Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Seperti BCL, 6 Pertanyaan Penting Sebelum Yakin Menikah Lagi

Pernikahan penyanyi sekaligus aktris ini digelar di Bali pada Sabtu (2/12/2023) lalu, yang dihadiri pula oleh keluarga mendiang suaminya.

6 pertanyaan penting sebelum menikah lagi, seperti BCL

BCL tentu punya pertimbangan sendiri sebelum mantap mengakhiri masa jandanya.

Namun dilema serupa sebenarnya mungkin juga dialami banyak orang lain, yang ditinggal wafat pasangannya maupun bercerai.

Apalagi jika usianya masih tergolong muda dan memang ingin memiliki pendamping hidup lagi.

Soal menikah lagi, kita memang sebaiknya tidak mengambil keputusan terburu-buru karena berbagai alasan yang perlu dipertimbangkan seperti finansial, emosional, atau bahkan keadaan tidak langsung.

“Ada banyak hal yang perlu dipertimbangkan sebelum Anda memutuskan untuk menikah lagi,” kata Dr. Gary Stollman, pakar hubungan di Beverly Hills, dikutip dari The Knots.

"Seperti banyak keputusan dalam hidup, ini bukanlah keputusan yang bisa dianggap enteng."

Psikolog ini membagikan enam pertanyaan penting untuk diri sendiri, yang harus dijawab, untuk memastikan kesiapan kita menikah lagi:

“Apa yang memotivasi keinginanku untuk menikah?”

Seharusnya alasan terbaik untuk menikah lagi adalah kita benar-benar mencintai pasangan yang baru dan tidak sabar untuk menghabiskan hidup bersama.

“Beberapa orang memutuskan untuk menikah lagi karena mereka bosan menjadi lajang, karena mereka satu-satunya yang tersisa di lingkaran sosial mereka yang belum menikah, atau untuk menyenangkan teman dan keluarga,” ujar Dr. Stollman mengakui.

"Apakah aku sudah memberikan cukup waktu pada diriku sendiri?"

Jangan terburu-buru menikah lagi meskipun kita merasa sudah benar-benar terpikat pasangan baru.

Ingat lagi soal hubungan yang lama dan berapa lama waktu telah berlalu sejak kita melajang.

Jika terasa terlalu cepat atau tidak nyaman berarti waktu masih tidak ideal.

“Kadang-kadang orang bertemu satu sama lain, dan dalam tiga atau empat bulan, mereka berkata, 'Oh, orang ini cocok untuk saya,'” kata Dr. Stollman.

"Menurut pengalaman saya, jika Anda tidak mengenal seseorang setidaknya selama satu tahun, Anda tidak mengenalnya dengan baik. Anda hanya mengetahui sisi baiknya," tambah terapis berpengalaman ini.

Waktu yang dibutuhkan untuk saling mengenal memang bervariasi tapi Dr. Stollman merekomendasikan untuk menunggu setidaknya 6-8 bulan untuk memastikan kualitas diri pasangan yang baru.

Prinsip ini juga berlaku jika kita sudah mengenal orang tersebut jauh sebelum berpasangan dengannya.

"Sudahkan kita menghadapi kesulitan bersama?"

Tentukan kualitas pasangan dengan melihatnya dalam kondisi terbaik dan terburuknya.

Awal suatu hubungan cenderung menjadi yang paling membahagiakan, dan ada perasaan bahwa hubungan kita hampir tidak terkalahkan oleh kesedihan.

Namun kenyataannya adalah, setiap orang memiliki masa-masa sulit, dan kita berhak merasa yakin mampu menghadapinya bersama.

“Ketika keadaan menjadi sulit, mereka mungkin tidak menghadapi situasi tersebut dengan cara yang Anda rasa nyaman,” kata Stollman.

"Seperti apa hubungan calon pasangan dengan mantan atau anak-anaknya?"

Menikah lagi adalah awal yang baru tapi kita juga harus menyatukan dua keluarga yang berbeda.

Ini berarti mempertimbangkan perasaan anggota keluarga lainnya, seperti anak-anak atau mantannya, terhadap kita sekaligus sebaliknya.

“Anda sering berpikir bahwa Anda baru saja menikahi orang tersebut, namun sebenarnya Anda juga menjalin hubungan dengan orang yang mereka cintai,” kata Dr. Stollman.

“Jika mereka masih membesarkan anak dengan mantan, Anda harus berinteraksi dengan orang tersebut, baik hubungan Anda baik atau buruk.”

Pastikan semua hubungan yang kita jalani dalam hidup akan sehat dalam jangka panjang.

Ada baiknya menjelaskan secara gamblang situasi keuangan kita saat ini dan memastikan kesesuaiannya dengan pasangan yang baru.

Uraikan soal aset, beban keuangan, utang dan berbagai detail lainnya termasuk soal siapa yang menghasilkan lebih banyak uang, tanggung jawab pada orang terdekat, dll.

Stollman menyarankan kita segera menanyakan semua pertanyaan ini pada diri sendiri dan pasangan sebelum memutuskan menikah lagi.

"Apakah aku siap menikah lagi?"

"Orang kadang-kadang berpikir bahwa mereka mungkin siap tetapi sering kali masih mencintai mantan pasangannya, menghadapi masalah komitmen, atau menghadapi emosi tidak sehat dari perceraian maupun perpisahan sebelumnya," kata Dr. Stollman.

Jika ingin menikah lagi, ia menyarankan melihat secara introspektif soal riwayat pernikahan pertama dan memastikan luka lama sudah benar-benar sembuh.

https://lifestyle.kompas.com/read/2023/12/04/103045220/seperti-bcl-6-pertanyaan-penting-sebelum-yakin-menikah-lagi

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke