Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

5 Desainer Bawa Keindahan Tenun dalam Keragaman Koleksi Kekinian

KOMPAS.com - Cita Tenun Indonesia (CTI) kembali menggelar presentasi mode bertajuk "Jalinan Lungsi Pakan 2023" di panggung JF3 Fashion Festival 2023, pada Selasa (25/7/2023).

Penamaan "Jalinan Lungsi Pakan" tak lepas dari proses pengerjaan kain tenun yang dijalin atau disematkan benang pakan yang bergerak secara horisontal pada benang lungsi atau lungsin yang telah disusun memanjang pada alat tenun.

Jalinan Lungsi Pakan ini juga telah berjalan sejak tahun 2012 merupakan salah satu bentuk kepedulian JF3 dan Summarecon Group pada wastra tenun.

Khusus pada tahun ini, CTI menggandeng lima desainer fesyen untuk kembali membawa keindahan tenun dalam keragaman koleksi kekinian.

Mereka adalah Amotsyamsurimuda, Didi Budiardjo, Priyo Oktaviano, Yogie Pratama, dan Ria Miranda.

Kelima desainer ini menyuguhkan koleksi busana dengan garis rancang berbeda agar tenun bisa lebih diterima publik, baik dari struktur demografi hingga selera mode kontemporer yang beragam.

"Kami mengajak kelima desainer ini yang kebetulan punya visi sama dengan CTI. Desainer-desainer ini sangat peduli terhadap wastra Indonesia."

Demikian papar Sjamsidar Isa, pengurus CTI kepada Kompas.com dalam konferensi persnya di JF3 Fashion Festival 2023, Kelapa Gading, Jakarta.

Koleksi kekinian dari keindahan tenun

Berbagai keindahan tenun disulap menjadi koleksi kekinian di tangan kelima desainer yang digandeng oleh CTI.

Berikut beberapa koleksinya yang tampil pada section kedua penyelenggaraan JF3 Fashion Festival hari ke delapan.

Deretan busana santai ditampilkan Amot Syamsuri Muda dengan media tenun asal Jawa Tengah untuk label besutannya, Amotsyamsurimuda dalam judul “Hidden Gems”.

Sang desainer menawarkan koleksi menswear yang fresh dengan menggabungkan tenun corak geometris dengan bahan denim serta motif garis dan kotak.

Desainer fesyen senior, Didi Budiardjo mempresentasikan hasil pelatihan CTI di daerah Wajo, Sulawesi Selatan melalui parade busana “Ewako”.

Tenun Wajo motif lagossi, balo matettong, balo pucuk, balo lo'bang, dan lontaraq pada koleksi ini adalah buah kerja sama dengan desainer tekstil Koesoemaningsih yang digarap dalam intrikasi unik dan menawan.

"Ewajo itu bermakna semangat bagi masyarakat Sulawesi Selatan."

"Semoga melalui koleksi ini memberikan semangat bagi para perajin di Sulsel untuk berkarya lebih baik lagi," kata Didi kepada Kompas.com dalam kesempatan yang sama.

Mengambil inspirasi dari sejarah Lombok, desainer Priyo Oktaviano menyajikan “Sasak”.

Koleksinya terdiri dari busana pria dan wanita bernapas konseptual hasil kombinasi antara tenun songket Lombok yang kaya warna dengan material mewah seperti tafeta, kristal dan mutiara perak– dalam siluet berpotongan lurus.

Ria Miranda menggarap tenun Garut dengan inspirasi budaya tutur dalam “Lora”.

Untuk lini khususnya ini, RiaMiranda Signature, sang desainer memainkan jukstaposisi apik antara tenun hem Garut yang maskulin dengan siluet, detail dan aplikasi cantik.

Ini merupakan kali pertama CTI mengajak kolaborasi desainer modestwear untuk Jalinan Lungsi Pakan 2023.

Hasil Pengembangan Desain tenun Sambas IV dicurahkan lewat kepiawaian Yogie Pratama dalam memainkan struktur untuk koleksi “Salok”, yang bermakna rindu.

Tenun cual dan tenun lunggi yang dipakai merupakan rancangan desainer tekstil Ratna Panggabean.

"Koleksi ini terinspirasi dari perempuan modern untuk bisa menggunakan tenun dengan siluet feminin dan styling yang sedikit etnik," papar Yogie.

https://lifestyle.kompas.com/read/2023/07/26/110000120/5-desainer-bawa-keindahan-tenun-dalam-keragaman-koleksi-kekinian

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke