Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Membongkar 5 Mitos Seputar Lemak Perut, Jangan Dipercaya Lagi!

KOMPAS.com - Lemak perut merupakan masalah umum yang sering dialami banyak orang. Bukan hanya mengganggu penampilan, timbunan lemak di bagian perut ini juga berbahaya bagi kesehatan.

Tak heran jika banyak pula yang mencari cara untuk menghilangkan dan mengatasi perut buncit akibat tumpukan lemak yang tidak terkontrol. Untuk pria, idealnya lingkar pinggang tidak lebih dari 85 cm dan 90 cm untuk wanita.

Meski begitu, banyak mitos keliru terkait lemak perut yang masih dipercaya. Mulai dari anggapan lemak perut sama seperti lemak tubuh yang lain, latihan yang tepat untuk mengatasinya, hingga makanan tertentu yang menjadi penyebab lemak di perut.

Dengan memahami sejumlah mitos dan fakta yang benar tentang lemak perut, setidaknya hal itu dapat membantu kita untuk mengambil keputusan demi menjaga kesehatan tubuh. 

Berikut sejumlah mitos seputar lemak perut dan fakta-faktanya, seperti dilansir dari laman Live Strong.

1. Lemak perut sama seperti jenis lemak lainnya

Lemak perut atau lemak visceral sering dianggap sama seperti lemak di tubuh lainnya. Faktanya tidak demikian, lemak visceral jauh lebih berisiko menyebabkan penyakit.

Lemak yang satu ini berada di antara organ dalam tubuh, terutama organ di bagian perut dan dikaitkan dengan sejumlah risiko kesehatan. Antara lain resistensi insulin yang bisa memicu diabetes, penyakit kardiovaskular, hingga kanker.

Kehadiran lemak perut ini perlu segera diatasi agar tidak semakin membesar dan membuat tingginya risiko akan kesehatan.

2. Mitos yang salah terkait latihan yang menargetkan lemak perut

Menargetkan latihan khusus untuk bagian perut seperti melakukan crunch 100 kali dalam sehari tidak menjamin perut menjadi rata.

Menurut Peter Jenkins, seorang personal trainer bersertifikat dan direktur kebugaran di Blink Fitness, New York, cara paling efektif adalah melibatkan latihan tubuh secara keseluruhan.

"Kita perlu lebih aktif melatih otot perut seiring penurunan kadar lemak secara keseluruhan. Dengan begitu, bentuk otot akan menjadi lebih terlihat," katanya.

3. Pakai korset untuk mengecilkan perut

Penggunaan korset disebut-sebut dapat membantu mengecilkan dan menghilangkan lemak perut.

Faktanya tidak demikian, untuk mengurangi dan menghilangkan lemak perut, kita perlu melakukan latihan yang melibatkan otot bagian inti.

Tapi tak cukup dengan itu, latihan fisik yang menargetkan bagian lemak di tubuh lain juga dapat membantu.

4. Kardio dapat menjadi cara terbaik untuk menghilangkan lemak perut

Ada anggapan yang menyebut olahraga kardio dapat menjadi latihan paling ideal untuk mengatasi lemak perut.

Anggapan itu memang benar, namun untuk hasil yang maksimal, latihan terbaiknya adalah dengan penggabungan interval dan kardio secara konsisten. Misalnya jogging atau bersepeda dengan kecepatan konsisten.

Selain itu, jenis latihan berupa HIIT (High-intensity interval training) telah terbukti mengurangi lemak di bagian perut.

"HIIT lebih menuntut proses pembakaran lemak dan energi selama jangka waktu tertentu dibandingkan latihan aerobik," jelas Jenkins.

4. Makanan dan minuman untuk bantu meluruhkan lemak perut

Sudah banyak ulasan di internet yang menyebutkan sejumlah makanan atau minuman tertentu dapat membantu meluruhkan lemak di perut.

Tapi faktanya, menurut Katheryn Scauzzo, RD, LD, CPT, ahli diet dan kebugaran, tidak ada satu makanan atau minuman tertentu yang bisa meluruhkan lemak perut.

Tetapi, sejumlah pola makan dapat membantu meningkatkan efektivitas pembakaran lemak.

"Misalnya diet Mediterania yang mengutamakan makan sehat berupa sayur, buah dan biji-bijian yang baik untuk kesehatan," jelas Scauzzo.

Diet Mediterania terbukti mengurangi lemak perut yang lebih efektif dibandingkan diet rendah lemak, menurut penelitian yang diterbitkan pada Agustus 2019.

5. Lemak perut hanya disebabkan makanan yang kita konsumsi

Pola makan tinggi lemak atau gula serta kurangnya aktivitas fisik sering dikira penyebab utama munculnya lemak di perut.

Padahal menurut sejumlah penelitian, lemak perut dapat terbentuk akibat banyak faktor. Mulai dari kebiasaan tidur yang cukup, faktor genetika, stres, hingga faktor usia.

https://lifestyle.kompas.com/read/2023/09/15/154332420/membongkar-5-mitos-seputar-lemak-perut-jangan-dipercaya-lagi

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke