Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

5 Gaya Hidup Sehat Cegah Risiko Pneumonia pada Pasien Diabetes

KOMPAS.com - Diabetes melitus adalah penyakit kronis yang ditandai dengan kadar gula darah tinggi melebihi 200 mg/dL).

Kondisi ini tak hanya dapat memengaruhi sistem metabolik tubuh, tetapi juga meningkatkan risiko berbagai penyakit lainnya, termasuk pneumonia.

Pneumonia atau biasa disebut dengan radang paru-paru merupakan kondisi medis yang mana organ paru-paru mengalami infeksi.

Penyakit ini disebabkan oleh infeksi bakteri, jamur, atau virus dan berpotensi menyebabkan paru-paru terisi cairan seperti lendir atau nanah hingga berpotensi dapat mengancam nyawa.

Dijelaskan dokter spesialis penyakit dalam dari Eka Hospital BSD, dr. Rudy Kurniawan, Sp.PD, MM, MARS, Dip.TH, Dip.SN, DCD, FRSPH, setiap orang memiliki risiko terkena penyakit pneumonia, dan risiko tersebut lebih tinggi pada bayi di bawah 2 tahun dan orang dewasa di atas 50 tahun.

Tetapi pada pasien diabetes, risiko keparahan infeksi paru hingga mortalitasnya jauh lebih tinggi daripada orang non-diabetes.

"Menurut penelitian, orang dengan diabetes risiko kematian jelas lebih tinggi tiga kali lipat."

"Ada beberapa faktor risiko lain yang harus dicermati untuk bisa menekan risiko tersebut," kata dokter Health Talk bersama Eka Hospital BSD dan Pfizer di Jakarta, Selasa (28/11/2023).

Dokter Rudy menambahkan, pasien diabetes bisa melakukan beberapa cara untuk mencegah hingga menekan risiko pneumonia, salah satunya dengan mengubah gaya hidup hingga vaksin pneumonia.

Baik diabetes tipe 1 atau tipe 2, seseorang dengan penyakit gula ini akan selalu dalam risiko lebih tinggi untuk terkena pneumonia.

Ini disebabkan oleh sistem kekebalan tubuh yang terus menurun seiring waktu, terlebih jika kondisi gula darahnya tidak terkontrol.

Kata dr. Rudy, mereka perlu lebih ekstra waspada dalam menjaga kesehatannya dengan melakukan beberapa gaya hidup sebagai berikut demi mencegah hingga mengurangi risiko pneumonia. 

1. Rutin menjaga kebersihan

Idealnya cara ini mirip seperti waktu pandemi Covid-19. Seseorang dengan diabetes perlu memerhatikan kebersihan dalam hal apa pun.

Hal ini bertujuan untuk mengurangi paparan risiko penyebab pneumonia yang masuk melalui hidung atau mulut, seperti dari virus, bakteri hingga penyebab lainnya.

"Menjaga kebersihan, rajin cuci tangan hingga pakai masker jika di keramaian dapat membantu mencegah risiko pneumonia," jelas dokter Rudy.

Selain kebersihan tubuh, kebersihan lingkungan sekitar juga perlu diperhatikan.

Upayakan agar lingkungan tempat tinggal selalu dalam keadaan bersih seperti membersihkan permukaan yang mungkin dihinggapi banyak kuman dan bakteri.

2. Berhenti dan membatasi paparan asap rokok

Merokok merupakan faktor risiko penyebab pneumonia paling signifikan.

Bagi pasien diabetes, kebiasaan merokok harus wajib dihentikan atau paru-paru mereka akan lebih rentan terkena infeksi atau peradangan.

"Pasien diabetes juga harus menghindari asap rokok ya. Ini bertujuan untuk tetap menjaga sistem imun dalam kondisi baik," kata dia.

3. Rutin olahraga

Rutin olahraga juga dapat menjadi cara ideal untuk menjaga sistem imun tetap kuat.

Rekomendasi durasi olahraganya dapat mengikuti pedoman kesehatan umum seperti WHO yang menganjurkan olahraga minimal 30 menit setiap hari dalam satu minggu (150 menit per minggu).

"Variasi olahraganya juga tergantung. Bisa dikombinasikan seperti olahraga aerobik, fleksibilitas hingga kekuatan."

"Namun tipe olahraga dan intensitasnya perlu disesuaikan dengan kondisi tubuh masing-masing," papar dokter Rudy.

4. Pola makan sehat

Pola makan sehat bagi pasien diabetes tentu wajib diterapkan dengan menghindari atau membatasi asupan tinggi gula.

Pastikan juga setiap makanan yang dikonsumsi memiliki nutrisi seimbang, seperti dari sayuran, buah-buahan, biji-bijian, kacang-kacangan hingga protein dan lemak sehat.

5. Vaksinasi pneumonia

Vaksin pneumonia sangat dianjurkan bagi diabetesi karena bertujuan untuk memberikan stimulus pada tubuh guna memproduksi antibodi yang dapat melawan bakteri dan virus.

Pemberian vaksin pneumonia sudah menjadi standar yang dikeluarkan oleh International Diabetes Federation sebagai salah satu jenis vaksin yang direkomendasikan untuk penyandang diabetes di seluruh dunia.

Vaksin ini pun bisa didapatkan di fasilitas layanan kesehatan seperti klinik dan rumah sakit.

Selain vaksin pneumonia, vaksin influenza juga menjadi vaksin yang direkomendasikan untuk pasien diabetes, ini dikarenakan tak jarang juga pneumonia terjadi karena infeksi penyakit influenza.

Vaksin ini juga biasanya direkomendasikan untuk para travelers atau orang yang berencana ingin melakukan perjalanan.

"Vaksin pneumonia pada pasien diabetes dapat menurunkan risiko infeksi hingga 2,1 kali dan mengurangi kasus tanpa gejala sebanyak 2,2 kali lipat," tutupnya.

https://lifestyle.kompas.com/read/2023/11/29/050000020/5-gaya-hidup-sehat-cegah-risiko-pneumonia-pada-pasien-diabetes

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke