Kain Jarik Rp 200.000-an Disulap Ivan Gunawan Jadi Busana Mewah

KOMPAS.com - Desainer Ivan Gunawan bersama Ikatan Perancang Mode Indonesia (IPMI) menyuguhkan koleksi dengan sentuhan "Kain Negeri" di JF3 Fashion Festival 2023.

Mengusung tema utama "Restoe Boemi", koleksi wastra yang disuguhkan Ivan Gunawan cukup menarik perhatian penonton.

Ivan mengatakan kalau beberapa koleksinya itu menggunakan kain jarik Cinde yang biasa dipakai calon pengantin wanita dalam prosesi siraman.

Kali ini, bukan kain jarik mahal yang dia kreasikan menjadi busana cantik, melainkan kain yang terbilang murah bahkan harganya sekitar Rp 200.000.

"Saya pakai kain murah per meternya. Dibeli dari toko langganan di Yogyakarta kalau enggak salah harganya itu Rp 150.000 sampai Rp 200.000-an."

"Tapi ya kain semurah apa pun kalau di tangan saya kan jadinya mahal ya."

Begitu kata Ivan saat ditemui Kompas.com di Summarecon Mall Kelapa Gading, Jakarta, belum lama ini.

Meski harganya murah dan disulap jadi busana mewah, tapi bukan itu esensi yang disuguhkan dari seorang Ivan Gunawan.

Dia mengatakan kalau koleksinya ini diharapkan bisa memberikan inspirasi bagi para desainer lain untuk tetap bisa berkarya dengan material apa pun.

"Restoe Boemi" menjadi tema utama yang disuguhkan Ivan Gunawan dalam menampilkan wastra dari jarik Cinde.

Penamaan "Restoe Boemi" pun tak lepas dari esensi kain dan penggunaan dari jarik Cinde yang biasanya dikenakan pada serangkaian prosesi pernikahan yang sakral.

"Tema ini merujuk pada kain jarik Cinde itu sendiri karena pernikahan sekali pun memerlukan restu ya. Jadi saya menamakan koleksi ini dengan restu bumi,"

Sekitar 12 looks dia hadirkan, dan kebanyakan merujuk pada busana wanita yang dikemas mewah.

Siluet yang diperlihatkan Ivan sebagian besar terdiri long dress, overall, off shoulder top, rok mini, hingga halter top dari kombinasi batik tulis dengan tambahan aksen ruffles dan teknik wrapping.

Teknik ini bertujuan untuk menciptakan efek visual atau dimensi dengan menggabungkan dua atau lebih lapisan kain yang ditempatkan pada lapisan utama di atasnya.

"Saya pakai teknik ini untuk membuat look-nya jadi lebih grande," tambah Ivan.

Penampilan setiap model yang berjalan pun dipercantik dengan koleksi aksesoris etnik dan modern dari Komang Tri Jewelry.