Cerita Monica Ivena Pertama Kali Merancang Gaun dari Tenun Jepara

Salah satu di antaranya adalah Monica Ivena, yang ikenal akan rancangan busana pengantin wanita dan couture.

Eksistensinya sebagai desainer muda yang turut serta dalam upaya pelestarian wastra ini dia buktikan melalui koleksinya bertajuk "Wanita".

"Ada dua hal yang membuat saya terinspirasi untuk membuat koleksi ini yaitu wanita dan wastra itu sendiri," kata Monica Ivena saat ditemui Kompas.com di JF3 Fashion Festival 2023, di Jakarta, baru-baru ini.

Ia mengangkat sosok RA Kartini , yang baginya, adalah sosok bangsawan yang selalu berjuang untuk menyetarakan hak agar bersejajar dengan para lelaki, perempuan yang andal pada masanya.

Menurutnya, perjuangan Kartini itu didukung sepenuhnya pada kekuatan diri, kesetiaan, ketangguhan, dan keteguhan pada keyakinan.

"Melalui koleksi ini aku mau kasih lihat kekuatan diri, kesetiaan dan ketangguhan seorang wanita."

"Itu pula yang membuat pilihan saya merancang wastra tenun Jepara, tempat kelahiran RA Kartini," tutur Monica.

Pilihan Monica Ivena berkreasi menggunakan tenun Jepara semakin bulat saat menyadari keterlibatan para ibu dalam produksi wastra tersebut.

Momen ini juga menjadi pertama kalinya desainer tersebut mencurahkan ide segarnya melalui sentuhan wastra Nusantara.

"Seperti belajar lagi dari setiap koleksi fashion show. Lebih banyak proses mikir ya karena wastra ini mau dirancang menjadi busana yang seperti apa," jelas Monica.

Ia lalu merepresentasikan pesan dalam tema "Wanita" dalam dominasi warna merah dan ungu., dalam delapan look berbeda.

Tenun Jepara yang menjadi pilihannya itu dijadikannya sebagai "kanvas" dalam karyanya untuk melambangkan keberanian, ambisi, kemandirian dan ketangguhan seorang wanita.

Monica berhasil menaklukkan tenun yang merupakan material relatif baru baginya dan mewujudkan siluet yang kental dan sarat makna serta gambaran kekuatan.

Beberapa di antaranya pun hadir dalam atasan strapless sequin yang dipenuhi payet mengilap serta lipatan khas dari kain tenun, tube dress beserta rok mini ruffles, hingga one shoulder dress yang diberi aksen selendang menjuntai.

Sentuhan motif dari tenun Jepara pun dikreasikannya melalui tekstur yang mendominasi seluruh koleksinya itu dalam craftmanship dan detail pada motif tiga dimensi.

Secara keseluruhan, koleksinya ini tampak memperlihatkan garis tegas, ringkas serta mengalun harmonis dengan kelembutan yang tersirat di dalamnya.

"Melihat koleksi-koleksiku sebelumnya, proses pembuatan rancangan busana yang aku ceritakan ini memakan waktu yang lumayan (lama)," pungkasnya.