Andien Terapkan Pola Makan Sehat untuk Cegah Kanker Payudara

KOMPAS.com - Sempat memiliki tumor payudara di usia muda, penyanyi Andien Aisyah kini lebih peduli terhadap berbagai penyakit terkait payudara, termasuk kanker. Ia pun menjalani hidup sehat dan menjaga pola makannya.

Kanker payudara merupakan jenis kanker penyebab kematian tertinggi di Indonesia. Meski faktor genetik berpengaruh, namun Andien meyakini bahwa gaya hidup sehat tetap menjadi kunci untuk menurunkan risiko kanker.

"Kalau ngomongin makanan saya enggak cuma menerapkannya, tapi benar-benar nyemplung langsung seperti baca buku literatur tentang makanan, hingga konsultasi," kata Andien saat ditemui Kompas.com di Jakarta, baru-baru ini.

Alasan itu pula yang membuatnya memilih pola makan flexitarian yang lebih mengutamakan makanan berbasis nabati serta mengurangi asupan berbasis hewani.

Setiap asupan makanan yang dikonsumsi pun benar-benar diperhatikan komposisinya.

Kata Andien, pola makan yang dia terapkan itu tak hanya bermanfaat untuk mencegah risiko kanker, tapi juga berdampak positif bagi kesehatan tubuh secara keseluruhan.

Mengelola stres dan rutin olahraga

Di samping itu, dia juga mendalami sejumlah ilmu psikoterapi untuk membantunya dalam mengelola stres hingga rutin olahraga.

Menurutnya, dengan mempelajarinya langsung ke para ahli, dirinya menjadi lebih mudah konsisten menjalani gaya hidup sehat.

"Saya benar-benar mendalami itu, misalnya kalau bicara manfaat olahraga tak cuma sekadar gerak, tapi benar-benar tahu bagaimana langkah-langkah dan anjuran yang tepat," papar pelantun lagu Saat Bahagia ini.

Menyusui anaknya secara optimal

Sebagai bagian dari pencegahan kanker payudara, Andien juga berupaya secara optimal dalam menyusui kedua anaknya.

Menyusui anak secara langsung memang dapat bermanfaat untuk mengurangi risiko kanker payudara.

Pada anak pertamanya, Anaku Askara Biru, disusui hingga usianya 2 tahun 3 bulan. Lalu anak keduanya, Andien melalui proses mengASIhi hingga usia 3 setengah tahun.

Andien juga selalu mendukung gerakan masyarakat atau komunitas sebagai langkah dalam mengedukasi masyarakat terkait risiko dan pencegahan kanker payudara.

Salah satu yang cukup familiar adalah No Bra Day. Dia menerapkan kebiasaan ini, terlebih di saat dirinya berada di rumah dan tidak ada kesibukan.

"Saya mendukung gerakannya, No Bra Day itu kan lebih untuk kesehatan payudara"

"Aku juga No Bra Day, kalau pas lagi di rumah. Cuma kalau pas di luar saya tetap pakai bra juga," tandasnya.