Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Haruskah Berhenti Minum Kopi Saat Menstruasi?

Kopi -atau, lebih tepatnya, kafein dalam kopi, diklaim oleh para ahli sebagai penyebab efek samping negatif selama menstruasi.

Pasalnya, kafein dapat meningkatkan gejala sindrom pramenstruasi (PMS) dan nyeri payudara.

Klaim ini berasal dari sebuah penelitian observasional yang diterbitkan beberapa dekade yang lalu.

Juga ada penelitian sebelumnya yang mengaitkan bagaimana asupan kafein dalam jumlah sedang dapat memengaruhi kadar estrogen wanita.

Lantas, apakah aman minum kopi saat sedang menstruasi dan bagaimana dampaknya pada siklus bulanan ini?

Ahli diet dan pakar kesehatan wanita, Elizabeth Ward, MS, RDN, menjelaskan topik ini secara lebih mendalam.

Pengaruh kafein terhadap siklus menstruasi

Terlepas dari klaim sebelumnya tentang minum kopi selama menstruasi, tidak ada bukti konkret yang mengaitkan asupan kafein dapat memperparah gejala PMS.

"Saya rasa aman untuk mengatakan tidak ada banyak bukti kafein dapat memengaruhi siklus menstruasi," kata Ward.

Ia menunjuk pada sebuah studi prospektif tahun 2016 yang diterbitkan dalam American Journal of Clinical Nutrition yang lebih jauh membuktikan kalau asupan kafein tidak terkait dengan gejala PMS, dan tidak perlu menghindarinya selama siklus menstruasi.

Studi tersebut mengevaluasi hubungan antara total asupan kafein, kopi, teh dan perkembangan PMS.

Setelah menimbang faktor-faktor tertentu seperti usia dan merokok, penelitian ini tidak dapat menemukan hubungan antara konsumsi kafein dan gejala PMS.

"Meski demikian, reaksi setiap orang berbeda-beda terhadap kafein," ujar Ward memperingatkan.

"Kebiasaan orang yang mengonsumsi jumlah yang normal dan wajar (400 miligram) secara teratur kemungkinan besar tidak akan merasakan efek kafein pada siklus menstruasi," sambung dia.

Di sisi lain, sebuah penelitian cross-sectional tahun 2022 yang diterbitkan di BMC Women's Health justru menyatakan hal yang sebaliknya.

Setelah mengevaluasi 9.335 wanita premenopause yang berusia antara 25-45 tahun, para peneliti menyatakan, peminum kopi kecil kemungkinannya mengalami siklus menstruasi yang lebih lama.

Artinya, meminum kopi tidak berpengaruh terhadap lamanya siklus menstruasi, atau pun bisa membuat durasi menstruasi menjadi lebih pendek.

Namun, kedua penelitian yang dirujuk ini bersifat observasional, dan penelitian lebih lanjut perlu dilakukan untuk menentukan bagaimana kopi pada akhirnya dapat memengaruhi panjang siklus seseorang.

Efek samping terlalu banyak kafein

Walaupun penelitian tidak mengaitkan antara asupan kafein dan siklus menstruasi, Ward menunjukkan, minum terlalu banyak kafein ternyata dapat memperparah ketidaknyamanan yang terjadi selama siklus menstruasi.

"Terlalu banyak kafein dapat memperparah ketidaknyamanan saat menstruasi dengan membuat kita gelisah, menyebabkan masalah tidur, peningkatan denyut jantung, dan diare," kata Ward.

"Minuman berkafein seperti kopi juga dapat meningkatkan keasaman dalam perut," ungkap dia.

Namun, jika kita tetap mematuhi jatah 400 miligram kafein di pagi atau siang hari, kafein tidak akan mengganggu siklus harian.

Ward bahkan menunjukkan manfaat kafein yang dapat memberikan kita tambahan energi jika kita cenderung mengalami kelelahan selama siklus menstruasi.

https://lifestyle.kompas.com/read/2023/09/18/160000420/haruskah-berhenti-minum-kopi-saat-menstruasi

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke