Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

5 Hal yang Perlu Dilakukan untuk Menenangkan Diri Pasca Kena PHK

Selain merasa stres, beberapa orang yang terkena PHK juga mungkin akan mengalami gejala depresi, kecemasan, hingga kehilangan rasa percaya diri.

Jika kita sedang dihadapkan pada masalah ini, maka kita perlu memiliki rencana langkah demi langkah tentang bagaimana menjaga diri dan membuat PHK tidak terlalu menakutkan.

Dosen senior yang ahli dalam perilaku organisasi di Yale School of Management, Heidi Brooks pun memberikan beberapa saran untuk menenangkan diri pasca terkena PHK.

1. Tetap menyediakan ruang untuk bersedih tanpa malu

Tidak ada dari kita yang suka mengalami kehilangan.

Dipecat dari pekerjaan, bahkan jika itu mengarah pada peluang yang lebih besar dan lebih baik, tetap adalah sebuah kehilangan.

Kita pun tidak dapat menghindari perasaan tidak enak karenanya.

"Jika kita belum pernah dipecat sebelumnya, hal ini bisa sangat mengejutkan," kata Brooks.

"Jadi, sarannya, biarkan rasa kaget dan kesedihan itu berjalan dengan sendirinya. Ada proses alami dari kesedihan dan frustrasi," jelas dia.

Menurut Brooks, sikap menyalahkan diri sendiri pasca PHK juga sering kali muncul.

Atau setidaknya, ada sedikit pertanyaan tentang, "Apa yang bisa saya lakukan secara berbeda?"

"Penting untuk menempatkan pertanyaan-pertanyaan seperti itu dalam konteksnya karena ada banyak orang yang juga mengalaminya," ungkap Brooks.

2. Tetaplah menjaga diri

Setelah PHK, penting untuk memenuhi kebutuhan fisik dan emosional kita sendiri.

"Lakukan aktivitas yang bisa meningkatkan kesehatan. Pergilah ke gym. Temui orang-orang. Makanlah makanan yang sehat," saran Brooks.

Meskipun penting untuk membiarkan perasaan duka dan kehilangan berjalan dengan sendirinya, namun jangan biarkan perasaan gelap itu menguasai jiwa kita.

3. Refleksi dan menjadi lebih ingin tahu

Brooks mengatakan, bagi orang-orang yang terbiasa menjadi sangat kompeten, ini adalah saran yang lebih tepat pasca terkena PHK.

"Orang-orang mungkin ingin masuk ke dalam mode melakukan dan merasa frustasi karena mereka tidak akan memiliki tingkat keahlian seperti biasanya."

"Mereka tidak tahu bagaimana menjadi pemula pada saat ini dalam karier mereka," terangnya.

Untuk itu, jadilah pribadi yang lebih ingin tahu tentang apa yang mungkin dilakukan.

Sebisa mungkin, tanyakanlah pertanyaan yang paling penting. Kesempatan seperti apa yang bisa didapatkan dari hal ini, yang mungkin tidak akan cukup berani untuk kita ciptakan sendiri.

Hal ini juga bisa berupa menghabiskan waktu bersama keluarga dan teman, beralih ke peran baru atau industri baru, memulai bisnis, atau mengembangkan usaha sampingan menjadi bisnis penuh.

"Bagi sebagian orang, memiliki waktu untuk mengajukan pertanyaan-pertanyaan seperti ini adalah sebuah anugerah," kata dia.

"Salah satu hal yang paling sering kita dengar adalah bahwa orang tidak punya waktu untuk melakukan refleksi dan perhatian."

"Nah, sekarang kita punya waktu untuk merenung, jadi jangan salah gunakan waktu tersebut dengan langsung mengambil tindakan," ungkap Brooks.

4. Cari tahu siapa diri kita tanpa pekerjaan kita sebelumnya

Menurut Brooks, banyak orang yang memiliki banyak jati diri yang terbungkus dalam pekerjaan mereka.

"Ini adalah identitas inti untuk menggambarkan diri kita sesuai dengan pekerjaan dan peran kita, bahkan mungkin perusahaan kita," ungkapnya.

"Hal ini bisa menjadi semacam undangan bagi kita semua untuk menulis ulang identitas kita," terang dia.

Brooks kemudian merekomendasikan untuk melakukan pekerjaan metakognitif — berpikir tentang berpikir — karena kita harus mengeksplorasi bagaimana kita berpikir tentang diri sendiri dan siapa diri kita tanpa pekerjaan kita.

"Diri kita lebih dari sekadar pekerjaan kita dan lebih dari sekadar peran kita di perusahaan tertentu," kata dia.

"Sebenarnya lebih berpusat pada memiliki identitas yang mencakup aspek-aspek tentang bagaimana kita berkontribusi pada dunia, namun tidak sepenuhnya didefinisikan dalam hal fungsi kita di perusahaan."

"Namun, itu adalah kabar baik dan kabar buruk. Karena pergeseran identitas adalah salah satu pekerjaan tersulit," ujar dia.

5. Mencari pendampingan orang lain

Setelah kita di-PHK, adalah saat yang tepat untuk mendapatkan terapi atau pelatihan.

"Sangat menyenangkan berada dalam kelompok pendukung yang terdiri dari orang-orang yang juga mengalami hal ini."

"Sehingga kita bisa melihat bahwa kita tidak sendirian dengan perasaan yang kita alami," terang Brooks.

Memiliki teman untuk berdiskusi juga dapat membantu kita mengetahui apa yang ingin kita lakukan selanjutnya.

Brooks merekomendasikan untuk meluangkan sedikit waktu, jika kita mampu, untuk benar-benar mempertimbangkan pertanyaan tersebut.

"Tanyakan pada diri sendiri, apa artinya berkembang? Dapatkah kita meningkatkan kehidupan kita?"

"Apa yang hilang sebelumnya dan apakah ada kesempatan untuk mengisi ember-ember itu dengan cara yang sedikit berbeda dengan langkah kita selanjutnya?" katanya.

Meskipun tidak menyenangkan, tapi PHK adalah kesempatan langka untuk mengambil langkah mundur, melihat kembali seluruh hidup, dan memikirkan apa yang mungkin ingin atau bisa kita ubah.

https://lifestyle.kompas.com/read/2023/07/07/220000520/5-hal-yang-perlu-dilakukan-untuk-menenangkan-diri-pasca-kena-phk

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke