Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Panduan Menanam Tanaman Lavender di Dalam Pot

Ada banyak spesies lavender dengan berbagai kultivar yang tersedia. Namun, tidak selalu mudah untuk mengetahui jenis lavender mana yang bisa ditanam di dalam pot di rumah.

Nah, untuk mengetahui jenis hingga cara tebaik menanam lavender dalam pot, simak panduan selengkapnya seperti yang dilansir dari laman The Spruce berikut ini.

Lavender terbaik untuk tumbuh dalam pot

Beberapa pilihan lavender terbaik untuk ditanam dalam wadah atau pot adalah varietas yang lembut atau setengah kuat, serta beberapa kultivar kerdil.

Bahkan lavender yang bisa tumbuh menjadi semak kecil dapat ditanam di dalam pot dan dipindahkan ke taman sebagai tanaman di dalam tanah setelah beberapa tahun.

Ketiga kultivar dari empat spesies utama lavender ini adalah pilihan yang baik untuk ditanam sebagai tanaman pot.

• Lavandula augustifolia

Tanaman yang juga dikenal dengan nama Lavender Inggris menampilkan bunga dengan warna ungu dan biru.

Memiliki ukuran 30 cm x 35 cm, jenis lavender ini tampaknya selalu tumbuh subur di tempat yang lebih hangat.

• Lavandula ginginsii

Meskipun sedikit lebih tinggi dengan ukuran 60-90 cm, Lavender Perancis ini sangat cocok ditanam dalam pot besar.

Dedaunan perak memicu mekarnya bunga ungu tua dari awal musim panas.

• Lavandula stoechas

Memiliki dedaunan keperakan dengan bunga dua warna membuat Lavender Spanyol ini terlihat menonjol dalam pot dan taman batu.

Memiliki tinggi 25-35 cm, jenis lavender ini terlihat sangat indah di pot dengan kelopak yang berwarna ungu berada di atas bunga.

Cara menanam lavender di dalam pot

Lavender berasal dari wilayah Mediterania dan tumbuh paling baik di tanah yang ringan dan berdrainase baik, serta dalam kondisi cerah dan kering.

Pilihlah pot terakota, tanah liat, atau kayu, karena bahan-bahan ini dapat menyerap kelebihan air dari tanah sehingga menjaga tanaman tetap kering.

Pot persegi, persegi panjang, atau bulat yang besar memberikan stabilitas yang lebih baik daripada pot berbentuk kerucut dan harus memiliki banyak lubang drainase.

Tambahkan pasir kasar, vermikulit, dan perlit ke dalam campuran pot untuk drainase yang lebih baik.

Mulailah menanam lavender dengan langkah-langkah berikut:

  1. Pilihlah pot yang berukuran setidaknya 5 cm lebih besar dari pot saat ini, karena lavender bisa bertambah tinggi saat mekar.
  2. Campurkan tanah pot, pasir, dan perlit atau vemikulit, kemudian letakkan sedikit di bagian bawah pot.
  3. Keluarkan tanaman lavender dari potnya saat ini dan goyangkan tanah yang berlebih dari akarnya dengan lembut.
  4. Letakkan tanaman di dalam pot, ratakan dan timbun kembali di sekitar akar hingga mahkota tanaman berada pada ketinggian yang sama dengan pot aslinya.
  5. Hindari mengisi pot secara berlebihan, sisakan lubang sekitar 2,5 cm di bagian atas untuk memungkinkan penyiraman.
  6. Letakkan pot lavender di tempat yang cerah dan siram secara menyeluruh hingga keluar dari lubang drainase di bagian bawah.

Merawat lavender dalam pot

Simpanlah lavender dalam pot di tempat yang cerah, dengan paparan sinar matahari langsung yang cerah, setidaknya selama 6 jam setiap hari.

Jika kita menanam varietas yang lembut atau setengah kuat, atau yang tidak tahan dengan cuaca dingin, pindahkan pot ke garasi atau tempat berlindung tanpa pemanas lainnya saat musim hujan.

Selain itu, lavender juga tidak tahan terhadap tanah yang lembap, jadi biarkan tanah dalam pot mengering sebelum menyiramnya secara mendalam dan menyeluruh.

Seberapa sering menyiram akan tergantung pada jenis pot dan tanah yang digunakan, serta kondisi cuaca di daerah kita.

Periksa tanah secara teratur dengan menusuk-nusuknya dengan jari. Jangan menunggu sampai tanaman mulai terlihat layu.

Lapisan tipis kerikil kecil di atas tanah juga bisa membantu mempertahankan kelembapan dan tidak membuat tanah menjadi basah.

Perlu diketahui bahwa tanaman lavender tumbuh subur di tanah yang sebenarnya kurang subur. Namun, tanaman dalam pot dengan cepat menghabiskan semua nutrisi yang tersedia.

Maka, kita mungkin perlu memberi pupuk sesekali dengan larutan rumput laut organik cair atau rumput laut.

Kemudian, me-repoting tanaman setiap dua tahun sekali dengan media pot yang baru juga dapat menambah unsur hara. Re-pot sebelum pertumbuhan baru dimulai pada musim semi dalam pot yang berukuran sekitar 5 cm lebih besar.

Pemangkasan dan panen

Panen bunga lavender dilakukan pada tahap kuncup atau setelah bunga terbuka. Hindari memotong bagian tanaman yang berkayu.

Teruslah memanen bunga untuk mendorong lebih banyak bunga mekar dan memperpanjang periode mekar.

Pemangkasan ringan dapat dilakukan setelah periode mekar berakhir. Setelah itu, pangkas kembali untuk membantu tanaman muda mengarahkan energi kembali ke akar.

Pemangkasan berat hingga bagian dasar tanaman sebaiknya tidak dilakukan setelah pertumbuhan hijau baru muncul di pangkal tanaman lavender.

https://lifestyle.kompas.com/read/2023/11/20/164714220/panduan-menanam-tanaman-lavender-di-dalam-pot

Terkini Lainnya

Bukan Jarang Bertengkar, Ini Satu Tanda Hubungan Sehat yang Sering Terlewat Menurut Psikolog
Bukan Jarang Bertengkar, Ini Satu Tanda Hubungan Sehat yang Sering Terlewat Menurut Psikolog
Relationship
Lebih Ringan dan Resposif, Puma Andalkan Teknologi Nitrofoam untuk Sepatu Lari
Lebih Ringan dan Resposif, Puma Andalkan Teknologi Nitrofoam untuk Sepatu Lari
Wellness
Mengenal Hydroxyapatite, Kandungan Pasta Gigi yang Bisa Memperkuat Enamel
Mengenal Hydroxyapatite, Kandungan Pasta Gigi yang Bisa Memperkuat Enamel
Wellness
Michael Kors Hadirkan Nuansa Liburan Musim Dingin yang Glamour
Michael Kors Hadirkan Nuansa Liburan Musim Dingin yang Glamour
Fashion
Tips Memilih Pasta Gigi yang Aman, Termasuk Pilih yang Bisa Mencegah Plak
Tips Memilih Pasta Gigi yang Aman, Termasuk Pilih yang Bisa Mencegah Plak
Wellness
Rita Berhasil Turunkan Berat Badan Tanpa Olahraga Berat, Dimulai dari Mengubah Pola Makan
Rita Berhasil Turunkan Berat Badan Tanpa Olahraga Berat, Dimulai dari Mengubah Pola Makan
Wellness
Bisakah Obat Kumur dan Benang Floss Menggantikan Pasta Gigi?
Bisakah Obat Kumur dan Benang Floss Menggantikan Pasta Gigi?
Wellness
Ice Facial Viral di Media Sosial, Ini Manfaat dan Cara Aman Melakukannya
Ice Facial Viral di Media Sosial, Ini Manfaat dan Cara Aman Melakukannya
Wellness
Perhatikan 3 Hal Ini Saat Membeli Perhiasaan Emas, Jangan Sampai Rugi
Perhatikan 3 Hal Ini Saat Membeli Perhiasaan Emas, Jangan Sampai Rugi
Fashion
Mengapa Anak di Bawah 16 Tahun Dinilai Belum Siap Bermedia Sosial?
Mengapa Anak di Bawah 16 Tahun Dinilai Belum Siap Bermedia Sosial?
Parenting
6 Zodiak yang Bisa Menikmati Waktu Sendiri Tanpa Kesepian, Ada Aquarius
6 Zodiak yang Bisa Menikmati Waktu Sendiri Tanpa Kesepian, Ada Aquarius
Wellness
4 Zodiak Dikenal Paling Penyayang pada Hewan Peliharaan, Siapa Saja?
4 Zodiak Dikenal Paling Penyayang pada Hewan Peliharaan, Siapa Saja?
Wellness
Tips Mix and Match Kebaya Encim, Warna Kontras Bikin Lebih Hidup
Tips Mix and Match Kebaya Encim, Warna Kontras Bikin Lebih Hidup
Fashion
Luna Maya Pilih Olahraga Pagi demi Kebugaran dan Kesehatan Mental
Luna Maya Pilih Olahraga Pagi demi Kebugaran dan Kesehatan Mental
Wellness
Menjajal Facial Brightening untuk Wajah Tampak Cerah dan Segar
Menjajal Facial Brightening untuk Wajah Tampak Cerah dan Segar
Beauty & Grooming
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com