Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Hindari Cemberut, Suasana Hati Bisa Pengaruhi Kondisi Kulit

“Suasana hati Anda benar-benar dapat memengaruhi kulit Anda, dan kulit Anda dapat memengaruhi suasana hati Anda,” kata dokter kulit bersertifikat Doris Day, MD, yang berpraktik di New York City.

Di sisi lain, perawatan kulit secara rutin bermanfaat suasana hati.

Rutinitas perawatan kulit yang solid mengembangkan kewaspadaan, meningkatkan suasana hati, dan menunjukkan kebaikan pada diri sendiri.

Berikut adalah pengaruh suasana hati terhadap kondisi kulit kita, dikutip dari Eating Well.

Stres memperburuk jerawat, eksim, psoriasis, dan rosacea

Tubuh bereaksi saat kita merasa tegang dan tertekan.

“Otak meningkatkan produksi hormon yang disebut CRH," ujar Joshua Zeichner, MD, direktur penelitian kosmetik dan klinis Rumah Sakit Mount Sinai di New York City.

Hormon tersebut mengikat kelenjar minyak kita, meningkatkan produksi minyak, dan minyak berlebih dapat menyebabkan kulit berjerawat.

Riset tahun 2017 di Clinical, Cosmetic, and Investigational Dermatology, menemukan bahwa di kalangan mahasiswi kedokteran berusia dua puluhan, tingkat stres yang lebih tinggi juga berkorelasi dengan tingkat keparahan jerawat.

Sedangkan kecemasan dan stres biasanya menyebabkan timbulnya eksim sehingga memicu gejala kulit kering, gatal, dan sensitif.

Respons stres fisiologis tubuh membanjiri kita dengan hormon adrenalin dan kortisol, yang pada akhirnya dapat menyebabkan peradangan dan menekan sistem kekebalan tubuh.

Sementara itu, peptida tertentu yang dilepaskan sistem saraf sebagai respons terhadap stres dapat menyebabkan peradangan dan melebarkan pembuluh darah, menyebabkan kulit memerah seperti rosacea.

Ini adalah penyakit mental yang disebabkan oleh genetika dan perubahan struktur otak terkait pembentukan kebiasaan, serta stres dan kecemasan.

Beberapa orang melakukannya untuk mengatasi perasaan cemas.

“Jangan menghina diri sendiri atau bersikap keras pada diri sendiri jika Anda mengalami [ini],” kata Dr. Day.

Kebiasaan buruk ini bisa membuat kulit terluka sehingga meninggalkan bekas atau memicu masalah lainnya.

Depresi berkaitan dengan perawatan kulit yang tidak sehat

Penderita depresi cenderung mengalami kesulitan makan dengan sehat atau mendapatkan tidur yang cukup.

“Saat Anda tidak bahagia, Anda mungkin tidak bisa tidur nyenyak,” kata Day.

Kita juga tidak makan sehat, minum cukup air dan bernapas dengan benar.

Semua hal ini dapat memengaruhi kesehatan tubuh, yang dapat tercermin pada kulit sebagai organ terbesar.

Kontraksi otot kecil yang terjadi saat kita mengerutkan kening atau menyipitkan mata menyebabkan munculnya garis-garis di dahi, di antara alis, dan di sekitar sudut mata.

Seiring waktu, garis-garis ini menjadi lebih menonjol dan dapat menyebabkan kerutan.

Day menyarankan untuk lebih sering tersenyum atau secara sadar memasuki keadaan wajah yang rileks.

“Kemudian Anda akan merangsang emosi yang akan membantu kulit Anda terlihat dan menua lebih baik,” katanya.

Perasaan bahagia melindungi efek negatif stres

Sejumlah pakar meyakini kesehatan mental seseorang sangat berkaitan dengan kondisi kulitnya.

Penelitian menunjukkan bahwa stres adalah salah satu pendorong utama kaitan ini.

Maka, kondisi mental yang tenang, positif dan bahagia bisa menekan efek buruk stres pada kulit.

"Mungkin hal ini disebabkan oleh peningkatan kadar hormon tertentu yang terkait dengan suasana hati positif, seperti dopamin dan serotonin," kata Zeichner.

Hormon-hormon ini mengatur suasana hati dan membuat kita tetap tenang, stabil, dan bahagia.

https://lifestyle.kompas.com/read/2023/08/31/123430920/hindari-cemberut-suasana-hati-bisa-pengaruhi-kondisi-kulit

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke