyarakat bisa lebih cepat menghadapi perubahan hingga menciptakan peluang baru di masa depan.

https://lifestyle.kompas.com/read/2023/07/05/080000220/menilik-penerapan-teknologi-ai-untuk-perkembangan-industri-gaya-hidup

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke