Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Kualitas Udara Jakarta Buruk, Kasus Penyakit Pernapasan Naik 34 Persen

Hal ini khususnya terjadi saat kenaikan polusi PM2.5 sebesar 10 μg/m3, berdasarkan studi Nafas, platform digital pemantau kualitas udara, dengan penyedia layanan kesehatan digital, Halodoc.

Tak hanya di pusat kota, tren serupa juga terjadi di wilayah Jabodetabek.

Saat polusi meningkat, persentase keluhan penyakit pernapasan di setiap kecamatan di Jabodetabek juga naik hingga 41 persen.

Diketahui pula jika semakin sering kejadian polusi tinggi PM2.5 di atas 55 μg/m³) maka ada potensi semakin tinggi risiko terjadinya keluhan penyakit pernapasan dalam kurun waktu 12 jam.

"Melalui laporan studi ini, masyarakat dapat lebih memahami risiko kesehatan akibat polusi udara yang dampaknya dirasakan mulai dari jangka pendek, tidak hanya jangka panjang
saja," terang Piotr Jakubowski, Co-founder & Chief Growth Officer Nafas, dalam webinar hari ini.

Keluhan sinusitis dan asma menjadi mengalami kemunculan kasus tercepat yakni 3 - 48 jam sedangkan asma dan bronkitis menjadi peningkatan kasus tertinggi hingga lima kali lipat.

Peningkatan kasus penyakit pernapasan tertinggi terjadi pada kelompok sensitif yakni 48 persen di kelompok usia di atas 55 tahun dan disusul 32 persen di kelompok usia 0-17 tahun.

Data ini didapatkan lewat studi terbatas, menggabungkan informasi Nafas terkait persebaran lokasi sensor di 73 kecamatan di Jabodetabek dan informasi Halodoc pada Juni-Agustus 2023.

Laporan terkait dampak PM2.5 terhadap kondisi kesehatan ini disusun dengan metode statistik deskriptif analisis, mengaitkan tingkat polusi dengan jumlah telekonsultasi terkait penyakit pernapasan di aplikasi Halodoc di Jabodetabek.

Berdasarkan studi ini, Chief of Medical Halodoc, dr. Irwan Heriyanto, MARS, mengingatkan publik untuk lebih sigap melindungi kesehatan diri dan keluarga dari polusi udara.

Melakukan pemantauan kualitas udara secara berkala juga dianjurkan, khususnya jika kita masih harus banyak berkegiatan di luar ruangan.

"Deteksi gejala awal gangguan pernapasan pada anak dan segera konsultasikan kepada dokter untuk penanganan terbaik," ujarnya.

https://lifestyle.kompas.com/read/2023/09/26/154155520/kualitas-udara-jakarta-buruk-kasus-penyakit-pernapasan-naik-34-persen

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke