Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Sindrom Pohon Natal, Gejala Alergi yang Muncul Saat Lihat Pohon Natal

KOMPAS.com - Kemeriahan pohon natal menjadi nyawa utama keindahan dekorasi di akhir tahun.

Kita bisa menjumpainya di pusat perbelanjaan, restoran dan berbagai area publik lainnya.

Semarak pohon Natal di momen liburan memang memberikan semangat dan kegembiraan tersendiri.

Namun siapa sangka, ada juga yang merasa tidak nyaman termasuk mendadak pilek, mata berair, bersin, batuk atau kulit gatal hingga asmanya kambuh saat melihat pohon Natal, asli maupun palsu.

Kondisi itulah yang dikenal sebagai sindrom pohon Natal.

Apa itu sindrom pohon Natal?

Sindrom pohon Natal adalah keluhan yang muncul saat kita melihat atau berdekatan dengan pohon Natal.

Para pakar berpendapat, gejala fisik yang terjadi dipicu oleh alergen kecil yang sebagian besar tidak terlihat dan bersembunyi di dekorasi pohon tersebut.

Misalnya, debu, kotoran serangga, pestisida, jamur, dan berbagai jenis serbuk sari.

Pakar alergi anak di Illinois, Dr. Zachary Rubin mengatakan, seseorang dianggap menderita sindrom pohon Natal jika mengalami gejala alergi yang khas seperti pilek, hidung tersumbat, dan bersin ketika berada di sekitar pohon asli atau palsu yang membutuhkan waktu berminggu-minggu untuk teratasi.

"Bahkan mereka yang tidak memiliki riwayat alergi atau asma pun bisa terkena kasus sindrom pohon Natal," terang Rubin.

Pohon Natal asli berisiko memicu alergi karena mengandung biji dan serbuk sari pinus, yang umumnya berbahaya bagi orang yang alergi makanan dengan bahan tersebut.

Selain itu, gejala alergi juga bisa muncul dari aroma pinus yang kandungannya, pada sebagian orang, mengganggu saluran udara sehingga menyebabkan hidung berair dan tersumbat, serta batuk.

“Sistem kekebalan Anda mungkin melihat bahan kimia ini sebagai zat asing dan memulai mekanisme pertahanan yang berbeda seperti menciptakan lebih banyak lendir untuk menjebak partikel tersebut agar tidak memasuki tubuh Anda,” kata Rubin.

Pohon Natal asli juga mungkin mengandung pestisida, debu, kotoran serangga, dan jamur yang dapat memicu reaksi alergi ringan hingga parah.

"Anda juga bisa mengalami ruam setelah menyentuh pohon Natal asli Anda karena getahnya yang lengket mengandung zat yang disebut rosin, atau colophony, yang dapat mengiritasi kulit Anda," jelas Dr. Kara Wada, spesialis alergi di Ohio State University Wexner Medical Center.

Beberapa orang dengan kulit sensitif mungkin juga mengalami bintik-bintik gatal akibat duri pinus.

Sindrom pohon natal juga bisa disebabkan pohon natal palsu, khususnya yang mengandung debu, tungau, kotoran serangga dan jamur.

"Tergantung cara Anda menyimpan pohon," terang Rubin.

Misalnya, memasukkan pohon natal palsu ke dalam plastik bisa mengundang serangga dan memicu pertumbuhan jamur jika tempat penyimpanannya lembab.

Cara mengatasi

Gejala sindrom pohon Natal bisa diredakan.

"Jika Anda memiliki mata berair, gatal, bersin, atau hidung meler, antihistamin oral seperti Zyrtec atau Claritin mungkin dapat meredakan gejala Anda paling cepat," kata Rubin.

Jika mengalami hidung tersumbat, batuk, atau hidung tersumbat selama beberapa hari, disarankan menggunakan obat semprot hidung steroid yang dijual bebas atau cuci hidung.

Bisa juga mengoleskan krim hidrokortison untuk mengatasi ruam.

Tak lupa, mandi setiap malam untuk menghilangkan alergen yang menempel pada kulit atau rambut saat berada di sekitar pohon Natal.

https://lifestyle.kompas.com/read/2023/12/05/095934120/sindrom-pohon-natal-gejala-alergi-yang-muncul-saat-lihat-pohon-natal

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke