Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Alasan Medis yang Bikin Wanita Suka Marah-marah Saat Haid

KOMPAS.com - Bagi banyak wanita, gejala fisik yag muncul sebelum hingga saat haid bisa memengaruhi emosionalnya.

Tak jarang, mereka lebih cenderung memiliki emosi yang tidak stabil, mudah tersinggung hingga marah-marah bahkan karena hal sepele sekali pun.

Dalam hal ini, mungkin para pria yang sering kena "getahnya" melihat perubahan emosi yang dialami wanita.

Lantas sebenarnya, apa yang membuat wanita jadi lebih mudah marah saat haid? Adakah alasan ilmiah di balik kejadian itu?

Penyebab wanita mudah marah saat haid

Terkait perubahan emosi saat wanita haid, sebetulnya para ahli belum menemukan penyebab yang pasti.

Namun banyak yang berpendapat hal itu disebabkan oleh perubahan hormonal di sepanjang siklus menstruasi.

Melansir laman Better Help, saat sel telur dilepaskan dari ovarium, kadar estrogen dan progesteron wanita bisa menurun.

Di samping itu, ada pula penurunan hormon serotonin yang memicu perubahan suasana hati selama menstruasi berlangsung.

Sedangkan tingkat serotonin yang lebih rendah dikaitkan dengan gejala seperti kesulitan tidur, mudah tersinggung, mudah sedih hingga mengidamkan sesuatu (paling sering adalah makanan).

Pada gilirannya, kondisi itu membuat wanita menjadi lebih sensitif hingga membuatnya lebih mudah tersulut emosi. 

Di sisi lain, hormon-hormon yang tidak stabil sering disebut dengan gejala PMS (sindrom pramenstruasi).

Sindrom pramenstruasi adalah sekelompok gejala fisik dan emosional yang muncul sebelum masa menstruasi. Gejala PMS ini dapat meliputi ketidakstabilan emosional, serta beberapa gejala lain sebagai berikut;

  • Gangguan Disforik Pramenstruasi (PMDD)

Gejala PMS yang semakin parah bisa berlanjut ke gangguan kesehatan lain yang disebut Premenstrual Dysphoric Disorder (PMDD).

Menurut Manual Diagnostik dan Statistik Gangguan Mental, PMDD adalah bentuk PMS yang parah dan menimbulkan gangguan depresi yang mengakibatkan gejala fisik dan emosional.

PMDD ini dapat memengaruhi banyak aspek kehidupan dalam sehari-hari yang diawali dari fase sebelum menstruasi hingga selama haid berlangsung.

Beberapa gejala fisik PMDD meliputi:

  • Nyeri payudara dan bengkak
  • Masalah pencernaan
  • Sakit kepala atau migrain
  • Pusing
  • Kram parah
  • Punggung terasa nyeri atau sakit
  • Jerawat
  • Kembung
  • Energi yang rendah (lemah, letih dan lesu)
  • Mengidam makanan tertentu
  • Palpitasi jantung
  • Haid yang menyakitkan
  • Kejang otot
  • Berkurangnya gairah seks

Sejumlah gejala fisik itu, secara tidak langsung juga membuat wanita menjadi lebih emosional dalam menjalani hari.

Sejumlah kondisi gejala emosional akibat gangguan haid itu meliputi

  • Mudah tersinggung
  • Amarah
  • Depresi
  • Keputusasaan
  • Murung

Secara umum, PMDD lebih dari sekadar PMS. Gejala PMDD sangat parah dan secara signifikan dapat memengaruhi kesehatan mental dan fisik seseorang. 

Bagi wanita, penting untuk memahami dan mengenali faktor penyebab perubahan suasana hati, terlebih jika saat haid berbagai gejala fisik hingga emosionalnya terasa mengganggu.

Jangan ragu untuk mencari bantuan medis untuk mendapatkan penanganan yang tepat agar haid tidak mengganggu produktivitas, hingga hubungan sosial.

https://lifestyle.kompas.com/read/2023/10/12/050815720/alasan-medis-yang-bikin-wanita-suka-marah-marah-saat-haid

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke