Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Mosaik Kehidupan Sebastian Gunawan dalam Koleksi Metaphor

Pasang surut kehidupan manusia ini kemudian dirangkai oleh duet desainer Sebastian Gunawan dan Cristina Panarese lewat koleksi Sebastian Gunawan Signature 2023/2024 bertajuk "Metaphor".

Koleksi yang indah nan menawan tersebut juga telah ditampilkan dalam sebuah peragaan busana, yang berlangsung di Hotel Mulia, Jakarta, pada Selasa (18/7/2023).

Kepada Kompas.com, Seba — begitu sapaan akrab Sebastian Gunawan — dan Cristina pun menjelaskan makna koleksi yang inspirasinya begitu personal.

Sebuah bentuk refleksi kehidupan
Secara garis besar, Seba mengatakan bahwa "Metaphor" atau metafora adalah kiasan yang menggambarkan bagaimana kehidupan penuh dengan liku-liku dalam setiap perjalanannya.

Menurut pria yang kini berusia 56 tahun itu, ide ini berasal dari refleksi naik turun kehidupannya selama beberapa tahun terakhir.

Terlebih, sebagai desainer, ia mengalami cukup banyak tantangan untuk bisa berkarya di tengah masa-masa sulit akibat pandemi Covid-19.

"Jadi, saya bersama Cristina kali ini mengeluarkan koleksi dengan tema 'Metaphor' yang diartikan sebagai kiasan yang berasal dari kehidupan," terangnya.

"Ini seperti cerminan atau refleksi dari kehidupan," ujar Seba.

Tetap membawa karakteristiknya yang unik, koleksi terbaru Seba juga memiliki potongan-potongan dengan detail yang tidak biasa.

Seba mengakui bahwa koleksi "Metaphor" menjadi salah satu yang paling rumit, dengan masing-masing siluet membutuhkan waktu pengerjaan kurang lebih 2-3 bulan.

"Detail maupun motifnya beragam. Ada garis lurus, ada garis gelombang, ada bulat, segitiga, hingga kotak-kotak, yang semuanya melambangkan kehidupan itu sendiri," jelas dia.

Kiasan berupa ornamen mosaik

Koleksi "Metaphor" terdiri dari gaun bersiluet ramping, mulai dari cocktail dress hingga evening dress.

Bahan-bahan yang digunakan juga bervariasi seperti silk crepe, taffeta, jacquard, dan tulle, serta bahan-bahan yang diberi sentuhan ulang dengan teknik embroidery, pleats, fringe, frill, dan ornamentasi sehingga menjadi bahan baru yang indah.

Menurut Cristina, ornamen mosaik muncul sebagai metafora dari kehidupan.

"Maka, dari situ, kami kembangkan lagi melalui siluet dan motif yang lebih beragam dengan karakter bahan yang berbeda-beda," ungkapnya.

Seba pun menambahkan, bila berdiri sendiri mosaik itu sebenarnya kurang indah sehingga harus disatukan dengan ornamen lain agar bisa menjadi sebuah motif.

"Sama seperti kehidupan, kita akan menjalani hidup dari kecil sampai besar, tidak lurus-lurus saja, ada yang naik turun karena hidup itu berputar," katanya.

"Akhirnya, ketika kita menjalani hidup dengan penuh sukacita, pasti itu juga akan menjadi indah seperti motif mosaik," sambung dia.

Selain mosaik, koleksi ini juga menampilkan motif-motif floral yang dihiasi dengan tambahan embroidery dan untaian fringe.

Ada pula motif-motif tekstur pada bahan jacquard diberi hiasan manik-manik yang gemerlap.

Sementara untuk pilihan warna, koleksi "Metaphor" mengambil spektrum yang luas dari warna-warna terang (seperti kuning, biru, merah), warna-warna elegan (seperti hitam dan putih), hingga yang glamor dengan penggunaan bahan-bahan berwarna keemasan.

Sebanyak 91 siluet dengan beberapa gaun pengantin ini diciptakan dengan indah dan elegan, sebagai sikap bahwa setiap sisi kehidupan apa pun yang terlalui.

Melalui "Metaphor", Sebastian Gunawan Signature mencoba menyebarkan energi positif dan optimisme untuk menjadikannya sebagai satu metafora yang indah.

https://lifestyle.kompas.com/read/2023/07/20/174730020/mosaik-kehidupan-sebastian-gunawan-dalam-koleksi-metaphor

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke