Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Tips Hadapi Tekanan Cepat Menikah dari Keluarga

Namun, sering kali tekanan untuk menikah bagi para lajang tidak dapat terhindarkan. Apalagi, biasanya ini datang dari orang-orang terdekat seperti keluarga.

Bahkan, berdasarkan survei tahunan yang dilakukan oleh dating agency terbesar di Asia, Lunch Actually, 60 persen lajang di Indonesia merasakan tekanan dari keluarga untuk menikah. Ini lebih tinggi dibandingkan dua tahun lalu sebesar 29 persen.

Sedangkan 58 persen dari mereka juga mendapatkan tekanan yang lebih besar dari masyarakat untuk menikah dibandingkan dua tahun lalu di angka 31 persen.

Tips menghadapi tekanan menikah dari keluarga
Untuk menghindari stres atau keputusan yang tidak tepat hanya karena ingin menyenangkan orang lain, CEO dan Co-Founder Lunch Actually, Violet Lim, membagikan beberapa tips menghadapi tekanan menikah dari keluarga sebagai berikut.

1. Berdamailah dengan status lajang
Terima dan hargai situasi saat ini tanpa menyalahkan atau mengkritik diri sendiri.

"Sadarilah, menjadi lajang bisa menjadi saat yang tepat untuk pengembangan dan penemuan jati diri," kata Violet, melalui rilis yang diterima Kompas.com, Rabu (30/8/2023),

"Hindari membandingkan kehidupan kita sebagai seorang lajang dengan hubungan orang lain," sarannya.

Perjalanan setiap orang itu unik dan berbeda, membandingkan diri dengan orang lain justru akan menimbulkan kebencian dan ketidakpuasan yang tidak perlu.

2. Praktekkan self-compassion
Perlakukan diri kita dengan baik dan pengertian. Bersikaplah lembut terhadap diri sendiri ketika sedang merasa kesepian atau ketika kita menghadapi tantangan dalam kehidupan pribadi.

Tingkatkan kebiasaan bersyukur untuk tetap memperhatikan hal-hal baik dalam hidup. Kenali kelebihan dan berkah yang kita dapatkan, hal ini dapat meningkatkan kepercayaan diri.

3. Fokus pada pengembangan diri
Menurut Violet, menggunakan waktu masa lajang dengan berfokus pada pengembangan diri, hobi, minat, dan tujuan hidup adalah hal yang terbaik.

"Perbanyaklah waktu kita dengan melakukan aktivitas yang memberi kegembiraan dan kepuasan," ujarnya.

4. Tetapkan batasan yang sehat
Selanjutnya, belajarlah untuk mengatakan tidak bila diperlukan dan tetapkan batasan yang sehat dalam hubungan, persahabatan, dan pekerjaan. 

Batasan ini membantu melindungi kesehatan mental dan menjaga keseimbangan emosional kita. Sebaliknya, perbanyak waktu untuk berkumpul dengan teman-teman dan keluarga yang mendukung serta menginspirasi.

"Berfokuslah untuk membangun hubungan yang bermakna daripada terlalu menghargai pendapat orang lain," jelasnya.

5. Belajar dari hubungan masa lalu
Renungkan pelajaran yang dapat diambil dari hubungan sebelumnya.

Menurut Violet, memanfaatkan pelajaran tersebut untuk memahami selera dan keinginan kita dalam memilih pasangan, itu akan membantu kita membuat keputusan yang bijaksana tentang hubungan jangka panjang di masa depan.

6. Bersikap terbuka terhadap peluang
Sambil memperhatikan momen saat ini, kita juga harus terbuka terhadap peluang dan pengalaman baru yang mungkin menghampiri.

Itu termasuk hubungan prospektif jika dan ketika memiliki hubungan baru yang bisa saja terjadi tanpa disengaja.

https://lifestyle.kompas.com/read/2023/08/30/172200020/tips-hadapi-tekanan-cepat-menikah-dari-keluarga-

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke